pengurus. Honorer
dimungkinkan untuk
meningkatkan efektivitas
pengawasan. 8. Merjer
Merjer koperasi berprimer bertujuan memperkuat promosi anggota dengan memanfaatkan keunggulan skala ekonomi besar dan tidak sekedar berorientasi
efisiensi bisnis semata, tetapi juga memperhitungkan dampak terhadap promosi anggota.
9. Sistem terpadu Pada dasarnya sistem koperasi terpadu menggunakan pendekatan terpadu dan
berorientasi pada produksi terpadu. Koperasi yang melakukan bisnis dengan pihak luar dari 10 dianggap telah meninggalkan koridor koperasi.
10. Federasi Federasi berfungsi di bidang audit, advokasi, informasi dan respresentasi
kepentingan bagi koperasi. Federasi koperasi bertugas meluncurkan ide-ide inovatif bagi pengembangan koperasi, baik untuk koperasi yang ada maupun
untuk membentuk koperasi yang baru. Federasi memungkinkan koperasi tampil secara menarik dengan cabang bisnis modern dan inovatif.
2.5 Manfaat Koperasi
Menurut Baga 2007 kelembagaan koperasi memiliki keunggulan dan manfaat yang dapat memacu proses pengkaitan kegiatan agroindustri dari hulu
sampai hilir yang akan menghasilkan dampak berganda yang sangat luas seperti : 1. Peningkatan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja;
2. Memperluas basis kepemilikan faktor produksi; 3. Memacu peningkatan nilai tambah;
4. Merasionalkan redistribusi nilai tambah yang dihasilkan; 5. Merasionalkan pembagian resiko yang lebih adil antara pihak-pihak yang
terkait.
2.6 Koperasi Unit Desa
Koperasi Unit Desa KUD adalah salah satu sokoguru perekonomian Indonesia yang terus-menerus harus diberdayakan agar kinerjanya semakin baik,
sehingga mampu memberikan manfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang
berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya Komenaung, 2009.
KUD menjadi tumpuan harapan nelayan di daerah kerjanya serta merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan
sistem agribisnis. KUD dapat melakukan peranannya dengan baik, maka KUD harus dikelola secara produktif, efektif dan efisien untuk mewujudkan pelayanan
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya.
Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, sistem informasi
manajemen dan organisasi. Kinerja KUD merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi KUD,
dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Faktor-faktor ini harus dikelola secara baik,
sehingga dapat mencapai kinerja KUD yang optimal. Dipandang dari pemikiran strategi bahwa kinerja KUD dapat ditentukan oleh faktor internal terdiri dari peran
serta anggota, manajemen, keuangan dan sumberdaya manusia serta faktor eksternal.
2.7 KUD Mina