21
ke dalam model berikut:
it it
X Y
β α +
=
∧
……………………...........................................3.1
dimana i menunjukkan urutan kabupaten yang diobservasi pada data cross-section, sedangkan t menunjukkan periode pada data time-series.
Namun, pada metode ini asumsi yang digunakan menjadi sangat terbatas karena pada model tersebut diasumsikan intersep dan koefisien
dari setiap variabel sama untuk setiap kabupaten yang diobservasi. Penggunaan asumsi ini secara logika menyebabkan model pooled OLS
menjadi tidak cukup tepat menjelaskan model dalam penelitian ini. Untuk itu dilakukan uji kesesuaian model dengan Chow test untuk
menentukan jika model sesuai menggunakan model pooled OLS.
3.2.2.2. Model Fixed Effect
Tipe model data panel ini memiliki konstan slope namun memiliki intersep yang bergantung pada data panel dari serangkaian grup
observasi cross section dalam hal ini adalah kabupaten yang diobservasi. Model ini dikenal juga sebagai Least Squares Dummy
Variable Model, karena sebanyak i-1 variabel dummy digunakan dalam model ini. Persamaan model ini adalah sebagai berikut:
……
3.2
22
3.2.2.3. Model Random Effect
Dalam model ini terdapat perbedaan intersep untuk setiap kabupaten dan intersep tersebut merupakan variabel random atau stokastik.
Sehingga dalam model random effects terdapat dua komponen residual, yakni residual secara menyeluruh it
ε dan residual secara individu. Persamaan model random effects dapat ditulis sebagai berikut:
……….3.3
Piranti lunak yang digunakan dalam membantu pengolahan untuk analisis regresi data panel adalah Eviews 5.1. yang merupakan program pengolahan dan
analisis data yang dapat digunakan untuk membantu penelitian di bidang statistika dan ekonometrika.
3.3. Metode Pemilihan Model Uji Kesesuaian Model
3.3.1. Chow Test
Gujarati dalam Hartati 2008 menjelaskan bahwa Chow test digunakan untuk menentukan model yang akan digunakan, apakah lebih tepat dijelaskan oleh
model Pooled OLS atau model Fixed Effect. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa asumsi konstan slope dan intersep pada model Pooled OLS
pada kenyataannya tidak cukup realistis. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: