Sejarah Industri Pulp dan Kertas

IV. GAMBARAN UMUM INDUSTRI

4.1. Sejarah Industri Pulp dan Kertas

Industri pulp dan kertas dapat digolongkan menjadi dua, yaitu industri pulp dan kertas integrated dan non-integrated. Industri kertas integrated merupakan industri kertas dimana dalam satu industri dapat menghasilkan pulp dan kertas. Dalam industri kertas integrated, bahan baku diproses untuk menghasilkan pulp yang kemudian pulp tersebut digunakan untuk menghasilkan produk kertas. Sedangkan pada industri kertas non-integrated, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas dilakukan secara terpisah, sehingga hanya pulp atau kertas saja yang dihasilkan dalam satu pabrik APKI, 2007. Industri kertas mulai didirikan pada tahun 1928 yaitu pada zaman Hindia Belanda dengan nama NV. Padalarangsche Papier Fabriek yang merupakan anak dari perusahaan NV. Papier Fabriek Nijmegens di Belanda. Tujuan pendirian pabrik tersebut adalah menghasilkan berbagai jenis kertas untuk keperluan kantor sebagai substitusi impor kertas dari Belanda yang mengalami hambatan pengiriman karena adanya Perang Dunia I. Pada tahun 1970-an industri kertas mulai berkembang, terutama setelah dikeluarkannya Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing PMA pada tahun 1967 dan Undang-Undang tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN pada tahun 1968. Adanya kedua Undang-Undang tersebut, telah memicu berkembangnya pabrik kertas baik yang berstatus PMA maupun PMDN. Berdasarkan APKI 2007, jumlah perusahaan pulp dan kertas Indonesia terus berkembang. Mulai dari 40 perusahaan pada tahun 1989 yang terbagi atas 15 perusahaan sebagai perusahaan integrated pabrik menghasilkan pulp dan kertas dan 25 perusahaan sebagai perusahaan non-integrated pabrik yang hanya menghasilkan pulp saja atau kertas saja menjadi 84 perusahaan dengan 10 perusahaan integrated dan 74 perusahaan non-integrated. Dari total 74 perusahaan non-integrated , 71 perusahaan industri kertas dan 3 perusahaan industri pulp yang berkembang di Indonesia. Industri kertas yang ada di Indonesia ini umumnya lebih mengarah pada pasar internasional di mana Indonesia telah melakukan ekspor kertas sejak tahun 1980-an Tabel 4.1. Tabel 4.1. Industri Pulp dan Kertas Indonesia Berdasarkan Golongan Tahun 2007 Sumber : Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, 2007

4.2. Profil Industri Pulp dan Kertas