Jumlah pengguna bus rombongan = 5 x 5.000
= 250 orang Tiap bus memuat 30 orang,
maka diperkirakan jumlah bus = 25030
= 8,3 = 8 buah
Luas area yang dibutuhkan untuk parkir bus adalah
= 8 x 28 m
2
= 224
m
2
Sepeda Motor
Asumsi : Jumlah 30
Jumlah pengguna sepeda motor = 30 x 5.000
= 1.500 orang Tiap sepeda motor membawa 2 orang,
maka diperkirakan jumlah sepeda motor = 1.5002
= 750 buah Luas area yang dibutuhkan untuk
parkir sepeda motor = 750 x 2m
2
= 1.500
m
2
Taksi
Asumsi : Jumlah 2
Standard : 12,5 -14 m
2
Jumlah pengguna sepeda motor = 2 x 5.000
= 100 orang Tiap taxi diperkirakan membawa 2-3 orang,
maka jumlah taksi = 100 3
= 33 buah Luas area yang dibutuhkan untuk
parkir taxi = 33 x 14
= 462
m
2
Sisa pengunjung diasumsikan naik kenderaan umum
dan berjalan kaki sebesar 48 = 48 x 5.000
= 2.400 orang Perkiraan Kebutuhan Parkir Pengelola
Parkir mobil untuk 5 mobil
= 70
m
2
Parkir sepeda motor untuk 25 buah
= 50
m
2
Mobil servis untuk 2 mobil
= 35
m
2
Jumlah luas keseluruhan lahan parkir yang dibutuhkan 2.632 + 224 + 1.500 + 462 + 70 + 50 + 35 m
2
= 4.973 m
2
4.3.2. Analisa Kegiatan
Pengguna gedung yang berbeda – beda memiliki aktivitas tersendiri sehingga memerlukan ruaangan – ruangan khusus.
Universitas Sumatera Utara
Skema aktivitas atlet dan pelatih yang melakukan latihan
Skema aktivitas atlet yang melakukan pertandingan
Skema aktivitas official manager atlet
Diagram 4.1. aktivitas atlet dan pelatih latihan
Diagram 4.2. aktivitas atlet dan pelatih pertandingan
Diagram 4.3. aktivitas offisial manager atlet
Universitas Sumatera Utara
Skema aktivitas wasit
Skema aktivitas pengelola gedung
Skema aktivitas pengunjung
Diagram 4.4. aktivitas wasit
Diagram 4.5. aktivitas pengelola gedung
Diagram 4.6. aktivitas pengunjung
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Analis Pola Massa Bangunan
Pemilihan pola massa bangunan dipertimbangkan terhadap beberapa faktor-faktor seperti : Hubungan dan sifat kegiatan, Penyesuaian bentuk tapak, Luas lahan, Struktur
bangunan, Pencapaian dan Sirkulasi, Orientasi bangunan, dan Efisiensi pelayanan
TABEL 4.2. POLA MASSA BANGUNAN
Kriteria Massa tunggal
Massa majemuk Hubungan dan sifat kegiatan - Baik untuk hubungan
kegiatan erat - Pengelompokan kegiatan
jelas - Mudah dikontrol
- Pengelompokan kegiatan jelas
- Baik untuk sifat dan hubungan kegiatan yang
berbeda - Pengawasan lebih sulit
Penyesuaian bentuk
tapak Baik karena bentuk tapak
beraturan Lebih fleksibel, karena tiap
massa memiliki fasilitas masing-masing
Luas lahan Lebih kecil, karena adanya
fasilitas yang dipakai bersama-sama
Lebih besar, karena tiap massa memiliki fasilitas
masing-masing
Struktur bangunan Lebih sulit, karena modul
yang dipakai, kemungkinan dilatasi, dll
Lebih mudah, karena system struktur yang dipakai bisa
berbeda-beda
Pencapaian dan sirkulasi Lebih sederhana dan mudah Lebih sukar karena adanya
beberapa pencapaian dan sirkulasi
Orientasi bangunan Lebih jelas
Kurang jelas Efisiensi Pelayanan
Lebih cepat Lebih sulit
4.3.4. Analisa bentuk
Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor: Kesesuaian bentuk site, Orientasi bangunan, Konstruksi bangunan, Efisiensi ruang,
Ekonomi bangunan, dan Kesan atau tampilan yang ingin dicapai
TABEL 4.3. BENTUK DASAR BANGUNAN
Kriteria Bentuk Dasar Bangunan
Kesesuaian Bentk Site Baik
Baik Kurang Baik
Orientasi Bangunan Baik, Orientasi
Jelas Baik, Orientasi ke
Segala Arah Tidak Jelas
Efisiensi Ruang Efisien
Kurang Efisien Tidak Efisien
Universitas Sumatera Utara
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup Sulit
Mudah Kesan yang Ingin Dicapai
Baik Baik
Kurang Baik Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat Hemat
Tidak Ekonomis
4.4. Analisa Teknologi 4.4.1. Analisa Struktur