sehingga mampu memberikan manfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang
berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya Komenaung, 2009.
KUD menjadi tumpuan harapan nelayan di daerah kerjanya serta merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan
sistem agribisnis. KUD dapat melakukan peranannya dengan baik, maka KUD harus dikelola secara produktif, efektif dan efisien untuk mewujudkan pelayanan
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya.
Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, sistem informasi
manajemen dan organisasi. Kinerja KUD merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi KUD,
dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Faktor-faktor ini harus dikelola secara baik,
sehingga dapat mencapai kinerja KUD yang optimal. Dipandang dari pemikiran strategi bahwa kinerja KUD dapat ditentukan oleh faktor internal terdiri dari peran
serta anggota, manajemen, keuangan dan sumberdaya manusia serta faktor eksternal.
2.7 KUD Mina
Koperasi perikanan atau KUD Mina berfungsi sebagai pusat pelayanan berbagai perekonomian nelayan di desa-desa pantai. Usaha yang dilakukan
didasarkan kepada sarana-sarana, jasa-jasa, dan kemudian yang diperlukan untuk usaha perikanan para nelayan anggotanya Gunawan, 2003.
Berdasarkan UU No. 25 pasal 3 tentang pokok-pokok perkoperasian menyatakan bahwa tujuan KUD Mina sebagaimana tujuan dari koperasi
umumnya, yaitu : memajukan kesejahteraan anggota, memajukan kesejahteraan masyarakat dan turut serta dalam pembangunan tatanan perekonomian nasional.
KUD juga berfungsi sebagai sarana informasi yang dapat menunjang keputusan serta kebijakan dalam pengembangan.
Koperasi perikanan mempunyai tiga manfaat utama bagi anggotanya antara lain manfaat ekonomi, sosial dan teknologi. Manfaat ekonomi akan dirasakan oleh
para anggota bila terjadi perbaikan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan pendapatan anggota dibandingkan dengan bila tidak menjadi anggota koperasi.
Adanya pemenuhan kebutuhan anggota akan sarana produksi murah, kepastian menjual hasil produksi dan kepuasan memperoleh harga jual dan harga beli
produk serta pinjaman modal untuk menunjang kegiatan produksi. Manfaat sosial yang dirasakan anggota apabila terjalin kerjasama antara anggota dan masyarakat
dalam menjalankan kegiatan usahanya, serta terbuka peluang dan kesempatan kerja bagi anggota dan masyarakat dalam koperasi. Manfaat teknologi dapat
dirasakan anggota melalui informasi teknologi, kegiatan pengenalan dan pengembangan teknologi baru yang diselenggarakan oleh koperasi yang
bersangkutan.
2.8 Pengertian Pelabuhan Perikanan
Menurut Lubis 2002 pelabuhan perikanan sebagai pelabuhan khusus adalah suatu wilayah perpaduan antara daratan dan lautan yang dipergunakan
sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan.
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1994a yang dikutip oleh Simanjuntak 2005 menyebutkan bahwa pelabuhan perikanan merupakan pusat
pengembangan ekonomi perikanan ditinjau dari aspek produksi, pengolahan, dan pemasaran, baik berskala lokal, nasional maupun internasional. Aspek-aspek
tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1.
Produksi : bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat para nelayan untuk melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan
perbekalan untuk menangkap ikan di laut sampai membongkar hasil tangkapannya;
2. Pengolahan : bahwa pelabuhan perikanan menyediakan sarana-sarana yang
dibutuhkan untuk mengolah hasil tangkapannya; 3.
Pemasaran : bahwa pelabuhan perikanan merupakan pusat pengumpulan dan pemasaran hasil tangkapan.
Hal ini berarti pelabuhan perikanan ada sebagai tempat pemusatan armada perikanan yang berfungsi membantu nelayan untuk mendaratkan hasil
tangkapannya, memberikan pelayanan tambat labuh yang aman dan menjamin kelancaran bongkar muat hasil tangkapan serta sebagai tempat penyediaan
keperluan logistik yang cepat. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI sebagai pelabuhan perikanan bertipe D juga memiliki fungsi dan peranan yang tidak jauh
berbeda dengan pelabuhan perikanan tipe lainnya dalam menunjang kegiatan perikanan tangkap.
2.9 Kriteria Pangkalan Pendaratan Ikan PPI