Sumatera Utara khususnya Medan tidak memiliki Gymnasium yang dapat
memenuhi standar olah raga indoor dan kebugaran,
Banyaknya atlit-atlit senam SUMUT yang memberikan catatan manis bagi keolahragaan senam di tanah air,
Memajukan serta memasyarakatkan olah raga indoor dan senam serta fitness
dalam menjaga kesehatan dan kebugaran.
II.1.4.3. Kelayakan lokasi
Pemilihan lokasi merupakan hal yang sangat penting dalam menempatkan sebuah Gymnasium di kota Medan. Dikarenakan Gymnasium tersebut harus dapat meberikan
peran yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat luas. Hal yang dijadikan pemilihan lokasi antara lain :
Berada di daerah yang menjadi titik dimana orang melakukan olahraga,
Berada di kawasan perumahan, pertokoan ataupun perkantoran yang dapat menarik
konsumen sebanyak mungkin,
Dapat mengakomodasi kegiatan olahraga baik indoor maupun outdoor,
Memiliki luas tapak yang dapat dikembangkan kearah vertikal maupun horizontal. Dengan adanya fasilitas Gymnasium dikawasan tersebut, diharapkan dapat
mengembangkan aktifitas positif dan mendorong pertumbuhan kawasan menjadi lebih baik.
II.2. Lokasi
Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan, persyaratan dan kriteria lokasi,
kriteria desain tapak, analisa pemilihan lokasi, pemilihan lokasi dan deskripsi lokasi.
II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi A.
Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Sebagai sebuah bangunan publik komersil yang mengedepankan keuntunganprofit, hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang mendukung keberadaan
Medan Gymnasium Center ini nantinya. Kriteria pemilihan lokasi untuk gedung
Gymnasium meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 1.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan RUTRK .
Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota. Gymnasium yang akan dirancang adalah suatu bentuk kegiatan
Universitas Sumatera Utara
komersilmengutamakan profit. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan WPP, yaitu :
W P
P Kecamatan
Pusat
Pengembangan Peruntukan
Wilayah Program
Kegiatan Pembangunan
A M. Belawan
M. Marelan M. Labuhan
Belawan Pelabuhan
Industri Permukiman
Rekreasi Maritim
Jalan baru, jaringan air minum, septic tank,
sarana pendidikan dan permukiman.
B M. Deli
Tanjung Mulia Perkantoran
Perdagangan Rekreasi
Indoor Permukiman
Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan
sampah, sarana pendidikan.
C
M. Timur M. Perjuangan
M. Tembung M. Area
M. Denai M. Amplas
Aksara Permukiman
Perdagangan Rekreasi
Sambungan air minum, septic tank,
jalan baru, rumah permanen, sarana
pendidikan dan kesehatan.
D
M. Johor M. Baru
M. Kota M. Maimoon
M. Polonia Pusat Kota
CBD Pusat Pemerintahan
Hutan Kota Pusat Pendidikan
Perkantoran Rekreasi
Indoor Permukiman
Perumahan permanen, pembuangan sampah,
sarana pendidikan.
E
M. Barat M. Helvetia
M. Petisah Sei Sikambing
Permukiman Perkantoran
Perdagangan Sambungan air
minum, septic tank, jalan baru, rumah
Universitas Sumatera Utara
M. Sunggal M. Selayang
M. Tuntungan Konservasi
Rekreasi Lapangan Golf
Hutan Kota permanen, sarana
pendidikan dan kesehatan.
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam RUTRK di atas, maka lokasi yang tepat untuk mendirikan Gymnasium yang bersifat komersil adalah di daerah pusat kota
yang diorientasikan menjadi pusat CBD.
2. Lingkungan
Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif, seperti : keamanan dan kenyamanan, sangat
mendukung kegiatan Gymnasium yang akan dirancang.
3. Kedekatan dengan titik olahraga
Lokasi merupakan faktor penentu yang sangat penting dalam hal perencanaan Gymnasium yang baik, berkaitan dengan keberadaan masyarakat luas yang melakukan
kegiatan senam ataupun sejenisnya dan juga dalam rangka pencarian bakat baru dibidang senam ataupun sejenisnya. Dengan kata lain, Gymnasium harus dibuat sedekat mungkin
dengan daerah bisnis, olahraga, dan pusat pemerintahan yang menjadi sumber komersil.
4. Jarak ke pusat kota
Fungsi bangunan adalah sebagai pusat kebugaran tubuh, dimana orang yang bekerja di perkantoran memiliki beban pikiran yang banyak, sehingga orang
tidak lagi memikirkan kesehatannya. Dengan keberadaaan bangunan Gymnasium dekat dengan pusat kota, diharapkan para karyawan dapat menyempatkan diri
mengunjungi Gymnasium agar dapat mengembalikan kebugaran tubuhnya setelah bekerja seharian di kantor.
B. Pencapaian
Karena Gymnasium menekankan hubungan yang erat dengan publik umum tersebut, maka Gymnasium tersebut harus dengan mudah dicapai dengan baik oleh pejalan
kaki maupun dengan transportasi umum.
C. Ukuran Lahan
Ukuran lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang pengembangan masa mendatang, biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan
klub latihan. 1 ha.
Tabel 2.1. RUTRK Sumber : BPS Medan
Universitas Sumatera Utara
D. Fungsi lain di sekitar tapak
Jenis fungsi lain yang berada di sekitar tapak dapat mempengaruhi kegiatan
operasionalnya. .
E. Kemacetan
Daerah yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi akan mempengaruhi aksesibilitas ke bangunan. Konsumen kurang berminat untuk mengunjungi
Gymnasium tersebut apabila aksesibilitaspencapaian ke bangunan kurang baik.
F. Pengenalan entrance
Entrance menuju dan keluar tapak harus semudah mungkin bagi pengunjung, atlit, dan tamu khusus, dengan adanya focal point untuk memudahkan pengunjung berorientasi.
G. Kebisingan
Keberadaan Gymnasium yang akan dirancang memerlukan tingkat kenyamanan yang baik. Walaupun perancangan Gymnasium dapat didisain untuk mengatasi kebisingan
lingkungan yang sangat mengganggu, keadaan bebas dari kebisingan dan getaran yang berlebihan merupakan hal yang mutlak Perencanaan bangunan harus
mempertimbangkan eksistensi bangunan di sekitamya, yang tidak akan mempengaruhi baik di masa sekarang maupun masa mendatang.
II.2.2. Analisis Pemilihan Lokasi A.