4.7.1. Analisis Switcher
Analisis switcher dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang termasuk ke dalam switcher.
Konteks switcher dalam penelitian ini adalah responden yang berpindah-pindah dalam memilih partai politik karena faktor tokoh
politik yang terdapat pada partainya. Switcher adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju” apabila ditanya “apakah Anda
setuju apabila dalam pemilihan partai politik didasarkan atas tokoh politik dalam partai tersebut?”.
Tabel 20. Perhitungan analisis switcher Partai Gerindra
Jawaban
f x
f.x sangat tidak setuju
16 1
16 9,14
tidak setuju 37
2 74
21,14
ragu-ragu 27
3 81
15,43
setuju
90 4
360 51,43
sangat setuju 5
5 25
2,86 TOTAL
175 556
100,00 RATA-RATA
3,18 SWITCHER
54,29
Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden, jumlah responden yang sensitif terhadap tokoh politik dalam memutuskan
untuk berpindah partai politik sebesar 54,29 persen. Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 3,18 termasuk dalam rentang skala “cukup”
rentang 2,60-3,40. Nilai rataan 3,18 menunjukkan bahwa rata-rata responden berpindah partai politik berdasarkan tokoh politik.
4.7.2. Analisis Habitual Buyer
Analisis habitual buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra
yang termasuk dalam habitual buyer, yaitu responden yang dalam memilih partai politik karena faktor kebiasaan. Konteks habitual buyer
dalam penelitian ini adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju” apabila ditanya “apakah Anda setuju bahwa alasan
Anda memilih partai politik hanya karena kebiasaan?”.
Tabel 21. Perhitungan analisis habitual buyer Partai Gerindra
Jawaban
f
x f.x
sangat tidak setuju 51
1 51
29,14
tidak setuju 106
2 212
60,57
ragu-ragu 9
3 27
5,14
setuju 9
4 36
5,14
sangat setuju 5
0,00 TOTAL
175 326
100,00 RATA-RATA
1,86 HABITUAL BUYER
5,14
Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang dapat dilihat pada Tabel 21, jumlah responden yang memilih partai politik
karena kebiasaan sebesar 5,14 persen. Nilai 5,14 persen menunjukkan habitual buyer
Partai Gerindra masih buruk. Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 1,86 termasuk dalam rentang skala “buruk” rentang
1,80-2,60. Nilai rataan 1,86 menunjukkan bahwa keputusan pemilihan partai politik tidak dikarenakan oleh faktor kebiasaan. Nilai habitual
buyer yang semakin besar, maka habitual buyer semakin baik.
4.7.3. Analisis Satisfied Buyer
Analisis satisfied buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra
yang termasuk dalam satisfied buyer atau responden yang telah dipuaskan oleh Partai Gerindra. Konteks satisfied buyer dalam
penelitian ini adalah responden yang menjawab “puas” dan “sangat puas” apabila ditanya “Apakah Anda menemukan kepuasan pada Partai
Gerindra?”. Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang
mengetahui Partai Gerindra, jumlah responden yang menemukan kepuasan pada Partai Gerindra sebesar 5,71 persen. Nilai satisfied buyer
sebesar 5,71 persen menunjukkan bahwa satisfied buyer Partai Gerindra
dianggap masih buruk. Hasil perhitungan satisfied buyer dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Perhitungan analisis satisfied buyer Partai Gerindra
Jawaban f
x f.x
sangat tidak puas
10 1
10 5,71
tidak puas 21
2 42
12,00
biasa saja 134
3 402
76,57
puas 10
4 40
5,71
sangat puas 5
0,00 TOTAL
175 494
100,00 RATA-RATA
2,82 SATISFIED BUYER
5,71
Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 2,82 termasuk dalam rentang skala ”cukup” rentang 2,60-3,40. Nilai rataan 2,82
,menunjukkan bahwa reponden masih belum merasa puas akan partai Gerindra.
4.7.4. Analisis Liking the Brand