Perumusan Masalah. Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konsep.

karena napi yang ditepatkan di Blok B adalah mereka yang telah mendapat putusan hukuman dari hakim. Bimbingan yang dilakukan petugas LP saat melaksanakan tugasnya berupa pembimbingan moral, agama, keterampilan dan permasyarakatan. Bimbingan moral dapat berupa pembentukan etika antara sesama narapidana, hubungan narapidana dengan masyarakat sekitar; diberikan dbimbingan agama yaitu pembinaan dalam agama; keterampilan yang diberikan pada narapidana dapat berupa keterampilan menjadi tukang bangunan, mengukir, elektrik dan olah raga; dan permasyarakatan. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektivitas komunikasi antarpribadi terhadap pembentukan perilaku nara pidana di LP Kelas II A Kotamadya Binjai.

1.2 Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut, “Sejauhmanakah efektivitas komunikasi antarpribadi berpengaruh terhadap pembentukkan perilaku narapidana di LP Kelas II A Kotamadya Binjai?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Penelitian ini dibatasi pada efektivitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan petugaspembina dalam melakukan bimbingan kepada nara pidana. 2. Objek penelitian adalah narapidana yang berada di Blok B LP Kelas II A Kotamadya Binjai.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penlitian, yang menguraikan apa yang akan dicapai dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tesebut : Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan petugaspembina dalam melakukan bimbingan kepada narapidana 2. Untuk mengetahui pembentukan perilaku yang dirasakan napi, yang meliputi aspek afektif, kognitif dan behavioral. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara efektivitas komunikasi antarpribadi terhadap pembentukan perilaku narapidana.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah atau mempeluas khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai komunikasi antar pribadi. Universitas Sumatera Utara 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontibusi atau masukan yang positif bagi LP Klas II A Kotamadya Binjai.

1.6 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori Nawawi, 1995 : 39. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti melihat masalah yang akan diteliti.

1.6.1 Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka menjalin hubungan dengan sesama sehubungan dengan sifat manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya Effendy, 2003 : 27. Dewasa ini, ilmu komunikasi berkembang menjadi ilmu yang dianggap penting sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kehidupan manusia akibat perkembangan teknologi. Harold Lasswell Mulyana, 2005 : 62, menerangkan cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan mnjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom Wtih What Effect ? Siapa Universitas Sumatera Utara Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa ?. Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek Effendy, 2004 : 253.

I.6.2 Komunikasi Antarpribadi

Dikutip oleh Liliweri 1991 : 12, Devito menjelaskan komunikasi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan telah diterima oleh orang lain atau sekelompok orang lain dengan efek dan efek umpan balik yang berlangsung. Untuk memperjelas pengertian komunikasi antarpribadi Devito memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi : 1. Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing. 2. Empati Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain. 3. Dukungan Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membnatu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. 4. Rasa Positif Universitas Sumatera Utara Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi. 5. Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebagainya. I.6.3 Efektivitas komunikasi antarpribadi Komunikasi antarpribadi merupakan bagian dari komunikasi, oleh karena itu peneliti akan menjelaskan definisi komunikasi menurut Devito, 1997 : 23, dimana komunikasi didefinisikan sebagai tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirimkan dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Sedangkan, efektivitas komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai taraf tercapainya tujuan komunikasi .Devito, 1997 : 281. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efektivitas komunikasi antarpribadi merupakan taraf tercapainya tujuan komunikasi antara dua orang yang mengirimkan dan menerima pesan, terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.

I.6.4 Self Disclosure

Universitas Sumatera Utara Menurut Devito 1997 : 231-232, teori self disclosure atau pembukaan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan. Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebgai berikut : 1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang 2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita. 3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan inteligen. 4. Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain. 5. membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik. Universitas Sumatera Utara Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya.

I.6.5 Pembentukan Perilaku

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut. Skiner membedakan jenis perilaku menjadi : a. Perilaku yang alami innate behavior Perilaku alami yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan, yaitu yang berupa refleks dan insting. b. Perilaku operan operant behavior. Perilaku operan yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar. Perilaku yang refleksif merupakan perilaku yang terjadi sebagai rekasi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan Walgito, 2003 : 18. Perilaku manusia sebagian besar ialah berupa perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut maka salah satu persoalan ialah bagaimana cara membentuk perilaku itu sesuai dengan yang diharapkan Universitas Sumatera Utara Walgito, 2003: 16 - 17. Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Ada tiga efek komunikasi yang mengetahui proses komunikasi,yaitu proses perubahan Rakhmat, 2004 : 30 : a Kognitif Kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan. b Afektif Afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya. c Behavioral Behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. Pembentukan perilaku juga dapat terjadi karena pengalaman pribadi,pengalaman dari orang lain, atau karena rasa takut pada norma masyarakat. Pada hal ini perubahan perilaku terjadi karena pengalaman pribadi. Bagi individu yang bertanggung jawab penuh, serta tahu apa yang terbaik bagi Universitas Sumatera Utara dirinya, seharusnya individu mampu merencanakan perilaku yang lebih baik dan kemudian mewujudkannya selama berada di dalam lembaga. Sama halnya seperti narapidana yang di dalam Lapas yang pada akhirnya mengambil keputusan untuk menolak melakukan kesalahannya lagi setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Didalam Lapas narapidana giat mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan aksi jasmani dan rohani dalam membentuk perubahan prilaku mereka selama di dalam Lapas, sehingga terbentuk perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.

I.6.6 Narapidana

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Narapidana merupakan istilah yang diberikan kepada orang-orang yang telah terbukti bersalah secara hukum, dan sudah dijatuhi vonis hukuman berupa kurungan penjara atau hukuman lainnya sesuai dengan pasal dalam undang-undang hukum pidana yang telah dilanggarnya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 612.

1.7 Kerangka Konsep.

Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat menghasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep. Menurut Nawawi 1995 : 56 kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Universitas Sumatera Utara Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam membatasi penelitian, tapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel Bungin 2005: 92. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas X

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul menjadi variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada yang muncul Nawawi, 1995 : 58. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektifitas komunikasi antarpribadi.

2. Variabel Terikat Y

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau dietntukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 1995 : 58. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembentukan perilaku.

I.8 Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dan Perubahan Sikap Narapidana (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Komunikasi Antarpribadi Petugas Lembaga Pemasyarakatan Dalam Merubah Sikap Narapidana Di Cabang RUTAN Aceh Singkil)

18 206 113

Studi Kasus tentang Peran Komunikasi Antarpribadi di dalam Keluarga dalam Menghadapi Pensiun pada Karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

3 97 108

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Guru SD Negeri Banjarsari 1 Bandung Terhadap Pembentukan Sikap Siswa Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasidan Komunikasi

0 32 137

Hubungan Antara Motivasi Berkelompok dengan Efektivitas Komunikasi Antarpribadi.

0 1 2

Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dengan Loyalitas Pada Perusahaan.

0 0 2

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU TAHANAN DI RUTAN KELAS IIB KECAMATAN MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG

0 0 86