kegiatan persemaian di lahan milik yaitu di lahan perkarangan. Petani membeli 7.000 biji kapulaga dengan harga satuan Rp 150. Biji-bji yang akan di tabur
berasal dari benih kapulaga yang telah masak. Biji-biji disebarkan di atas petakan kemudian ditutup dengan sedikit tanah yang gembur. Penyiraman dilakukan
sehari sekali sedangkan kegiatan penyiangan dilakukan sekali dalam 6 bulan. Setelah 6 bulan, bibit kapulaga dipindahkan ke lahan perhutani.
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan membersihkan tanah dari batu, rumput- rumputangulma dan sisa tanaman lainnya. Pencangkulan tanah dilakukan
sedalam kurang lebih 30 cm. Persiapan lubang tanam dilakukan sebulan sebelum penanaman dengan terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan ukuran panjang
50 cm dan dalamnya 40 cm. Sebaiknya 15 hari setelah pembuatan lubang, tanah dikembalikan lagi ke dalam lubang, sebelumnya tanah dicampur dulu dengan
pupuk kandang secukupnya.
c. Penanaman
Tanaman kapulaga tumbuh subur di tempat teduh atau di bawah tegakan kayu Perhutani yang sebagian besar berupa pohon pinus. Pohon pinus ditanam
sebelum penanaman kapulaga sehingga pada saat tanam, pohon pinus tersebut telah berfungsi dengan baik dengan perbandingan 1 : 2 1 penaung - 2 kapulaga.
Teknis penanaman tanaman kapulaga yaitu setelah tanah olahan atau lubang tanam telah tersedia dan bibit telah disiapkan kemudian letakan bibit sedalam 10-
15 cm. Setelah itu ditimbun dengan memperhatikan tunas agar tidak sampai terluka atau patah. Dalam 1 ha terdapat 1.111 bibit kapulaga dengan jarak tanam
kapulaga yang diusahakan di Desa Sedayu menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m. Waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan
September - Desember.
d. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan tanaman kapulaga, kegiatan yang harus dilakukan diantaranya adalah pemupukan dan penyiangan rumput yang berada di sekitar
rumpun. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang. Setelah penanaman, pemupukan dilakukan setiap bulan pada tahun pertama, setelah tahun pertama
Pemupukan ini dilakukan dua bulan sekali. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, jika terdapat tanaman kapulaga
yang terserang hama, maka cara pengendalian yang efektif adalah dengan membuang tanaman yang terserang, kemudian dibuat lubang kembali dan
menanam bibit baru berasal dari tanaman yang pertumbuhannya baik. Cara yang paling mudah melalui pengembangan vegetatif, yaitu dengan cara membagi-bagi
atau membelah-belah rumpunnya. Setiap lubang tanam akan ditanami sebanyak 3 batang. Cara ini dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik karena diambil dari
tanaman yang sudah terpilih, relatif mudah, lebih murah, dan lebih cepat dibanding menanamnya dari biji.
e. Pemanenan