3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontibusi atau
masukan yang positif bagi LP Klas II A Kotamadya Binjai.
1.6 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori Nawawi, 1995 : 39. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti melihat masalah yang
akan diteliti.
1.6.1 Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka menjalin hubungan dengan sesama sehubungan
dengan sifat manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia
yang satu dengan yang lainnya Effendy, 2003 : 27. Dewasa ini, ilmu komunikasi berkembang menjadi ilmu yang dianggap penting sehubungan dengan dampak
sosial yang menjadi kendala bagi kehidupan manusia akibat perkembangan teknologi.
Harold Lasswell Mulyana, 2005 : 62, menerangkan cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan mnjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut : Who Says What In Which Channel To Whom Wtih What Effect ? Siapa
Universitas Sumatera Utara
Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa ?. Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell merupakan unsur-unsur proses
komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek Effendy, 2004 : 253.
I.6.2 Komunikasi Antarpribadi
Dikutip oleh Liliweri 1991 : 12, Devito menjelaskan komunikasi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan telah diterima oleh orang lain
atau sekelompok orang lain dengan efek dan efek umpan balik yang berlangsung. Untuk memperjelas pengertian komunikasi antarpribadi Devito memberikan
beberapa ciri komunikasi antar pribadi : 1.
Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan
bahwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing.
2. Empati
Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain. 3.
Dukungan Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membnatu seseorang untuk lebih
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. 4.
Rasa Positif
Universitas Sumatera Utara
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau
berprasangka yang menggangu jalinan interaksi.
5. Kesamaan
Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan
sebagainya.
I.6.3 Efektivitas komunikasi antarpribadi Komunikasi antarpribadi merupakan bagian dari komunikasi, oleh karena
itu peneliti akan menjelaskan definisi komunikasi menurut Devito, 1997 : 23, dimana komunikasi didefinisikan sebagai tindakan, oleh satu orang atau lebih,
yang mengirimkan dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. Sedangkan, efektivitas komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai taraf tercapainya tujuan komunikasi .Devito,
1997 : 281. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efektivitas komunikasi antarpribadi merupakan taraf tercapainya tujuan komunikasi antara dua orang
yang mengirimkan dan menerima pesan, terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan
untuk melakukan umpan balik.
I.6.4 Self Disclosure