4.2 Keadaan Lapangan
a Topografi
Keadaan rupa bumi topografi daerah Kabupaten Purworejo secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagian selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 –
25 meter di atas permukaan air laut.
2. Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian antara 25 –
1.050 meter di atas permukaan air laut.
Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo berada pada
ketinggian 504 mdpl. Kawasan hutannya memiliki luas 221,8 Ha.
Sedangkan kemiringan lereng atau kelerengan di Kabupaten Purworejo
dapat dibedakan sebagai berikut :
a
Kemiringan 0 – 2 meliputi bagian selatan dan tengah wilayah Kabupaten
Purworejo.
b
Kemiringan 2 – 15 meliputi sebagian Kecamatan Kemiri, Bruno, Bener,
Loano, dan Bagelen.
c
Kemiringan 15 – 40 meliputi bagian utara dan timur wilayah Kabupaten
Purworejo.
d
Kemiringan 40 meliputi sebagian Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano,
Gebang, Bruno, Kemiri, dan Pituruh.
b Iklim
Secara umum Kabupaten Purworejo mempunyai iklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau yang datang setiap enam
bulan silih berganti. Suhu rata-rata 20
o
C – 32
o
C. Sedangkan kelembaban rata-rata antara 70
– 90 dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar 9.291 mm, diikuti bulan Januari sebesar 7.849 mm.
4.3 Sosial Ekonomi
a Desa hutan
Desa Sedayu memiliki LMDH yang bernama LMDH Sedyo Rahayu. LMDH Sedyo Rahayu yang berakta notaris pendirian No. 18 tanggal 16 Oktober
2006. Memiliki anggota 457 KK dikelompokkan menjadi 6 Pokja dan mempunyai Kelompok Tani Hutan KTH “RUKUN” yang mengelola hutan dan ternak.
Berdasarkan hasil penelitian, LMDH Sedyo Rahayu diketahui bahwa terdapat 5 program LMDH Sedyo Rahayu yaitu 1 Peningkatan produksi getah
pinus, 2 Peningkatan keamanan hutan, 3 Penanaman Lahan di bawah Tegakan PLDT, 4 Pendirian koperasi simpan pinjam, dan 5 Pembangunan sekretariat.
Implementasi program tersebut dapat dikatakan cukup baik walaupun ada dua program yang belum dapat terwujud yaitu pendirian koperasi simpan pinjam dan
pembangunan sekretariat. Dalam implementasi dilaksanakan fungsi manajemen yaitu pengorganisasian meliputi adanya struktur organisasi dan alokasi
sumberdaya, dan penggerakan meliputi sosialisasi dan komunikasi. LMDH Sedyo Rahayu mempunyai usaha produktif yang dilakukan oleh para wanita diantaranya
pembuatan krupuk singkong, pembuatan wig rambut palsu, anyaman bambu besek, kue satu singkong. Perkembangan usaha ini masih berjalan tetapi belum
berkembang. Hambatan dalam implementasi program PHBM oleh LMDH Sedyo Rahayu ialah terbatasnya dana, yang menjadi kendala ialah belum terwujudnya
koperasi simpan pinjam yang dapat mempermudah dalam kegiatan simpan pinjam. Untuk saat ini kegiatan simpan pinjam dilakukan melalui kelompok kerja.
Pemberdayaan masyarakat Desa Sedayu melalui LMDH sebagai berikut : Di dalam kawasan lahan perhutani:
1 Budidaya kapulaga bantuan dari Dinas Kehutanan Propinsi Jateng seluas 25 Ha
2 Hijauan makanan ternak
3 Budidaya tanaman aren
4 Budidaya tanaman temulawak
5 Budidaya tanaman kemukus
b Kependudukan
Jumlah penduduk dalam wilayah Desa Sedayu sebanyak 1787 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 908 orang 51 dan perempuan 879 orang
49. Luas tanah wilayah Desa Sedayu sebagai kegiatan dan penompang hidup penduduknya.
c Mata Pencaharian
Upaya memenuhi hidup sebagaian besar masyarakat di Desa Sedayu merupakan petani dan buruh tani. Hal ini menunjukkan sebagaian besar
masyarakatnya masih sangat mengandalkan lahantanah untuk menompang hidupnya. Kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman penduduk pada
akhirnya menjadi sasaran untuk memenuhi kebutuhan akan lahan. Adapun data penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Sedayu adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Sedayu No.
Jenis Pekerjaan Jumlah orang
1 Petani
180 2
Buruh tani 266
3 Buruhswasta
70 4
Pegawai negeri 21
5 Pengrajin
107 6
Pedagang 60
7 Peternak
1 8
Montir 1
Total 706
Sumber : Potensi Desa Sedayu dan Tingkat Perkembangan Desa 2009
4.4 Karakteristik Responden