Kepuasan Pernikahan Pasangan Yang Menikah Dengan Pacaran Kepuasan Pernikahan Pasangan Yang Menikah Dengan Ta’aruf

42 f. Mampu memecahkan konflik Levenson dalam Lemme, 1995 mengatakan bahwa kemampuan pasangan untuk memecahkan masalah serta strategi yang digunakan oleh pasangan untuk menyelesaikan konflik yang ada dapat mendukung kepuasan pernikahan pasangan tersebut.

E. Kepuasan Pernikahan Pasangan Yang Menikah Dengan Pacaran

Kepuasan pernikahan pasangan yang menikah dengan pacaran adalah evaluasi suami istri terhadap hubungan pernikahannya yang cenderung berubah- ubah sepanjang waktu serta dipengaruhi oleh kematangan penyesuaian dan adanya kesesuaian antara kebutuhan dan harapan yang dimiliki suami istri yang menikah melalui pacaran dengan kenyataan yang dihadapi dalam pernikahan itu sendiri.

F. Kepuasan Pernikahan Pasangan Yang Menikah Dengan Ta’aruf

Kepuasan pernikahan pasangan yang menikah dengan ta’aruf adalah evaluasi suami istri terhadap hubungan pernikahannya yang cenderung berubah- ubah sepanjang waktu serta dipengaruhi oleh kematangan penyesuaian dan adanya kesesuaian antara kebutuhan dan harapan yang dimiliki suami istri yang menikah melalui ta’aruf dengan kenyataan yang dihadapi dalam pernikahan itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 43 Universitas Sumatera Utara 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Kualitatif

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang luas serta mendalam berkaitan dengan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah dengan pacaran dan tanpa pacaran ta’aruf. Menurut Creswell 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun dengan kata-kata, mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah. Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik. Selanjutnya Taylor dan Bogdan dalam Saragih, 2003 mengatakan bahwa penelitian kualitatif memberi kesempatan pada peneliti untuk dapat memahami cara responden menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara pola dan cara berpikir mereka. Peneliti berusaha masuk ke dunia konseptual subjek yang ditelitinya untuk menangkap apa what dan bagaimana how sesuatu terjadi. Peneliti berharap dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, Universitas Sumatera Utara