Responden 4 Taaruf a. Gambaran Kepuasan Pernikahan Leisure Activity

143 tegas. Ketegasan istri dapat menguatkan responden dalam mengambil keputusan, dan itu sudah terbukti selama ini. Menurut Skolnick dalam Lemme, 1995, salah satu kriteria pernikahan yang memiliki kepuasan yang tinggi bila pasangan memiliki kepribadian yang cocok, saling memahami satu sama lain dan dapat saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang lainnya. Dibalik ketegasan istri yang bisa melengkapi kekurangan responden yang kurang tegas, istri juga memiliki sifat yang mudah merajuk. Awalnya responden merasa kecewa dengan sifat istri yang mudah sekali merajuk, namun setelah sering diberi nasehat dan masukan, sekarang sifat istri responden yang mudah merajuk sudah berkurang. 10 Egalitarian Role Responden menekankan pada istri bahwa suami istri adalah sebuah tim dalam rumah tangga. Responden tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa dukungan istri dan sebaliknya istri juga tidak akan bisa maksimal dalam menjalankan peran bila tanpa dukungan suami. Responden dan istri selalu bekerja sama dalam menjalankan peran-perannya, baik dalam mengurus anak dan mengurus semuanya, dilakukan bersama-sama, sehingga semuanya akan terasa lebih ringan bila dilakukan secara bersama-sama.

4. Responden 4 Taaruf a. Gambaran Kepuasan Pernikahan

Universitas Sumatera Utara 144

1 Communication

Komunikasi responden dengan suami menurut responden lancar dan baik- baik saja. Responden justru merasa terlalu banyak komunikasi dengan suami. Terkadang, responden suka menelepon suami ke kantor, menanyakan bagaimana pekerjaan suami, dan sebaliknya suami pun begitu, selalu menanyakan respondende ketika suami berada di luar. Dimana pun berada, responden dan suami selalu saling mengabari satu sama lain. Responden selalu terbuka dan jujur pada suami, tidak ada yang ditutup- tutupi dari suami. Ketika responden bercerita, suami meresponnya dengan baik, terkadang suami juga memberi tanggapan dan saran atas apa yang diceritakan responden. Responden merasa bahwa komunikasi responden dengan suami selama ini berjalan dengan lancar.

2. Leisure Activity

Responden menghabiskan waktu luangnya bersama keluarga. Terkadang responden memanfaatkan waktu luangnya bersama keluarga dengan pergi jalan- jalan, silaturahim, atau pergi berenang. Saat sedang jalan-jalan di waktu luang, sesekali responden berdiskusi dengan suami membicarakan target-target rumah tangga ke depannya atau berdiskusi untuk memperbaiki hubungan responden dengan suami agar menjadi lebih baik lagi. Responden selalu berusaha untuk dapat memanfaatkan waktu-waktu luangnya bersama dengan keluarga. 3 Religious Orientation Responden merasa religiusitas dan ibadah-ibadah responden semakin meningkat setelah responden menikah. Menurut responden, peningkatan ibadah Universitas Sumatera Utara 145 dan religiusitas responden setelah menikah disebabkan karena adanya dukungan dari suami yang saling mengingatkan dalam peningkatan ibadah-ibadah responden.

4 Conflict Resolution

Pertamanya responden merasa sedih dan kecewa ketika menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Lama-kelamaan responden istighfar dan menyadari bahwa masalah adalah salah satu kendala yang harus dihadapi dalam setiap rumah tangga. Jadi setiap masalah harus dihadapi. Responden menyikapi masalah yang terjadi dengan menanyakannya pada suami, namun responden mengakui bahwa sebelum ditanyakan, responden sudah lebih dulu merajuk. Responden mengakui bahwa responden memang mudah sekali merajuk, untungnya suami responden mampu menyikapi sikap responden yang mudah merajuk dengan bijaksana. 5 Financial Management Menurut responden, keuangan keluarga responden selama ini sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan responden dan keluarganya sehari-hari. Suami responden mempercayakan keuangan untuk dikelola oleh responden. Selama ini responden mengelola keuangan yang ada agar dapat mencukupi kebutuhan responden dan keluarga selama sebulan bahkan uangnya selama ini bisa berlebih sehingga bisa ditabung oleh responden. Dari sisa uang yang berlebih selama ini responden tabung, sebagian tabungan responden beritahukan pada suami, dan ada sebagian lagi yang dirahasiakan responden dari suami. Tabungan tersebut reponden rahasiakan dari suami bukan karena responden tidak percaya Universitas Sumatera Utara 146 pada suami, namun hanya untuk pegangan dan berjaga-jaga bila mana suatu hari ada kebutuhan mendadak yang membutuhkan dana segera, responden sudah memiliki tabungan untuk membiayainya, dan ini sudah terbukti manfaatnya saat tiba-tiba ada keperluan mendesak sementara suami belum gajian, jadi tabungan rahasia ini bisa digunakan. 6 Sexual Orientation Responden selalu melakukan hubungan seksual dengan suami dalam kondisi sama-sama mau. Bila ada satu yang capek atau bila sedang ada masalah, maka responden dan suami tidak melakukan hubungan seksual, karena bila tetap dilakukan maka akan ada yang merasa tidak enak. Oleh karena itu responden selalu menjaga agar afeksi ketika berhubungan seksual dengan suami selalu dalam keadaan baik, dan tidak merasa terpaksa, sehingga responden selalu merasa senang saat berhubungan, karena keinginan seksual itu selalu dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan. 7 Family and Friends Hubungan responden dengan keluarga selama ini berjalan dengan baik. Responden mampu mendekatkan diri dan berhubungan baik dengan mertua dan keluarga suami responden yang lainnya. Awal pernikahan, setelah akad nikah, responden masih kaku dengan mertua karena baru pertama kali ketemu saat akad nikah. Responden berusaha langsung mengakrabkan diri dan memanggil mertua dengan sebutan “mamak”, sehingga responden merasa langsung dekat dan akrab dengan mertua responden. Hubungan responden dengan anggota keluarga yang Universitas Sumatera Utara 147 lain juga baik, akur, rukun dan tidak ada masalah antara satu dengan yang lainnya, baik-baik saja. Setelah menikah, responden tetap menjalin silaturahim dengan teman- teman responden. Responden masih sering sms dan saling telpon-telponan dengan teman-teman responden. Bahkan setelah menikah, responden sering dimintai saran dan pendapat dari teman-teman responden yang belum menikah. Responden tetap menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman walaupun telah menikah. 8 Children and Parenting Responden mendidik anak-anak responden dengan konsep dan cara yang islami sesuai dengan ajaran agama. Responden berusaha menanamkan nilai-nilai Islam sejak dari kecil kepada anak-anaknya. Dalam pengasuhan anak, responden dan suami saling bekerja sama untuk mendidik anak-anak dengan baik. Suami responden juga terlibat dalam pengasuhan anak, karena menurut responden, anak juga membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah. Responden dan suami membagi peran dalam mengasuh anak. Saat masih anak satu, suami responden berperan dalam mengasuh anak di malam hari setelah suami pulang kerja. Setelah lahir anak kedua, bila suami di rumah, suami memegang anak pertama dan responden memegang anak kedua yang masih bayi. Jadi, baik suami dan juga responden sama-sama terlibat dalam pengasuhan anak. Setelah memiliki anak, responden merasa perhatian suami menjadi berkurang kepada responden. Responden merasa bahwa suami terlalu banyak ke anak. Responden tidak cemburu pada anak, hanya kini responden berusaha menyadari bahwa memang perhatian sudah terbagi karena sudah ada anak-anak. Universitas Sumatera Utara 148 Responden menyadari bahwa anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya. 9 Personality Issue Responden menyadari sifat responden yang mudah merajuk. Menurut responden, itu dipengaruhi karena responden adalah anak perempuan paling kecil dalam keluarga responden, sehingga agak manja, sedangkan suami responden adalah anak paling besar, sehingga lebih dewasa. Responden merasa bahwa selama ini suami responden mampu menyikapi sikap responden yang mudah merajuk dengan bijaksana. Terkadang suami responden menasehati agar responden tidak terlalu sering merajuk. Responden juga terkadang kasihan melihat suami bila responden sudah merajuk. Responden mengakui bahwa suami responden lebih banyak sabarnya dibandingkan responden. Menurut responden, suami responden, sudah ideal bagi responden. 10 Egalitarian Role Responden menjalani semua perannya dengan senang hati. Responden menyerahkan dan berpasrah diri pada Allah agar diberi kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan peran-peran responden sebagai istri bagi suami dan sebagai ibu bagi anak-anak responden. Responden berusaha untuk menikmati setiap perannya. Responden mengakui bahwa suami responden juga sering membantu responden dalam menjalankan peran-perannya, responden dan suami selalu bersama-sama dalam mengurus anak, mengurus semuanya dilakukan bersama dan saling membantu satu sama lain dalam menjalankan peran-peran dalam rumah tangga. Universitas Sumatera Utara 149

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN DISKUSI

A. Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan tentang gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang menikah dengan pacaran dan tanpa pacaran taaruf, antara lain:

1. Communication

Komunikasi pada pasangan yang menikah melalui proses pacaran secara umum berjalan dengan lancar, walaupun terkadang masih ada hal-hal yang ditutupi dari pasangannyan karena merasa pasangannya tidak perlu untuk mengetahuinya. Pasangan yang menikah melalui taaruf terkadang mengalami kendala dalam komunikasi karena responden 4 tidak mengkonfirmasi atau pun mengkomunikasikan terlebih dulu mengenai persepsinya kepada responden 3, sehingga komunikasi antara responden 3 dan responden 4 menjadi tidak nyambung dan akhirnya sering menimbulkan salah paham diantara keduanya.

2 Leisure Activity

Pasangan pacaran merasa waktu luang mereka belum maksimal untuk bisa dimanfaatkan bersama. Responden 2 sering protes dan marah kepada responden 1 karena tidak pandai mengatur waktu, responden 1 sering pulang malam dan terkadang hari libur juga masih ke kantor, ini membuat kesempatan responden 1 dan 2 untuk bersama semakin sedikit. Pasangan taaruf menikmati waktu luang mereka dengan baik. Responden 4 sering mengajak responden 3 bersama anak- Universitas Sumatera Utara