Pengetahuan Perum Perhutani Tentang Kewajiban dalam PHBM

1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap objek kegiatan kedua belah pihak dalam wilayah administratif yang dikerjasamakan. 2. Melakukan teguran, peringatan hingga pembatalan perjanjian bilamana terjadi penyimpangan prinsipil dari kesepakatan yang telah dibuat. 3. Bersama PIHAK KEDUA Lembaga Masyarakat Desa Hutan ikut mempertimbangkan pengambilan keputusan kegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap objek kegiatan, terutama pemanfaatan sumberdaya alam dan wisata. 4. Melakukan pengawasan pemanfaatan sumberdaya alam dan wisata. Responden Perum Perhutani tidak dapat mengungkapkan secara sama atau mendekati sama seluruh butir-butir hak dalam PHBM yang tertera dalam pedoman dan PKS. Berdasarkan pedoman PHBM, responden hanya dapat menyebutkan secara sama atau mendekati sama hak dalam PHBM nomor 1 dan berdasarkan PKS hanya dapat menyebutkan secara persis atau mendekati sama hak PHBM nomor 4. Responden hanya dapat menyebutkan 1 dari 3 point hak dalam PHBM sesuai dengan pedoman dan hanya dapat menyebutkan 1 dari 4 point hak sesuai dengan PKS. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, menunjukkan bahwa pengetahuan Perum Perhutani tentang hak dalam PHBM masuk dalam kategori rendah.

5.2.6 Pengetahuan Perum Perhutani Tentang Kewajiban dalam PHBM

Dalam pedoman PHBM tahun 2009, Perum Perhutani berkewajiban untuk: 1. Memfasilitasi masyarakat Desa Hutan dalam proses penyusunan rencana monitoring dan evaluasi. 2. Memberikan kontribusi faktor produksi sesuai dengan rencana Perum Perhutani. 3. Mempersiapkan sistem, struktur, dan budaya Perum Perhutani yang kondusif. 4. Bekerjasama dengan pihak yang berkepentingan dalam rangka mendorong proses optimalisasi dan berkembangnya kegiatan. 5. Melakukan kegiatan penguatan kelembagaan berupa pelatihan, pendampingan fasilitas kepada Masyarakat Desa Hutan. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Perhutani dengan LMDH Bojong Koneng dalam PKS No. 23KPTSBGRIII2008 dan LMDH Wana Sejahtera Desa Karang Tengah No. 05059.1PKS-PHBMBGRIII2008 kewajiban Perum Perhutani dalam PHBM yaitu: 1. Mensosialisasikan perjanjian kerjasama ini ke berbagai pihak yang berkepentingan Investorpihk ketiga, Kecamatan, Desa, dan Mitra kerja PHBM LMDH perihal pemanfaatan kawasan sumberdaya alam dan wisata. 2. Ikut membantu dan berpartisipasi secara aktif menjaga keharmonisan PIHAK KEDUA MDH dengan berbagai pihak. 3. Ikut membantu dan berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan wisata. 4. Menyelesaikan setiap akibat atau tuntutan serta benturan yang timbul dari perjanjian kerjasama ini. 5. Bersama-sama PIHAK KEDUA MDH menjaga keamanan dan kelestarian kawasan hutan. Sama seperti pengetahuan Perum Perhutani terhadap tujuan dan hak dalam PHBM, seluruh responden dari Perum Perhutani tidak dapat mengungkapkan seluruh butir-butir kewajiban Perum Perhutani dalam PHBM yang tertera dalam pedoman dan PKS. Berdasarkan pedoman PHBM, responden hanya dapat menyebutkan secara sama atau mendekati sama kewajiban dalam PHBM nomor 1, 4 dan 5 dan hanya dapat menyebutkan secara persis atau mendekati sama kewajiban PHBM nomor 3 dan 5 berdasarkan PKS. Sama seperti pengetahuan respoden tentang tujuan dan hak dalam PHBM, pada aspek kewajiban responden hanya dapat menyebutkan 3 dari 5 point hak dalam PHBM sesuai dengan pedoman dan hanya dapat menyebutkan 2 dari 5 point hak sesuai dengan PKS. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, menunjukkan bahwa pengetahuan Perum Perhutani terhadap kewajiban dalam PHBM masuk dalam kategori rendah. Tingkat pengetahuan Perum Perhutani yang rendah tentang tujuan, hak, dan kewajiban dalam PHBM mengindikasikan bahwa umumnya Perum Perhutani belum mengetahui dengan baik sistem pelaksanaan PHBM. Tingkat pengetahuan Perum Perhutani yang rendah sedikit banyak akan membawa dampak dalam pelaksanaan program PHBM di lapangan. Hal ini dikarenakan Perum Perhutani merupakan pihak yang berperan sebagai penyampai informasi-informasi tentang PHBM kepada masyarakat. Minimnya pengetahuan pihak penyampai informasi akan akan berdampak pada informasi yang diterima oleh pihak yang menjadi sasaran penyampaian informasi yang dalam hal ini adalah masyarakat yang tergabung dalam LMDH. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

3 56 77

Nilai Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Di Suaka Margasatwa Dolok Surungan Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kabupaten Toba Samosir)

13 102 74

MAKNA SUNGAI BAGI MASYARAKAT DI SEKITARALIRAN SUNGAI(Studi Tentang Interaksi Sosial Masyarakat di Sekitar Aliran Sungai Babakan Desa Tegal Gondo Dusun Gondang Kecamatan Karang Ploso Malang)

0 5 2

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 10 141

Makna dan fungsi sanggah dalam agama Hindu : studi kasus dalam masyarakat Hindu Jawa

0 9 67

Strategi humas dan protokol sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat Jawa Barat

0 2 1

Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur

6 41 55

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

0 3 14