Responden Bojong Koneng hanya dapat menyebutkan 2 dari 3 point hak dalam PHBM sesuai dengan pedoman dan tidak dapat menyebutkan 4 point hak
dalam PHBM sesuai dengan PKS sedangkan responden Desa Karang Tengah dapat menyebutkan 3 dari 3 point hak dalam PHBM sesuai dengan pedoman akan
tetapi tidak dapat menyebutkan 4 point hak dalam PHBM sesuai dengan PKS. Meskipun responden telah mampu menyebutkan hampir semua point hak
berdasarkan pedoman. Akan tetapi, responden sama sekali tidak mampu menyebutkan point hak masyarakat dalam PHBM berdasarkan PKS. Sehingga
apabila mengacu pada kriteria tingkat pengetahuan yang digunakan, diketahui bahwa pengetahuan responden terhadap hak dalam PHBM berada dalam kategori
rendah. Sama seperti pengetahuan responden tentang tujuan PHBM, hal ini
mengindikasikan bahwa umumnya responden belum mengetahui pedoman PHBM dan PKS dengan baik. Bila dilihat dari masing-masing butir jawaban, ternyata
umumnya responden Bojong Koneng mengetahui hak masyarakat dalam PHBM hanya sebatas boleh menggarap lahan milik Perum Perhutani tetapi tidak boleh
mengakui atau menjadikan hak milik, berhak menanam pohon dan mendapatkan hasil sedangkan responden Karang Tengah mengetahui hak dalam PHBM hanya
sebatas mendapatkan pekerjaan dengan menjadi penyadap pinus, menggunakan lahan, menanam dan mendapatkan hasil.
5.2.3 Pengetahuan Masyarakat Tentang Kewajiban dalam PHBM
Kewajiban masyarakat desa hutan dalam PHBM yaitu: 1.
Menjaga dan melindungi sumberdaya hutan untuk keberlanjutan fungsi dan menfaatnya bersama Perum Perhutani.
2. Memberikan kontribusi faktor produksi.
3. Mempersiapkan kelompok untuk mengoptimalkan fasilitas yang
diberikan oleh Perum Perhutani dan atau Pihak yang berkepentingan. 4.
Mengamankan sumberdaya hutan dan proses pemanenan hasil hutan. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Perhutani dengan LMDH Bojong
Koneng dalam PKS No. 23KPTSBGRIII2008 dan LMDH Wana Sejahtera
Desa Karang Tengah No. 05059.1PKS-PHBMBGRIII2008 kewajiban masyarakat desa hutan dalam PHBM yaitu:
1. Turut serta dalam kegiatan pengamanan kawasan hutan dan asset serta
lingkungan lainnya. 2.
Melaporkan kepada PIHAK PERTAMA Perum Perhutani jika mengetahui kegiatan yang merusak kawasan hutan.
3. Menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah dan seluruh tegakan yang
ada di kawasan hutan dan sekitarnya. Sebanyak 10 responden 33,33 Bojong Koneng dapat menyebutkan 2
point kewajiban dalam PHBM sedangkan 20 responden 66,67 hanya dapat menyebutkan 1 point kewajiban dalam PHBM secara sama atau mendekati sama
dengan pedoman PHBM dan PKS. Responden Desa Bojong Koneng hanya
mampu menyebutkan kewajiban masyarakat dalam PHBM nomor 1 dan 4 berdasarkan pedoman PHBM dan dapat menyebutkan kewajiban masyarakat
dalam PHBM nomor 1 dan 2 berdasarkan PKS. Responden Desa Karang Tengah hanya 23 responden 76,67 yang dapat
menyebutkan 1 point kewajiban dalam PHBM sedangkan 7 responden 23,33 tidak dapat menyebutkan point kewajiban dalam PHBM secara sama atau
mendekati sama dengan pedoman PHBM dan PKS. Responden Desa Karang
Tengah hanya mampu menyebutkan kewajiban masyarakat dalam PHBM nomor 1 berdasarkan pedoman PHBM dan hanya dapat menyebutkan kewajiban
masyarakat dalam PHBM nomor 3 berdasarkan PKS . Responden Desa Bojong Koneng hanya dapat menyebutkan 2 dari 4 point
kewajiban dalam PHBM sesuai dengan pedoman dan hanya dapat menyebutkan 2 dari 3 point kewajiban dalam PHBM sesuai dengan PKS sedangkan responden
Desa Karang Tengah hanya dapat menyebutkan 1 dari 4 point kewajiban dalam PHBM sesuai dengan pedoman dan hanya dapat menyebutkan 1 dari 3 point
kewajiban dalam PHBM sesuai dengan PKS. Sama seperti pengetahuan responden tentang tujuan dan hak dalam PHBM, hal ini mengindikasikan bahwa
umumnya responden belum mengetahui pedoman PHBM dan PKS dengan baik. Bila dilihat dari masing-masing butir jawaban, ternyata umumnya responden
Bojong Koneng mengetahui kewajiban masyarakat dalam PHBM hanya sebatas
menanam pohon, merawat dan menjaga pohon yang ditanam, menjaga hutan milik Perum Perhutani, melaporkan ke Perum Perhutani jika ada yang mencuri kayu
sedangkan responden Karang Tengah mengetahui hak dalam PHBM hanya sebatas menanam, menjaga tanaman yang sudah ada sebelumnya, memelihara dan
menjaga kelestarian hutan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat terhadap PHBM masuk dalam kategori pengetahuan rendah. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah disebabkan oleh sedikitnya
sosialisasi PHBM yang dilakukan kepada masyarakat sehingga informasi tentang PHBM hanya sedikit yang sampai kepada masyarakat. Selain itu, juga
dikarenakan pasifnya masyarakat dalam usaha mencari tahu. Hal ini menyebabkan masyarakat melakukan kegiatan pengelolaan hutan hanya sebatas yang mereka
tahu bukan berdasarkan tujuan, hak dan kewajiban yang seharusnya dilakukan.
5.2.4 Pengetahuan Perum Perhutani Tentang Tujuan PHBM