Masyarakat Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM

2.2 Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi Koentjaraningrat, 1990. Selanjutnya menurut Suharto 2005, masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama atau menyatu satu sama lain karena mereka saling berbagi identitas, kepentingan-kepentingan yang sama, perasaan memiliki, dan biasanya satu tempat yang sama. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Soekanto dalam Syani 1995 dalam Siahaan 2002, masyarakat memiliki ciri-ciri pokok, yaitu: 1 manusia yang hidup bersama, 2 bercampurbergaul dalam jangka waktu cukup lama, 3 adanya kesadaran sebagai satu kesatuan. Departemen Kehutanan 1999, menyebutkan bahwa masyarakat sekitar hutan adalah kelompok-kelompok orang warga negara yang bermukim di dalam maupun di sekitar hutan dan memiliki ciri-ciri sebagai suatu komunitas, baik oleh kekerabatan, kesamaan mata pencaharian yang berkaitan dengan hutan, kesejahteraan, keterkaitan tempat tinggal bersama, maupun oleh faktor komunitas lainnya. Menurut Perum Perhutani 2002, masyarakat desa hutan adalah kelompok orang yang bertempat tinggal di desa sekitar hutan dan melakukan kegiatan yang berinteraksi dengan sumberdaya hutan untuk mendukung kehidupannya. Soejarwo 1998, menyebutkan bahwa masyarakat sekitar hutan adalah masyarakat yang pada umumnya merupakan suatu masyarakat zona sosial ekonomi yang berada di dalam dan sekitar hutan. Awang 2008 menyebutkan, masyarakat desa hutan adalah masyarakat yang mendiami wilayah yang berada di sekitar atau di dalam hutan dan mata pencaharianpekerjaan masyarakatnya tergantung pada interaksi terhadap hutan.

2.3 Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM

Berdasarkan SK Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani selaku Pengurus Perusahaan No: 136KptsDir2001 tahun 2001, PHBM adalah suatu usaha untuk menyelamatkan sumberdaya hutan dan lingkungan yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Sementara berdasarkan Keputusan Direksi Perum Perhutani No: 268KPTSDIR2007, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat adalah sistem pengelolaan sumberdaya hutan dengan pola kolaborasi yang bersinergi antara Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan atau para pihak yang berkepentingan dalam upaya mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan yang optimal dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM yang bersifat fleksibel, partisipatif dan akomodatif. Menurut lembaga penelitian CIFOR 2007 yang masih berdasarkan Keputusan Direksi Perum Perhutani No: 268KPTSDIR2007, m aksud PHBM untuk memberikan arah pengelolaan sumberdaya hutan dengan memadukan aspek ekonomi, ekologi dan sosial secara proporsional dan profesional. Sedangkan tujuan PHBM menurut Awang 2004 yaitu: 1. Meningkatkan tanggung jawab Perhutani, masyarakat desa hutan, dan pihak yang berkepentingan terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan 2. Meningkatkan peran Perhutani, masyarakat desa hutan, dan pihak yang berkepentingan terhadap pengelolaan sumberdaya hutan 3. Menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan sesuai dengan kegiatan pembangunan wilayah sesuai dengan kondisi dan dinamika sosial masyarakat desa hutan 4. Meningkatkan mutu sumberdaya hutan sesuai dengan karakteristik wilayah; dan 5. Meningkatkan pendapatan Perhutani, masyarakat desa hutan dan pihak yang berkepentingan secara simultan. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat merupakan sebuah sistem yang melibatkan beberapa pihak. Menurut Kuncoro 2007, maka apapun tujuannya, keberhasilan sebuah sistem sangat tergantung pada peran kita sebagai komponen aktif yang menggerakkan sistem. Peran itu sebenarnya sangat sederhana yaitu bersedia bekerjasama dengan komponen lain di dalam sistem. Sistem apa pun akan gagal kalau kita hanya mementingkan diri sendiri, hanya ingin menang sendiri, dan mengabaikan kepentingan bersama. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Budidaya Hutan

Dokumen yang terkait

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

3 56 77

Nilai Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Di Suaka Margasatwa Dolok Surungan Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kabupaten Toba Samosir)

13 102 74

MAKNA SUNGAI BAGI MASYARAKAT DI SEKITARALIRAN SUNGAI(Studi Tentang Interaksi Sosial Masyarakat di Sekitar Aliran Sungai Babakan Desa Tegal Gondo Dusun Gondang Kecamatan Karang Ploso Malang)

0 5 2

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 10 141

Makna dan fungsi sanggah dalam agama Hindu : studi kasus dalam masyarakat Hindu Jawa

0 9 67

Strategi humas dan protokol sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat Jawa Barat

0 2 1

Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur

6 41 55

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

0 3 14