Analisis Kinerja Industri Hubungan Struktur dan Faktor Lainnya dengan Kinerja

kesepakatan harga antar sesama pesaing yang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat. • Strategi produk Perusahaan yang bergerak di dalam industri akan melakukan strategi dalam mengeluarkan produknya. Dalam hal ini yang akan dilihat apakah terdapat strategi khusus dalam menentukan produk yang akan dijual seperti adanya diversifikasi produk ataupun kesepakatan jumlah penawaran produk. • Strategi distribusi Produsen melakukan strategi distribusi yang bertujuan agar produk yang dihasilkan dapat didistribusikan secara optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3.3.3. Analisis Kinerja Industri

Analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan analisis Price-Cost Margin PCM dan efisiensi internal XEF. Efisiensi internal menunjukkan kemampuan perusahaan dalam suatu industri dalam menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Semakin efisien suatu perusahaan, semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Untuk mengukur tingkat efisiensi internal adalah dengan membagi nilai tambah dengan input industri tersebut Jaya, 2001. Nilai tambah diperoleh dengan mengurangkan biaya input terhadap nilai outputnya. Nilai output itu sendiri adalah nilai dari seluruh barang dan jasa juga sebagai produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia. Sementara itu nilai input memiliki pengertian yang dibagi dua, yaitu: 1. Input antara adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa yang digunakan habis dalam proses produksi. 2. Input primer adalah biaya yang timbul sebagai akibat dari pemakaian faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi antara lain tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan. Variabel yang digunakan sebagai indikator kinerja yang lainnya adalah proksi dari keuntungan Price Cost Margin PCM. PCM dinyatakan sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga di atas biaya produksi. PCM juga diidentifikasikan sebagai persentase keuntungan dari kelebihan penerimaan atas biaya langsung. Tingkat PCM yang tinggi umumnya dapat tercipta jika terdapat rasio konsentrasi pasar yang tinggi. PCM diperoleh dengan membagi selisih antara nilai tambah dikurangi upah terhadap output yang dihasilkan Jaya, 2001. Variabel pertumbuhan output Growth diduga dapat mempengaruhi kinerja industri karena variabel ini dapat menunjukkan permintaan pasar. Untuk mengukur tingkat pertumbuhan output Growth adalah dengan membagi selisih antara output pada tahun ke-i dan output tahun sebelumnya.

3.3.4. Hubungan Struktur dan Faktor Lainnya dengan Kinerja

Hubungan struktur dan faktor lain yang mempengaruhi kinerja dapat dilihat dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS. Pemilihan metode OLS untuk meramalkan model disebabkan oleh mudahnya penggunaan serta pendeskripsian hasil regresi. Di samping itu merupakan salah satu metode yang sering digunakan peneliti di bidang ekonomi untuk melihat hubungan antar variabel ekonomi. Hubungan struktur dan faktor lain yang mempengaruhi kinerja dapat dilihat dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS. Penggunaan variabel PCM sebagai proksi keuntungan telah digunakan oleh Collins dan Preston 1968,1969 lalu Shepherd 1972 dan semakin banyak digunakan dalam penelitian ilmiah. PCM t = β + β 1 CR4 -1 + β 2 GROWTH -1 + β 3 XEF t + β 4 MES t + β 5 EKSPOR t + β 6 KRISIS t + U t ......................................................................................7 Dimana : PCM t = tingkat keuntungan industri pada tahun ke-t CR4 -1 = konsentrasi industri dari empat perusahaan terbesar pada tahun sebelumnya GROWTH -1 = pertumbuhan nilai produksi pada tahun sebelumnya XEF t = efisiensi internal industri pada tahun ke-t MES t = hambatan masuk industri pada tahun ke-t EKSPOR t = jumlah komoditi yang diekspor pada tahun ke-t ton KRISIS t = krisis ekonomi pada tahun 1997, dengan nilai 0 sebelum krisis dan 1 setelah krisis. Ut = error β = intersep β β i = koefisien parameter yang diduga nilai dugaan diharapkan β i

3.4. Uji Ekonometrika