Chow Test Haussman Test

23 H : Model adalah model Pooled Least Square H 1 : Model adalah model Fixed Effect Dasar penolakan terhadap H adalah dengan menggunakan F-statistic seperti yang dirumuskan oleh Chow: 1 2 2 1 K N NT ESS N ESS ESS statistic F − − − − = − ………….……..3.4 dimana: 1 ESS = Residual Sum Square hasil pendugaan model pooled least square 2 ESS = Residual Sum Square hasil pendugaan model fixed effect N = Jumlah data cross section T = Jumlah data time series K = Jumlah variabel penjelas Statistik Chow test mengikuti distribusi F-statistic dengan derajat bebas N-1,NT-N-K, jika nilai CHOW statistic F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H sehingga model yang digunakan adalah fixed effect, dan begitu juga sebaliknya.

3.3.2. Haussman Test

Gujarati dalam Hartati 2008 menjelaskan bahwa pengujian yang dilakukan setelah Chow Test adalah Haussman Test, yang digunakan untuk menentukan apakah model lebih tepat dijelaskan dengan model fixed effect atau model random effect. Hausman test dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: 24 H : Model adalah model Random Effect H 1 : Model adalah model Fixed Effect Dasar penolakan H dengan membandingkan Statistik Hausman dengan Chi-Square. Statistik Hausman dirumuskan dengan: 1 1 b M M b m − − − = − β β 2 χ ≈ …...……..3.5 Dimana β adalah vektor untuk statistik variabel fixed effect, b adalah vektor statistik variabel random effect, M adalah matriks kovarians untuk dugaan fixed effect model , dan 1 M adalah matriks kovarians untuk dugaan random effect model . H ditolak jika nilai m hasil pengujian lebih besar dari 2 χ -tabel, sehingga model yang digunakan adalah model fixed effect, dan begitu pula sebaliknya.

3.4. Model Penelitian Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Pada penelitian ini modal infrastruktur dipecah menjadi modal infrastruktur bidang ekonomi dan sosial. Infrastruktur bidang ekonomi terdiri dari variabel panjang jalan, jumlah rumah tangga pengguna listrik dan jumlah rumah tangga pengguna telepon., sedangkan infrastruktur sosial terdiri dari variabel jumlah puskesmas dan jumlah SD dan SMP per 1000 penduduk. Secara matematis, hubungan antara variabel-variabel yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : PDRB it = α o + α 1 LIS it + α 2 TLPit + α 3 JLN it + α 4 PUS it + α 5 SEK it + α 6 PROG it + μ it ……………………..…………………………………………………………3.6 25 dimana: PDRB it = Besaran Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 miliar rupiah α o = intercept α 1 – α 6 = parameter infrastruktur dan program P2IPDT µ it = error term LIS it = Jumlah keluarga pengguna listrik keluarga TLP it = Jumlah keluarga pengguna telepon keluarga JLN it = Panjang jalan km PUSK it = Jumlah puskesmas unit SEK it = Jumlah sekolah per 1000 penduduk unit PROG it = Dummy variabel program bantuan KNPDT, yang bernilai 0 sebelum P2IPDT dan 1 setelah P2IPDT Pemilihan variabel didasarkan pada indikator yang digunakan oleh KNPDT sebagai kriteria penentuan daerah tertinggal. Pemilihan keluarga pengguna listrik dan telepon serta jumlah puskesmas dan sekolah karena erat kaitannya dengan program P2IPDT, dimana melalui P2IPDT, KNPDT melakukan pembangunan infrastruktur di bidang energi, telekomunikasi, transportasi dan pelayanan sosial dasar. Variabel jumlah keluarga pengguna listrik dan telepon juga dipilih sebagai variabel di dalam model karena keluarga pengguna listrik dan telepon menentukan akses rumah tangga terhadap energi listrik dan telepon yang menentukan produktivitas individu dan merupakan salah satu input produksi.