Unit usaha SPDN Solar Packed Dealer Nelayan

melaut yang tidak diiringi dengan banyaknya hasil tangkapan yang didapat oleh nelayan. Keterlambatan pembayaran pinjaman pada tahun 2008 mencapai Rp7.877.219,00. Untuk menutupi kekurangan tersebut maka pihak KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dalam Rapat Anggota Tahunan RAT memutuskan untuk pembagian PHU Pendapatan Hasil Usaha simpanan anggota sebesar 5 dialokasikan untuk menutupi keterlambatan piutang simpanan pinjaman. Keberadaan usaha simpan pinjam KUD Mandiri Mina Fajar Sidik mempunyai peranan yang baik untuk anggota maupun bukan anggota yang berada di sekitar Blanakan Subang karena : 1 Membantu kelangsungan nelayan untuk melaut. 2 Terhindar dari tengkulak. 3 Membantu permodalan bagi masyarakat sekitar dalam penyediaan sarana produksi. Kondisi permodalan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik saat ini memperlihatkan kondisi yang kekurangan modal. Oleh karenanya, dalam pengembangan unit usaha simpan pinjam KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dari sisi permodalan seyogyanya dapat menggalang investor sebagai mitra usaha yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan tidak menyimpang dari prinsip- prinsip dasar koperasi.

5.1.2 Unit usaha SPDN Solar Packed Dealer Nelayan

Unit SPDN Solar Packed Dealer Nelayan diresmikan tanggal 28 Februari 2003 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan mulai dioperasikan pada tanggal 13 Maret 2003. Tujuan dari pendirian SPDN Gambar 3, adalah : 1 Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya nelayan dan berupaya tetap menjaga stabilitas harga solar yang murah dan terjangkau. 2 Menyediakan solar yang berkualitas baik kepada nelayan sebagai bahan bakar armadanya dalam kegiatan operasi penangkapan ikan. 3 Tempat penyediaan solar yang mudah dijangkau oleh nelayan. Gambar 3 Unit usaha SPDN KUD Mandiri Mina Fajar Sidik Unit usaha SPDN di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik mendapat pasokan solar dari depot Cikampek sebesar 5.333 literhari, namun jumlah tersebut dirasakan masih kurang karena dalam hitungan normal SPDN KUD Mandiri Mina Fajar Sidik sebenarnya membutuhkan 8.000 literhari. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan yang ditetapkan oleh depot Cikampek. Selain adanya kekurangan pasokan solar, hambatan lain yang dihadapi SPDN KUD Mandiri Mina Fajar Sidik adalah : 1 Keterlambatan pengiriman solar karena depot Cikampek hanya mempunyai 13 truk pengangkut solar. 2 Fasilitas mesin SPDN penyediaan solar masih kurang. 3 Luas area SPDN yang sempit mengakibatkan terjadi penumpukan pelayanan dalam pengisian solar. Adapun perkembangan unit usaha SPDN ditinjau dari penjualan solar dan Pendapatan Hasil Usaha tertera dalam Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7 Pendapatan hasil usaha unit SPDN di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik Tahun Penjualan BBM Solar Liter Nilai Rp PHU Rp 2004 1.592.000 2.626.800.000,00 31.403.834,00 2005 1.718.990 3.906.457.000,00 32.143.827,00 2006 824.662 3.546.046.600,00 29.765.068,00 2007 698.305 3.002.711.500,00 9.336.494,00 2008 62.043 268.146.900,00 20.509.145,00 Sumber : Laporan tahunan keuangan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, periode 2004 sampai 2008 yang diolah kembali Pada tahun 2005 jumlah penjualan solar mengalami kenaikan sebesar 126.990 liter dari tahun sebelumnya. Pada periode tahun 2005 sampai 2008 Penjualan BBM Solar Liter 1.719 698 1.592 825 62 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000 2004 2005 2006 2007 2008 R ib u a n Tahun jumlah penjualan solar mengalami penurunan. Jumlah penjualan solar yang terbesar yaitu pada tahun 2005 sebesar 1.718.990 liter dan jumlah penjualan solar yang terkecil yaitu pada tahun 2008 sebesar 62.043 liter, hal ini diduga disebabkan karena : 1. Terjadinya kelangkaan BBM Bahan Bakar Minyak di Indonesia. 2. Harga solar yang tidak menentu karena kebijakan pemerintah. Bila digambarkan dalam grafik, maka perkembangan jumlah penjualan Solar di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. Gambar 4 Penjualan solar KUD Mandiri Fajar Sidik Strategi untuk mengantisipasi kekurangan pasokan solar dan meningkatnya harga solar di lingkungan nelayan, maka KUD Mina Mandiri Fajar Sidik membuat kebijakan sebagai berikut : 1 Pengisian solar hanya untuk sekali setiap kegiatan usaha operasi penangkapan ikan. 2 Menambah kredit modal koperasi dalam hal untuk mengatasi meningkatnya harga solar. Dengan kebijakan yang dilakukan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tersebut ternyata mampu menstabilkan nelayan dalam pencarian nafkah di laut.

5.1.3 Unit usaha pabrik es