Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman perdu, tanaman memanjat liana, tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak.

2.9 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian mengenai kelayakan pengusahaan tanaman obat : 1. Plasmanutfah tumbuhan obat Indonesia yang melimpah merupakan aset nasional bernilai tinggi yang potensial untuk pengembangan industri agromedisin. Aset ini perlu dikelola dengan bijaksana secara lestari untuk menghindari kelangkaan atau kepunahan suatu spesies tumbuhan obat. Permintaan yang tinggi akan obat alami di dalam maupun di luar negeri merupakan peluang besar yang menggiurkan namun harus tetap memerhatikan dan memprioritaskan penyediaan bahan obat alami yang berkualitas, aman, dan bermanfaat. Menghadapi era pasar bebas dan persaingan global, kemampuan ekspor berbagai komoditas tumbuhan obat akan menghadapi persaingan yang lebih ketat Dorly 2005. 2. Agobisnis dan Agroindustri berbasis tanaman obat mempunyai prospek ke depan yang bagus sebagai sumber pendapatan pembangunan. Selain trend back to nature yang saat ini mengemuka juga karena keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Namun demikian pengembangan tanaman obat ini memerlukan daya dukung teknologi, infrastruktur dan kelembagaan serta dukungan politik dari pemerintah Nurkhazanah 2006.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Waktu pengambilan data berlangsung selama bulan Juli sampai Agustus 2010. 3.2 Alat dan Sasaran Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, alat tulis, kamera, komputer, kalkulator dan Software Microsoft Excel. Sasaran penelitian adalah 40 orang petani tumbuhan kapulaga, orang pedagang pengumpul, pedagang pengecer, pengurus LMDH Sedyo Rahayu dan staff KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

3.3 Asumsi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan untuk mempermudah analisis. Asumsi-asumsi tersebut sebagai berikut : 1 Jangka waktuumur proyek adalah 5 tahun. Berdasarkan pertimbangan bahwa tanaman kapulaga dapat tumbuh sampai umur 5-6 tahun Subagyo 2007. 2 Panen pertama dihasilkan setelah umur kapulaga 1,5 tahun. 3 Panen berikutnya dilakukan sebulan sekali dalam setahun. 4 Harga merupakan yang terjadi pada saat dilaksanakan penelitian. 5 Tingkat suku bunga discount rate yang digunakan adalah suku bunga BNI pada tahun 2009 yaitu 13 Gustia 2009.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan metode kuesioner kepada 40 petani kapulaga, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, para pengurus LMDH Sedyo Rahayu, dan staf PMDH KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Data sekunder diperoleh dari