II.1.2. Perkembangan Gymnasium di dunia
Pada awal kemunculannya yaitu sekitar tahun 1960-an di Inggris, gymnasium atau indoor sports merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
terhadap fasilitas olahraga yang lebih luas dan lengkap serta semakin dibutuhkannya fasilitas-fasilitas olahraga indoor. Hal ini terjadi dikarenakan berubahnya kebiasaan dan
gaya hidup masyarakat dalam bidang olahraga sehingga kebutuhan masyarakat akan olahraga pun menjadi berubah. Metode pembelajaran olahraga di sekolah-sekolah menjadi
semakin menekankan dan menitikberatkan kepada beragam permainan olahraga dan keahlian berolahraga sehingga hal ini sudah tidak relevan lagi dengan fasilitas-fasilitas
kebugaran tradisional. Masyarakat menjadi semakin mobile dengan aktivitas yang lebih beragam dan mereka mengharapkan suatu hal baru sebagai alternatif kegiatan untuk
mengisi waktu luang dan santai mereka. Masyarakat tidak mau diberikan pilihan kegiatan olahraga yang tradisional untuk mengisi waktu luang mereka yang sangat berharga,
mereka mengharapkan sebuah pengalaman berolahraga yang disisipi unsur rekreasional sehingga hal ini perlu direspons dengan adanya peningkatan kualitas lingkungan ke arah
yang lebih baik. Dalam perkembangannya, berbagai variasi bentuk bangunan sports center digunakan, mulai dari circular domes, glass ’boxes’, kombinasi dari dinding solid dan
bukaan parsial, sampai yang benar-benar tanpa jendela. Dengan semakin meningkatnya berbagai macam alternatif dan variasi perancangan dari indoor sports serta semakin
masuknya elemen rekreatif ke dalam program perancangan indoor sports, maka atmosfer berolahraga di gymnasium pun perlahan-lahan mulai berubah dari yang sebelumnya
memberi kesan aktif kompetitif menjadi sebuah atmosfer yang lebih rileks, santai seiring dengan semakin terbukanya fasilitas olahraga terhadap masyarakat umum.
II.1.3. Jenis-jenis gymnasium indoor sport
Menjadi lebih luas yaitu dalam lingkup kota: -
Berdasarkan Perletakannya Terdapat beberapa jenis Indoor Sport yang diklasifikasikan berdasarkan
perletakannya pada skala kota, yaitu :
Sub regional Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada pada daerah pinggir kota berjarak
sekitar 15 – 20 km dari pusat kota yang bisa dengan mudah dicapai oleh kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Universitas Sumatera Utara
Town center periphery
Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada berdekatan dengan pusat kota dengan akses yang sangat mudah bagi kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Central area – town center
Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada tepat di daerah pusat kota, yang seringkali disebut sebagai ”generator” karena dianggap sebagai elemen penggerak dari
aktivitas-aktivitas yang ada di pusat kota. Biasanya merupakan kombinasi dari sports hall dan kolam renang, serta bisa digunakan untuk turnamen-turnamen olahraga dan acara-
acara besar tempat berkumpulnya masyarakat.
Gambar 2.1. Indoor Sport central area Sumber : Internet
Gambar 2.2. Indoor Sport Town center periphery Sumber : Internet
Gambar 2.3. Indoor Sport Central area – town center Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
Peripheral – neighbourhood center
Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada di daerah permukiman dengan lingkup pelayanan antara 20.000 sampai 30.000 orang. Terdapat 5 unit fasilitas yang
masing-masing unitnya berfungsi untuk satu macam jenis olahraga. Umumnya unit 5 yang berada di tengah merupakan unit yang berfungsi sebagai kantor administrasi untuk
keseluruhan unit yang lain. Unit-unit ini disebar untuk mencapai lingkup keseluruhan masyarakat secara optimal.
School or university campus
Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada berdekatan dengan lokasi sekolah atau kampus. Dalam operasionalnya, fasilitas olahraga ini bukan hanya melayani
komunitas sekolah ataupun kampus saja, melainkan juga melayani komunitas umum. Penekanan terdapat dari dibuatnya jalur masuk khusus dari sekolah atau kampus yang
bersangkutan.
Urban park location
Ini merupakan fasilitas olahraga yang berada berdekatan dengan taman kota. Keberadaan fasilitas olahraga ini beriringan dengan adanya fasilitas-fasilitas umum
lainnya di sekitar taman kota tersebut, seperti penangkaran burung, fasilitas pameran, dan pusat kebudayaan.
Gambar 2.4. Indoor Sport School or university campus Sumber : Internet
Gambar 2.5. Indoor Sport Urban park location Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
- Berdasarkan konsep perancangannya
berdasarkan konsep perancangannya terdapat beberapa jenis olahraga, yaitu :
Destination Club Indoor Sport dengan jenis seperti ini merupakan suatu pusat kegiatan kebugaran
dan olahraga yang berskala besar. Yang dimaksud dengan berskala besar disini adalah mampu memberikan pelayanan olahraga yang beragam dan berjumlah banyak. Selain itu,
jenis seperti ini mampu menjangkau hampir seluruh rentang usia dengan tingkat kebugaran yang beragam. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan adalah berupa fasilitas yang
murni olahraga tanpa unsur relaksasi maupun rekreasi.Dikarenakan lingkup pelayanan olahraga dan sasaran penggunanya yang berskala besar indoor sports dengan jenis seperti
ini seringkali disebut sebagai ”sports hall”.
Diversified Environment Club
Ini merupakan sebuah sports center yang lebih banyak menawarkan variasi dalam kegiatan berolahraga. Beberapa fasilitas relaksasi dan rekreasi yang sebelumnya belum
pernah ada dalam sports center mulai ditawarkan, yaitu berupa kolam renang outdoor, sauna, spa, dan ruang-ruang yang family-friendly. Dari segi sasaran penggunanya pun
muncul variasi baru, yaitu menjadikan suatu komunitas masyarakat tertentu atau kawasan perkantoran sebagai sasaran pengguna utama
.
Boutique Gym Club Jenis sports center seperti ini merupakan jenis yang sangat memfokuskan pada target-
target tertentu saja. Skala pelayanannya pun dibuat lebih kecil, dengan pemilihan sasaran pengguna difokuskan pada orang-orang profesional, eksekutif muda, pejabat, dan masyarakat
kota dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Walaupun pelayanan yang ditawarkan berskala kecil, namun dapat dipastikan pelayanan yang diberikan terhadap penggunanya
sangat istimewa dan eksklusif. Sports center seperti ini sangat mengelaborasi pandangan visual dalam setiap sisi bangunannya sehingga seringkali bangunannya secara eksterior dan
khususnya interior terlihat sangat baik secara visual dan terkesan elegan.
II.1.4. Tinjauan kelayakan proyek II.1.4.1. Kelayakan fungsional