Gambar 9  Unit usaha KPR KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
5.1.6 Unit  usaha  penyediaan  prasarana  pertokoan  dan  pujasera  Pusat
Jajanan Serba Ada
Unit  pertokoan  dan  pujasera  Gambar  10,  terletak  di  sebelah  barat  dan berjarak  sekitar  50  meter  dari  TPI.  Unit  ini  dibangun  di  atas  areal  lahan  seluas
5.300  m
2
yang  meliputi  40  pertokoan  dan  28  unit  pujasera.  Sumber  pendanaan unit usaha ini berasal dari pinjaman kredit Bank BRI Cabang Pamanukan dengan
total  investasi  seluruhnya  mencapai  Rp  406.900.00,00  dan  hingga  per  31 Desember 2004 seluruh kewajiban pelunasan kredit tersebut telah dilunasi.
Gambar 10  Unit usaha Pertokoan dan Pujasera KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
5.1.7  Unit usaha tempat pelelangan ikan TPI
Tempat pelelengan ikan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik Blanakan Gambar 12, sebagai pengelola TPI memiliki peranan sebagai juru tawar, juru karcis, kasir
dan  keamanan.  Atas  jasa  tersebut  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  mendapat pemasukan  dari  potongan  atau  retribusi  pelelangan  ikan  sebesar  8.  Retribusi
tersebut mengacu sesuai dengan keputusan PERDA Jawa Barat No. 5 Tahun 2005
dan  hasil  keputusan  Rapat  Anggota  Tahunan  RAT.  Adapun  rincian  retribusi tersebut tertera pada Tabel 10 dan Tabel 11 di bawah ini.
Tabel 10  Potongan ongkos lelang berdasarkan PERDA No. 5 Tahun 2005
No. Jenis Potongan Lelang
Besar Persentase dari Raman Kotor
1. Penerimaan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten
1.60 2.
Biaya PembinaanPengawasan oleh Pemerintah  Daerah 0.15
3. Biaya PembinaanPengawasan oleh Pemerintah Kabupaten
0.15 4.
Biaya Pembangunan Daerah Perikanan 0.10
5. Biaya Operasional PUSKUD Mina dan DPD HNSI
0.15 6.
Biaya Penyelengaraan dan Administrasi Pelelanaan Ikan 1.65
7. Tabungan Nelayan
0.35 8.
Asuransi Nelayan 0.15
9. Dana Paceklik
0.20 10.  Dana Sosial Penaggulangan Darurat Kecelakaan Laut
0.10 11.  Biaya Keamanan
0.10 12.  Dana Bantuaan Kas Desa
0.05 Jumlah
5 Sumber :  Laporan  tahunan  keuangan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik,  periode  2004
sampai 2008 yang diolah kembali
Sedangkan  nilai  persentase  potongan  ongkos  lelang  yang  berdasarkan  hasil keputusan  Rapat  Anggota  Tahunan  RAT  dapat  dilihat  pada  Tabel  11  di bawah
ini. Tabel 11 Potongan ongkos lelang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan RAT
No. Jenis Potongan Lelang
Besar Persentase dari Raman Kotor
1. Dana  Kesejahteraan  Pengurus,  Karyawan  dan
Pengawas 1.60
2. Dana Bantuan Pembangunan Desa
0.20 3.
Dana Pembangunan Wliayah Kerja KUD 0.20
4. Tabungan Nelayan
0.25 5.
Dana Sosial 0.25
Jumlah 3
Sumber :  Laporan  tahunan  keuangan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik,  periode  2004 sampai 2008 yang diolah kembali
PHU TPI Rp
17.350 17.283
18.649 27.467
21.274
0,00 5.000,00
10.000,00 15.000,00
20.000,00 25.000,00
30.000,00
2004 2005
2006 2007
2008 M
il y
ar
T ahun
Berdasarkan  keputusan  PERDA  No.  5  Tahun  2005  dan  keputusan  RAT tersebut  maka  biaya  potongan  ongkos  lelang  ikan  yang  harus  dikeluarkan  oleh
kapal  yang  mendaratkan  ikan  di  TPI  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  Blanakan adalah  sebesar  5  dari  hasil  penjualan  ikan  dan  biaya  potongan  ongkos  lelang
ikan yang harus dikeluarkan oleh bakul adalah sebesar 3. Unit usaha tempat pelelangan ikan TPI di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
merupakan  unit  usaha  yang  menjadi  tulang  punggung  KUD  Mandiri  Mina  Fajar Sidik,  karena  unit  usaha  TPI  memberikan  kontribusi  nilai  yang  paling  besar
dibandingkan dengan unit usaha lain. Pendapatan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dari unit usaha TPI ini dapat dilihat pada tertera dalam Tabel 12 di bawah ini.
Tabel 12 Pendapatan  unit  usaha  TPI  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  periode 2004-2008
Tahun ∑ Pendapatan Rp
2004 27.467.237.000,00
2005 21.273.731.000,00
2006 17.349.948.000,00
2007 17.282.733.000,00
2008 18.648.828.000,00
Sumber :  Laporan  tahunan  keuangan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik,  periode  2004 sampai 2008 yang diolah kembali
Tingkat  pendapatan  unit  usaha  TPI  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik memperlihatkan  kondisi  yang  berfluktuasi  dengan  kecenderungan  yang  semakin
menurun. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini.
Gambar 11  Pendapatan hasil usaha TPI KUD Mandiri Fajar Sidik
Berdasarkan  Gambar  5  dapat  diperhatikan  bahwa  dalam  periode  5  tahun terakhir  tingkat  pendapatan  TPI  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik    mengalami
fluktuasi.  Pendapatan  tertinggi  terjadi  pada  tahun  2004  sebesar  Rp 27.467.237.000,00  dan  pendapatan  terendah  terjadi  pada  tahun  2007  sebesar  Rp
17.282.733.000,00.  Kecenderungan  penurunan  tingkat  pendapatan  KUD  Mandiri Mina  Fajar  Sidik    dari  unit  pengelolaan  TPI  ini  diduga  akibat  faktor  alam  yang
sangat tidak mendukung karena seringnya terjadi badai dan gelombang laut yang tinggi sehingga frekuensi nelayan melaut mengalami penurunan. Kondisi tersebut
diduga pula karena terjadinya kelangkaan BBM dan tingginya tingkat harga-harga umum yang mengakibatkan komponen biaya operasional melaut meningkat tajam.
Gambar 12 Tempat pelelengan ikan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
5.2   Analisis  Hubungan  Status  Keanggotaan
KUD  Mandiri  Mina  Fajar Sidik dengan Beberapa Karakteristik Nelayan di sekitar PPI Blanakan
Subang KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  tentunya  diharapkan  berperan  dalam
pencapaian tujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan dalam penentuan harga  jual  ikan,  sehingga  keberadaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  tersebut
dapat dirasakan manfaatnya bagi nelayan. Pemanfaatan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik  oleh  nelayan  tentunya  mensyaratkan  agar  nelayan  harus  menjadi  anggota
KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  terlebih  dahulu.  Oleh  karenanya,  apakah  KUD Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  dapat  memberikan  manfaat  terhadap  keseluruhan
komunitas  nelayan  yang  ada  di  wilayah  Kecamatan  Blanakan  yang  tentunya memiliki  beragam  karakteristik,  seperti  :  pendidikan,  alat  tangkap,  kepemilikan
armada dan usia dengan pendapatan yang berbeda-beda.
Untuk  menganalisis  pengaruh  hubungan  antar  variabel  tersebut  digunakan alat  analisis  statistik  nonparametrik  yakni  uji  Chi  Square  χ
2
dengan  α  0.05. Pengumpulan  data  analisis  tersebut  diperoleh  dengan  cara  Stratified  Random
Sampling untuk data primer dan laporan tahunan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik
untuk data sekunder. Hal tersebut digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian. Adapun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
1 Diduga  terdapat  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik
dengan tingkat pendidikan nelayan. 2
Diduga  terdapat  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik dengan usia nelayan.
3 Diduga  terdapat  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik
dengan kepemilikan armada penangkapan ikan. 4
Diduga  terdapat  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik dengan jenis alat tangkap.
5 Diduga  terdapat  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik
dengan tingkat pendapatan nelayan. Pengujian  hipotesis  awal  tersebut  diatas  diperlukan  untuk  melihat  apakah
parameter-parameter  yang  diujikan  tersebut  berhubungan  dengan  keanggotaan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik.
5.2.1  Pengujian  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik dengan tingkat pendidikan nelayan
Tingkat  pendidikan  merupakan  indikator  terhadap  kemampuan  berpikir nelayan,  dengan  asumsi  semakin  banyak  anggota  nelayan  yang  tingkat
pendidikannya lebih tinggi menjadi anggota KUD Mandiri Mina Fajar Sidik maka motivasi untuk menjadi anggota KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dipengaruhi oleh
tingkat  pendidikan.  Untuk  melihat  perhitungan  analisis  keanggotaan  KUD Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  apakah  berhubungan  dengan  tingkat  pendidikan
nelayan, dapat diperhatikan pada Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 13 Perhitungan  analisis  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik hubungannya dengan tingkat pendidikan nelayan
Tingkat pendidikan No
Status Keanggotaan Tidak Sekolah
SD SMP
Jumlah
1. Anggota
1 18
1 20
2. Bukan Anggota
7 3
1 11
Jumlah 8
21 2
31
Hipotesis : H
=   Tidak  ada  hubungan  antara  keanggotan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik dengan tingkat pendidikan.
H
1
=  Ada  hubungan  antara  keanggotan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  dengan tingkat pendidikan.
Pada penelitian ini digunakan taraf nyata α = 5 . Nilai db yang diperoleh sebesar db = b-1k-1 = 2. Kriteria pengujian :
- H
ditolak apabila χ
2 hitung
χ
2 tabel
- H
1
diterima apabila χ
2 hitung
≤ χ
2 tabel
Hasil  pengolahan  data  diperoleh  bahwa  χ
2 hitung
=  13,76  Lampiran  3,  sementara nilai χ
2 tabel
dengan db = 2 diperoleh χ
2 tabel
= 5,991. Kesimpulannya  adalah  karena  χ
2 hitung
χ
2 tabel
,  maka  H ditolak,  sehingga
dapat  dikatakan  bahwa  terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  status keanggotaan  di  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  dengan  tingkat  pendidikan
nelayan. Tingkat  pendidikan  nelayan  di  Desa  Blanakan  tergolong  sangat  rendah,
mayoritas  tingkat  pendidikan  nelayan  anggota  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik umumnya  sampai  sekolah  dasar.  Sedangkan,  mayoritas  tingkat  pendidikan
nelayan  yang  bukan  anggota  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  banyak  yang  tidak mengenyam  pendidikan  formal.  Pendidikan  formal  dapat  merubah  pola  pikir
nelayan  akan  pentingnya  peranan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  terhadap kesejahteraan  nelayan,  untuk  itu  anggota  KUD  tersebut  didominasi  oleh  nelayan
yang pernah mendapatkan pendidikan formal. Untuk memotivasi agar masyarakat di  wilayah  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik  mau  menjadi  anggota  KUD  Mandiri
Mina Fajar Sidik, maka masalah pendidikan mutlak harus diperhatikan.
5.2.2  Pengujian  hubungan  keanggotaan  KUD  Mandiri  Mina  Fajar  Sidik dengan usia nelayan