Angkatan Kerja, Mata Pencaharian dan Perekonomian Masyarakat

4.2.3 Angkatan Kerja, Mata Pencaharian dan Perekonomian Masyarakat

Berdasarkan daftar isian potensi Desa Karang Tengah tahun 2009, jumlah penduduk yang berusia 15-55 tahun yang merupakan usia produktif bekerja sebanyak 7.837 orang. Namun yang bekerja hanya 3.433 orang sedangkan 4.404 orang lainnya tidak memiliki pekerjaan. Di Desa Bojong Koneng penduduk yang berusia 15-55 tahun sebanyak 2.500 orang. Namun hanya 1.820 orang yang bekerja sedangkan 680 orang lainnya tidak memiliki pekerjaan. Tenaga kerja di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah sebagian besar bekerja sebagai petani. Tabel 4 Jumlah tenaga kerja Bojong Koneng dan Karang Tengah menurut jenis pekerjaan Jenis Pekerjaan Desa Bojong Koneng Desa Karang Tengah Jumlah Persentase Jumlah Persentase Orang Orang Petani 720 19,10 1.927 42,56 Buruh Tani 2.780 73,74 1.242 27,43 Pegawai Nageri Sipil 4 0,11 22 0,49 Pengrajin Industri RumahTangga 45 1,19 - 0,00 Pedagang keliling 31 0,82 65 1,44 Peternak 2 0,05 290 6,40 Montir 2 0,05 156 3,45 Dokter Swasta - 0,00 4 0,09 Perawat Swasta - 0,00 1 0,02 Bidan Swasta - 0,00 1 0,02 GuruDosen Swasta - 0,00 1 0,02 Pengacara - 0,00 1 0,02 Pengusaha Besar - 0,00 2 0,04 Pengusaha Kecil dan Menengah - 0,00 350 7,73 Karyawan Perusahaan Swasta 55 1,46 270 5,96 Jasa Pengobatan alternatif - 0,00 35 0,77 Pembantu Rumah Tangga 109 2,89 160 3,53 Pensiunan PNSTNIPOLRI 16 0,42 - 0,00 Dukun Kampung Terlatih 6 0,16 1 0,02 Jumlah 3.770 100,00 4.528 100,00 Sumber : Daftar Isian Potensi Desa Bojong Koneng dan Desa Karang Tengah 2009 Dari Tabel 4 diketahui bahwa masyarakat Desa Bojong Koneng sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh tani yaitu sebesar 73,74. Sedangkan masyarakat Desa Karang Tengah sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebesar 42,56. Sebagian besar penduduk mengandalkan bidang pertanian sebagai mata pencaharian. Setiap satu orang kepala keluarga memiliki lahan untuk diolah baik itu lahan milik sendiri maupun lahan garapan bekas pengelolaan Perhutani. Penduduk yang tidak memiliki lahan baik itu lahan pribadi maupun garapan dan tidak memiliki keahlian serta pekerjaan lain, maka mereka akan bekerja menjadi buruh tani di lahan milik orang lain. 4.3 Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH 4.3.1 Sejarah LMDH Bojong Koneng

Dokumen yang terkait

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

3 56 77

Nilai Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Di Suaka Margasatwa Dolok Surungan Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kabupaten Toba Samosir)

13 102 74

MAKNA SUNGAI BAGI MASYARAKAT DI SEKITARALIRAN SUNGAI(Studi Tentang Interaksi Sosial Masyarakat di Sekitar Aliran Sungai Babakan Desa Tegal Gondo Dusun Gondang Kecamatan Karang Ploso Malang)

0 5 2

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 10 141

Makna dan fungsi sanggah dalam agama Hindu : studi kasus dalam masyarakat Hindu Jawa

0 9 67

Strategi humas dan protokol sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat Jawa Barat

0 2 1

Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur

6 41 55

Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo

0 3 14