Penjualan BBM Solar Liter 1.719
698 1.592
825 62
200 400
600 800
1.000 1.200
1.400 1.600
1.800 2.000
2004 2005
2006 2007
2008 R
ib u
a n
Tahun
jumlah penjualan solar mengalami penurunan. Jumlah penjualan solar yang terbesar yaitu pada tahun 2005 sebesar 1.718.990 liter dan jumlah penjualan solar
yang terkecil yaitu pada tahun 2008 sebesar 62.043 liter, hal ini diduga disebabkan karena :
1. Terjadinya kelangkaan BBM Bahan Bakar Minyak di Indonesia. 2. Harga solar yang tidak menentu karena kebijakan pemerintah.
Bila digambarkan dalam grafik, maka perkembangan jumlah penjualan Solar di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4 Penjualan solar KUD Mandiri Fajar Sidik
Strategi untuk mengantisipasi kekurangan pasokan solar dan meningkatnya harga solar di lingkungan nelayan, maka KUD Mina Mandiri Fajar Sidik
membuat kebijakan sebagai berikut : 1 Pengisian solar hanya untuk sekali setiap kegiatan usaha operasi penangkapan
ikan. 2 Menambah kredit modal koperasi dalam hal untuk mengatasi meningkatnya
harga solar. Dengan kebijakan yang dilakukan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tersebut
ternyata mampu menstabilkan nelayan dalam pencarian nafkah di laut.
5.1.3 Unit usaha pabrik es
Es merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk perbekalan operasi penangkapan ikan, karena es dapat mengawetkan ikan hasil
tangkapan agar tetap segar. Kebutuhan nelayan setiap melakukan operasi
penangkapan ikan mencapai 3 hingga 10 balok es tergantung pada jenis armadanya. Adanya kebutuhan permintaan es tersebut, menyebabkan KUD
Mandiri Mina Fajar Sidik mendirikan pabrik es Gambar 5.
Gambar 5 Unit usaha
pabrik es KUD
Mandiri Mina Fajar Sidik
Pada tanggal 8 September 2000 yang bekerjasama dengan PT. TIRTA RATNA. Pada nota kesepahaman antara KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dengan
PT. TIRTA RATNA terdapat ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu : 1
Jangka waktu pengontrakan lahan dan gedung milik KUD Mandiri Mina Fajar Sidik oleh PT. TIRTA RATNA selama 12 tahun.
2 Nilai kontrak sebesar Rp 1.400.000.000,00 satu milyar empat ratus juta
rupiah dengan cara pembayaran diangsur. Pada bulan Juni 2006 KUD Mandiri Mina Fajar Sidik juga menerima paket
bantuan Ice Container dari Departemen Kelautan dan Perikanan, tetapi belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena mahalnya tingkat biaya operasional
Ice Container .
Adapun harga per balok es pada usaha pabrik es di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik sebesar Rp 11.000,00. Perkembangan pendapatan hasil usaha unit
pabrik es KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tertera dalam Tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8 Pendapatan hasil usaha unit pabrik es di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
Sumber : Laporan tahunan keuangan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, periode 2004 sampai 2008 yang diolah kembali
Pada periode tahun 2004 sampai 2008 pendapatan hasil usaha pabrik es mengalami fluktuasi. Jumlah pendapatan hasil usaha pabrik es yang terbesar yaitu
pada tahun 2007 sebesar Rp 44.387.688,00 dan jumlah pendapatan hasil usaha pabrik es yang terkecil yaitu pada tahun 2004 sebesar Rp 21.423.238,36,
terjadinya penurunan pendapatan hasil usaha pabrik es tersebut diduga disebabkan karena :
1 Terjadinya kelangkaan BBM Bahan Bakar Minyak, sehingga nelayan tidak melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan.
2 Ikan hasil tangkapan sedikit, sehingga aktivitas penjualan ikan berkurang. Bila digambarkan dalam grafik, maka jumlah pendapatan hasil usaha pabrik
es pada KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.
21.423 31.475
25.575 44.388
25.700
0,00 5.000,00
10.000,00 15.000,00
20.000,00 25.000,00
30.000,00 35.000,00
40.000,00 45.000,00
Ribuan
2004 2005
2006 2007
2008 T ahun
PHU Pabrik es Rp
Gambar 6 Pendapatan hasil usaha pabrik es KUD Mandiri Fajar Sidik
Tahun PHU Rp
2004 21.423.238,36
2005 31.474.615,00
2006 25.575.286,00
2007 44.387.688,00
2008 25.700.250,00
5.1.4 Unit usaha Wartel Warung Telekomunikasi