Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM merupakan terobosan Perum Perhutani yang dituangkan dalam SK Direksi Perum Perhutani No. 136KPTSDir2001. Penelitian mengenai Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM sudah cukup banyak dilakukan, diantaranya tentang motivasi masyarakat Puspita, 2006, dinamika kelompok Theresia, 2008, efektifitas kolaborasi antara Perum Perhutani dengan masyarakat Kurniawan, 2006. Dari penelitian yang ada, belum ada peneliti yang mengangkat mengenai pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM. Berlatar belakang hal ini, maka peneliti mengangkat judul penelitian Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM Kasus Di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Penelitian mengenai pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM penting dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat pengetahuan pihak yang terkait dalam PHBM sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan PHBM. Mengingat yang perlu diperhatikan dalam program PHBM adalah kesesuaian program dengan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan program tersebut Sutrisno, 2010. Selain itu, pengetahuan masyarakat dapat membantu masyarakat dalam menentukan cara yang harus dilakukan agar pengelolaan hutan dapat berjalan dengan baik serta memperoleh hasil yang optimal dan lestari tanpa merusak lingkungan. Penelitian ini difokuskan terhadap tujuan program PHBM, hak dan kewajiban para pihak dalam PHBM dan pada pengetahuan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan budidaya hutan yang akan dibandingkan dengan pedoman PHBM dan perjanjian kerjasama PKS.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini akan mendeskripsikan pengetahuan masyarakat dan Perum Perhutani dalam program PHBM. Pengetahuan yang akan dideskripsikan adalah pengetahuan tentang tujuan, hak dan kewajiban dalam PHBM. Pengetahuan masyarakat dan Perum Perhutani dibandingkan dengan pedoman PHBM dan surat perjanjian kerjasama. Pengetahuan masyarakat tentang kewajiban diperinci menurut kegiatan-kegiatan budidaya secara teknis yaitu kegiatan persiapan lahan, pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

3 56 77

Nilai Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Di Suaka Margasatwa Dolok Surungan Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kabupaten Toba Samosir)

13 102 74

MAKNA SUNGAI BAGI MASYARAKAT DI SEKITARALIRAN SUNGAI(Studi Tentang Interaksi Sosial Masyarakat di Sekitar Aliran Sungai Babakan Desa Tegal Gondo Dusun Gondang Kecamatan Karang Ploso Malang)

0 5 2

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 10 141

Makna dan fungsi sanggah dalam agama Hindu : studi kasus dalam masyarakat Hindu Jawa

0 9 67

Strategi humas dan protokol sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat Jawa Barat

0 2 1

Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur

6 41 55

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

0 3 14