2.3  Nilai-nilai Koperasi
Koperasi  melandaskan  nilai-nilai  menolong  diri  sendiri,  bertanggungjawab
kepada diri sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas. Nilai koperasi
mengandung  gagasan  umum  yang  akan  dilaksanakan  dalam  prakteknya  dengan prinsip-prinsip koperasi sebagai pedomannya. Gagasan umum dan prinsip-prinsip
koperasi adalah sebagai berikut :
Gagasan Umum Prinsip Koperasi
1. Menolong
diri sendiri
berdasarkan solidaritas •
Menolong diri sendiri •
Sukarela dan keanggotaan terbuka •
Meningkatkan  kesejahteraan  sebagai pemilik dan pelanggan
2. Demokrasi
• Manajemen  dan  pengawasan  secara
demokrasi 3.
Tidak menekankan
kekuatan modal modal dalam posisi netral
• Kerjasama  perorangan  organisasi
berdasarkan orang •
Modal sosial yang tidak dapat dibagi 4.
Ekonomi •
Efisiensi  ekonomi  dari  koperasi penggunaan  sumberdaya  terbatas
secara ekonomi, ketidaktergantungan secara
ekonomi dengan
mengandalkan sumberdaya sendiri 5.
Kebebasan •
Perkumpulan secara sukarela •
Otonomi  dalam  menentukan  tujuan dan pengambilan keputusan
6. Keadilan
• Pembagian  hasil  usaha  secara  adil
dan jujur 7.
Kemajuan sosial
melalui pendidikan
• Pendidikan keanggotaan
Sumber: Diklat Perkuliahan Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis, 2009
2.4  Koridor Koperasi
Pemberian  koridor  dalam  pengembangan  koperasi  ini  diharapkan  mampu menghindarkan  koperasi  dari  krisis  kepemimpinan,  krisis  identitas  dan  identitas
idiologi.  Dalam  rangka  mencegah  terjadinya  tiga  krisis  diatas,  maka dirumuskanlah koridor-koridor koperasi sebagai berikut Baga, 2009:
1.   Promosi anggota-anggota yang berhasil Promosi anggota adalah keharusan bagi semua organisasi, termasuk koperasi.
Promosi  anggota  anggota  ini  dilakukan  dengan  maksud  untuk  memacu
anggota agar lebih aktif lagi terlibat dengan koperasi, khususnya dalam upaya memenangkan  persaingan  dengan  lembaga-lembaga  non-koperasi  Ropke,
2000. 2.   Pembatasan bisnis dengan bukan anggota
Harus  dilihat  sebagai  bisnis  dengan  pihak  luar,  dapat  diterima  jika  bersifat usaha sampingan. Sebagai cara untuk promosi anggota  atau menarik anggota
baru.  Transaksi  tidak  boleh  lebih  dari  40  omset.  Monitoring  berkala  kuota pelanggan bukan anggota.
3.  Keseimbangan stuktur modal Koperasi  harus  mampu  menanggung  modal  sendiri  yang  seimbang  antara
modal yang bersumber dari anggota dan modal yang berasal dari non-anggota. Keterlibatan  anggota  dalam  membangun  permodalan  harus  ditingkatkan
sehingga  tingkat  ketergantungan  koperasi  terhadap  modal  luar  dapat dikurangi.
4.   Kepemimpinan koperasi Para  pemimpin  koperasi  baik  pengurus  maupun  manajer  koperasi  harus
memahami  secara  mendalam  falsafah-falsafah  koperasi  agar  pengelolaan koperasi  tidak  sekedar  mewakili  rasionalitas  manajemen  yang  mengabaikan
promosi anggota tetapi juga mampu membawa kesejahteraan seluruh anggota. 5.   Partisipasi anggota
Partisipasi  memainkan  peranan  yang  penting  dalam  pengembangan  koperasi. Tolak  ukur  partisipasi  anggota  adalah  besarnya  kontribusi  anggota  dalam
volume usaha koperasi dan dalam pertemuan anggota. 6.   Rapat delegasi dan penghindaran desintegrasi
Penetapan rapat delegasi harus didahului penilaian akan kelayakan terapannya sehingga  disintegrasi  dapat  dicegah.  Sebelum  rapat  delegasi  harus  diadakan
rapat bagian kelompok agar dapat menampung aspirasi seluruh anggota. 7.  Komite pengawas kompeten
Komite  pengawas  harus  memiliki  kompetensi  yang  dibutuhkan.  Laporan pengurus  harus  dususun  sedemikian  rupa  sehingga  dapat  dipahami  oleh
anggota. Rapat komite pengawas minimal dua kali setahun tanpa dihadiri oleh
pengurus. Honorer
dimungkinkan untuk
meningkatkan efektivitas
pengawasan. 8.   Merjer
Merjer  koperasi  berprimer  bertujuan  memperkuat  promosi  anggota  dengan memanfaatkan keunggulan skala ekonomi besar dan tidak sekedar berorientasi
efisiensi  bisnis  semata,  tetapi  juga  memperhitungkan  dampak  terhadap promosi anggota.
9.   Sistem terpadu Pada dasarnya sistem koperasi terpadu menggunakan pendekatan terpadu dan
berorientasi  pada  produksi  terpadu.  Koperasi  yang  melakukan  bisnis  dengan pihak luar dari 10 dianggap telah meninggalkan koridor koperasi.
10. Federasi Federasi  berfungsi  di  bidang  audit,  advokasi,  informasi  dan  respresentasi
kepentingan  bagi  koperasi.  Federasi  koperasi  bertugas  meluncurkan  ide-ide inovatif  bagi  pengembangan  koperasi,  baik  untuk  koperasi  yang  ada  maupun
untuk  membentuk  koperasi  yang  baru.  Federasi  memungkinkan  koperasi tampil secara menarik dengan cabang bisnis modern dan inovatif.
2.5  Manfaat Koperasi