Analisa Utilitas Bangunan 1. Analisa Teknologi 1. Analisa Struktur

berlainan dengan cara pengabungkan dengan struktur lain. Sistem struktur pneumatik Baja dan plastic sintetis teflon Dapat menahan gaya tarik  Struktur sangat ringan.  Biaya pembuatan sistem struktur relatif murah.  Bentangan yang dihasilkan besar.  Mempunyai ketahanan terhadap gaya tarik murni.  Kekuatan struktur berkurang jika tekanan udara dari dalam struktur menurun.  Modifikasi bentuk bangunan terbatas.  Struktur tidak bersifat kaku.  Struktur tidak tahan api. Sistem struktur yang dapat bertahan sendiri Beton bertulang dan rangka baja sinklastik- antisinklastik Dapat menahan gaya vertikal dan horizontal  Bentangan struktur sangat besar  Bentuk permukaan bidang struktur mempunyai fungsi ganda yaitu sebagi pemikul gaya dan sebagai selubung bangunan.  Bebas dalam menentukan lokasi bukaan pada bidang struktur bangunan.  Modifikasi bentuk bangunan terbatas.  Tidak efektif dalam membentuk dinding pemisah interior bangunan karena bentuk bangunanyang dihasilkan seperti gua.  Kurang efektif karena fisik struktur bangunan samgat tinggi.  Ruang-ruang pada bangunan sisi terluar struktur tidak dapat dimanfaatkan. Struktur kabel dan jaringan Baja dan plastic sintetis teflon Dapt menahan gaya murni.  Mempunyai bentangan yang sangat besar.  Mudah dalam mengatur interior bangunan.  Ruang-ruang yang terbentuk dapat dimanfaatkan secara penuh.  Struktur sangat ringan.  Mempunyai sifat fleksibel yang tinggi sehingga sistem srtuktur dapat dimodifikasi.  Kekuatan struktur untuk menahan gaya tarikditentukan oleh kekuatan tiang pendukungnya.  Struktur bersifat melendut.  Tidak memiliki kesetimbangan dan kekakuan.

4.4.2. Analisa Utilitas Bangunan 1.

Sistem penghawaan Sistem penghawaan dapat dibagi dua yaitu : - Pengawaan alami - Penghawaan buatan TABEL 4.7. PENGHAWAAN analisa Penghawaan alami Penghawaan buatan Keuntungan  Biaya lebih murah  Dapat dimodifikasi untuk membentuk estetis bangunan  Dapat merata di setiap ruang  Tingkat kelembaban dan suhu dapat dikontrol  Udara yang dialirkan dapat dibersihkan Kerugian  Kenyamanan yang diciptakan  Biaya lebih mahal Universitas Sumatera Utara tidak dapat di kontrol  Tidak dapat merata di setiap ruang  Bergantung pada iklim dn tempat  Dibutuhkan ruangan yang besar sebagai tempat peletakan peralatan penghawaan  Membutuhkan bantuan energi lain Kenyamanan thermal secara alami dapat diperoleh dengan cara : - Penggunaan sun screen dan shading - Penggunaan kaca reflektif - Penggunaan sistem kaca ganda - Penggunaan air untuk pendingin - Penggunaan blower roof fan untuk mempercepat aliran udara Kenyamanan termal secara buatan dapat diperoleh dengan cara : - penghawaan sistem AC Central - penghawaan sistem AC Package TABEL 4.8. AC AC prinsip keuntungan kerugian split • Air cooled system • Water cooled system • Temperature udara setiap ruangan masing-masing dapat dikontrol sendiri • Tidak memerlukan pemipaan • Instalasi sangat sederhana • Memerlukan space pada dindingkurang baik bagi dekorasi interior • Distribusi kapasitasnya terlalu baku • Kurang baik bagi fasade eksterior dan berisik Central Air system • Condenser, evarator dan AHU diletakaan pada suatu tempat • Udara dingin dialirkan melalui dusting • Menggunakan central AHU yang dilengkapi central direct examtion coil atau central direct draigne coil • Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya • Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya • Pemeliharaan pada centralnya saja, operasi dan maintenance lebih mudah • Initial cost tinggi biaya ducting dan isolasi • Ukuran shaft dan ducting sama tinggi, jadi memerlukan ducting tinggi yang mengurangi ketinggian ruangan dalam. Central water system  AHU diletakan pada setiap ruanganlantai dengan kapasitas pelayanan  Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya  Initial cost tinggi biaya isolasi pipa pada ducting Universitas Sumatera Utara tertentu ruang pelayanan yang maksimalnya adalah 3000 m³  Setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan central.  Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya  Pemeliharaan pada centralnya saja, operation dan maintenance lebih mudah  Ukuran shaft lebih kecil, baik bagi dekorasi ruang pamer  Memerlukan water dalam jumlah besar dan memerlukan tempat penampungannya

2. Sistem distribusi air

- Sistem air bersih Jenis sistem air bersih yang digunakan dibagi dalam dua bagian yaitu : Sistem distribusi air bersih down feed TABEL 4.9. DOWN FEED Keuntungan Kerugian  Penyaluran air digunakan dengan memanfaatkan bantuan sistem grafitasi, sehingga memhemat biaya operasional bangunan.  Sistem pemipaan lebih sedikit.  Penyaluran tidak merata.  Diperlukan ruang untuk peletakan tangki pada bagian atas bangunan. Sistem distribusi air bersih Up feed TABEL 4.10. UP FEED Keuntungan Kerugian  Penyaluran air dapat merata di setiap tempat.  Air pada bagian plumbing terun bergerak sehingga mengurangi peristiwa korosi pada pipa-pipa besi  Ruang yang diperlukan lebih kecil.  Biaya operasional lebih mahal  Sistem pemipaan lebih banyak  Dapat terjadi ledakan akibat dari tekanan mesin pompa. Sistem distribusi air buangan Universitas Sumatera Utara distribusi air buangan dibagi menjadi : - air kotor urinoir, bidet dan kloset - pembuangan air bekas wastafel, bathub, pipa dapur - pembuangan air hujan - pembuangan air khusus air buangan yang mengandung gas, racun,lemak, dan limbah kimia Sistem pendistribusian air buangan dapat dibagi dua : - Sistem bertekanan menggunakan pompa, biasanya digunakan pada area basement - Sistem grafitasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyaluran air kotor: a. Kemiringan pipa = 2 b. Akibat darl pembuangan air kotor tersebut c. Pernbuangan akhir riol kota, sungai

3. Elektrikal

Sistem distribusi listrik pada bangunan dapat diperoleh dengan cara : - Didistribusikan secara langsung dari PLN - Didistribusikan langsung melalui genset - Didistribusikan melalui solar active TABEL 4.11. DISTRIBUSI LISTRIK

4. Pencahayaan

Terdapat 2 macam pencahayaan yang dapat diterapkan pada bangunan, yaitu : Analisa PLN genset Solar active Keuntungan - Biaya operasional murah - Ruang yang dibutuhkan sedikit - Besaran daya yang diperlukan dapat disesuaikan - Biaya operasional murah Memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan daya Biaya operasional murah Dapat digunakan sebagai pembentuk estetika bangunan kerugian Jumlah daya terbatas - Ruang yang dibutuhkan besar - Biaya pemasangan besar - Biaya pemasangan besar Universitas Sumatera Utara  Pencahayaan alami Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela.  Pencahayaan buatan Untuk ruang-ruang yang tertutup, dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light TABEL 4.12. PENCAHAYAAN Pencahayaan alami Pencahayaan buatan - Biaya murah - Pengaturan intensitas cahaya sulit - Tergantung terhadap iklim - Biaya mahal - Intensitas cahaya dapat diatur - Dusut pencahayaan dapat dikontrol

5. Sistem Keamanan

Keamanan pada bangunan meliputi; keamanan terhadap bahaya kebakaran, bahaya petir, dan bahaya terhadap tindak criminal. 1. Pencegahan bahaya kebakaran a. Pencegahan pasif  Tangga kebakaran, persyaratannya : jarak tangga maksimal 25 meter, dilengkapi dengan blower, lebar tangga pintu kebakaran min. 90 cm, dan terdapat pada daerah perkantoran, perdagangan dan servis.  Penerangan darurat persyaratannya : memiliki sumber daya baterai, mempunyai lampu petunjuk dan bekerja secara otomatis  Fire curtain persyaratannya : merupakan lapisan tahan api yang dilekatkan dinding b. pencegahan aktif  alat pemadam kimia porable, biasanya memiliki daya jangkau 200-250m, jarak antara alat 25m, dan diletakkan pada daaerah tertentu  alat pemadam kimia sedang beroda, biasanya memiliki daya jangkau 500-550m, dan diletakkan pada tempat-tempat tertentu  hydrant, biasanya memiliki daya jangkau 800m²unit dan jarak maksimum perletakkan 30 m  sumber air, berupa reservoir dalam bangunan dan jaringan PAM luar bangunan  sprinkler, bekerja secara otomatis dengan daya jangkau 25m²unit, biasanya berjarak 5m, dan digunakan pada daerah umum dan pengelola Universitas Sumatera Utara  fire alarm, mendeteksi sedini mungkin secara otomatis, terdiri dari heat dan smoke detector dengan area pelayanan 92 m² per alat dan digunakan deseluruh ruangan 2. terhadap bahaya petir pemilihan system untuk penanggulangan ini dipertimbangkan atas: ketinggian bangunan, penampilan bangunan yang berhubungan dengan efektifitas alat, dan pemeliharaan alat adapun jenis system penangkal petir, yaitu:  System penangkar faraday tinggi baja penangkar +- 30cm diletakkan si atas bangunan dengan ujung beradioaktif dan dihuubungkan dengan kawat baja, kemudian salah satu tiang dihubungkan ke tanah dengan besi baja, sehingga aliran listrik dari Petri langsung tersalurkan ke tanah.  System franklin Merupakan system radio aktif, berupa tiang 120 cm dengan ujung beradio aktif dan diletakkan di tengaj atap. Radius system ini +- 60 m.

6. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi yang dipergunakan dalam gedung: 1. Komunikasi intern  Aiphone Digunakan pada kegiatan administrasi pengelola dan ruang-ruang kepala bagian lainnya.  Pengeras suara Digunakan ruangan – ruangan pertandingan dan area servis. 2. komunikasi extern, berupa Telepon dengan system PABX, Faksimile, dan internet Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Ruang Luar

Ruang luar digunakan sebagai parkir, taman, plaza dan tempat latihan outdoor.

5.1.1. Konsep Enterance

Entrance utama berada di jalan Williem Iskandar karena sangat strategis dan dapat dicapai dari jalan Pancing. Jalan dengan lebar 18 m ini juga memberikan kemudahan sirkulasi kendaraan. Keterangan : : Enterance masuk : Out keluar Jalur keluar dari site dibuat pada jalan williem iskandar dan jalan selamet ketaren, jalan ini merupakan jalan 2 arah sehingga memungkinkan pengunjung dapat bergerak ke segala arah ketika keluar. Main enterance dibuat menjorok kedalam sehingga tidak mengganggu lalu lintas I N OUT I N OUT Jln. Williem I skandar J ln . S . K e ta re n U Gambar 5.1. Konsep Enterance Sumber : Pribadi Gambar 5.2. Konsep Main Enterance Sumber : Pribadi Universitas Sumatera Utara