Perkembangan Industri Pulp dan Kertas Indonesia

tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 88, Tambahan No. 314 tanggal 3 Nopember 2000. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk mempunyai pabrik di Cikarang Barat, Jawa Barat. Perusahaan ini mulai memproduksi usahanya sejak tahun 1989 dengan produk yang dihasilkan adalah coated duplex board, corrugating medium, kraft liner, sack kraft paper. Tabel 4.4. Empat Perusahaan Penghasil Pulp Kertas Terbesar di Indonesia Nama Perusahaan Kapasitas produksi kertas ton tahun 2001 2003 2005 2007 PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk 0,40 0,38 19,56 18,90 PT. Pindo Deli Pulp Paper Mills 11,91 11,15 13,57 12,82 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 8,49 7,94 9,67 9,92 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk 4,07 3,80 4,63 6,12 Sumber : Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, berbagai tahun

4.3. Perkembangan Industri Pulp dan Kertas Indonesia

Dari Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa untuk perkembangan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, industri pulp dan kertas menjadi primadona di sektor ini. Tabel 4.5. Perkembangan Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan Tahun 2003-2007 Jenis Komoditi Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan tahun dalam juta ton 2003 2004 2005 2006 2007 Pulp 5,19 5,21 5,46 6,23 6,28 Kertas 7,26 7,68 8,20 8,64 8,68 Furniture Kayu 1,55 1,61 1,51 1,46 1,47 Rotan Olahan 0,38 0,39 0,39 0,37 0,37 Wood Working 4,12 4,20 4,78 4,84 4,85 Crumb Rubber 1,78 1,91 1,90 2,17 2,21 Sumber : Departemen Perindustrian, 2009 Ini dilihat dari jumlah produksi pulp dan kertas yang setiap tahunnya selalu lebih besar dibandingkan dengan jenis komoditi lainnya. Produksi industri pulp dan kertas cenderung terus mengalami peningkatan. Untuk industri pulp, pada tahun 2003, jumlah produksinya sebesar 5,19 juta ton naik menjadi 6,23 juta ton dan 6,28 juta ton pada tahun 2006 dan 2007. Jumlah produksi untuk industri kertas juga mengalami peningkatan selama periode yang sama, yaitu dari 7,26 juta ton naik menjadi 8,64 juta ton dan 8,68 juta ton pada tahun 2006 dan 2007. Tabel 4.6. Perkembangan Kapasitas Terpasang Hasil Hutan dan Perkebunan Tahun 2003-2007 Jenis Komoditi Kapasitas Terpasang Hasil Hutan dan Perkebunan tahun dalam juta ton 2003 2004 2005 2006 2007 Pulp 6,29 6,29 6,45 6,70 6,70 Kertas 10,04 10,04 10,05 10,29 10,36 Furniture Kayu 2,14 2,14 2,21 2,22 2,22 Rotan Olahan 0,54 0,55 0,55 0,55 0,55 Wood Working 8,55 8,57 8,59 8,61 8,61 Crumb Rubber 1,65 2,06 2,25 2,47 2,47 Sumber : Departemen Perindustrian, 2009 Kapasitas terpasang industri pulp dan kertas juga cenderung terus mengalami peningkatan. Untuk industri pulp, pada tahun 2003, kapasitas terpasangnya sebesar 6,29 juta ton naik menjadi 6,45 juta ton dan 6,70 juta ton pada tahun 2005 dan 2007. Kapasitas terpasang untuk industri kertas juga mengalami peningkatan selama periode yang sama, yaitu dari 10,04 juta ton naik menjadi 10,29 juta ton dan 10,36 juta ton pada tahun 2006 dan 2007. Secara rinci perkembangan peningkatan kapasitas terpasang pulp dan kertas selama periode 2003-2007 dapat dilihat pada Tabel 4.6. Jumlah produksi dan kapasitas terpasang industri pulp dan kertas yang besar ini disebabkan Indonesia mempunyai bahan baku yang cukup besar, serta biaya tenaga kerja dan energi yang dimiliki Indonesia relatif lebih murah dibandingkan negara-negara produsen lainnya.

4.4. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Indonesia