Kepadatan Titik Panas Distribusi Spasial Titik Panas Berdasarkan Wilayah Kabupatenkota

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kepadatan Titik Panas

Berdasarkan data titik panas yang terpantau dari satelit NOAA-AVHRR dapat diketahui bahwa selama rentang waktu dari tahun 2000 hingga tahun 2011, pada daerah Kalimantan Barat selalu dijumpai kemunculan titik panas dengan kepadatan yang tidak sama setiap tahunnya seperti terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Jumlah Titik Panas Tahun 2000-2011 Jumlah titik panas tahunan pada tahun 2000 hingga tahun 2011 yaitu tahun 2000 972 titik, tahun 2001 1.617 titik, tahun 2002 4.043 titik, tahun 2003 1.522 titik, tahun 2004 2.366 titik, tahun 2005 1.505 titik, tahun 2006 6.521 titik, tahun 2007 394 titik, tahun 2008 1.584 titik, tahun 2009 7.291 titik, tahun 2010 1.763 titik, tahun 2011 1.222 titik. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2002, 2004, 2006 dan 2009 titik panas yang terpantau oleh satelit NOAA pada wilayah Kalimantan Barat mencapai jumlah diatas 2.000 titik per tahun atau dapat dikatakan tinggi jika dibandingkan dengan kemunculan titik panas pada tahun lainnya. Hal ini diduga berkaitan dengan fenomena anomali iklim yaitu El-Nino yang menyebabkan kekeringan. Intensitas kebakaran akan semakin tinggi apabila terjadi peristiwa El Nino Southern OscillationENSO seperti yang terjadi pada tahun 2002, 2004, 2006, dan 2009 Suwarsono et.al, 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 T ahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 201 1 2010. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu di waspadai peningkatan jumlah kemunculan titik panas pada waktu yang diprediksi akan terjadinya fenomena El- Nino.

5.2 Distribusi Spasial Titik Panas Berdasarkan Wilayah Kabupatenkota

Sebaran titik panas yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat selama tahun 2000 hingga tahun 2010 menunjukkan bahwa Wilayah yang memiliki titik panas terbanyak setiap tahunnya adalah tahun 2000 Kabupaten Sintang, tahun 2001 Kabupaten Sintang, tahun 2002 Kabupaten Ketapang, tahun 2003 Kabupaten Ketapang, tahun 2004 Kabupaten Ketapang, tahun 2005 Kabupaten Sambas, tahun 2006 Kabupaten Ketapang, tahun 2007 Kabupaten Sambas, tahun 2008 Kabupaten Sanggau, tahun 2009 Kabupaten Ketapang, tahun 2010 Kabupaten Sintang, tahun 2011 Kabupaten Ketapang. Tabel 4 menyajikan jumlah titik panas masing-masing wilayah kabupaten. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sintang merupakan wilayah yang menyumbangkan jumlah titik panas terbanyak. Hal ini ditandai dengan jumlah titik panas yang terjadi pada kedua wilayah tersebut seringkali berada di peringkat 3 besar. Sedangkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang adalah wilayah dengan kemunculan titik panas terendah bahkan jarang sekali ditemukan kemunculan titik panas. Hal ini dapat disebabkan karena kedua wilayah tersebut merupakan wilayah perkotaan yang berkembang, sehingga aktivitas masyarakat yang dapat memicu kemunculan titik panas dapat dihindari. Kemunculan titik panas di Kabupaten Ketapang yaitu pada tahun 2000 sebanyak 138 titik 14,20 dari jumlah total titik panas yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat selama tahun 2000 sedangkan di tahun 2001 titik panas muncul 240 titik 14,84. Kemunculan titik panas di 3 tahun berikutnya yakni tahun 2002, 2003 dan 2004 berada pada peringkat pertama yakni berturut-turut sebesar 1699 titik 42,02, 511 titik 33,57, 911 titik 38,50. Pada tahun 2005 terdapat 148 titik 9,8 dan di tahun 2006 sebanyak 2325 titik 35,65. Sedangkan pada tahun 2007 hanya terdapat 32 titik 8,12 dan di tahun 2008 terdapat sebanyak 218 titik 13,76. Pada tahun berikutnya yakni tahun 2009, kemunculan titik panas di Kabupaten Ketapang menjadi yang terbanyak kembali dibandingkan wilayah lainnya yaitu sebanyak 1364 titik 18,70. Di tahun 2010 diketahui terdapat 195 titik 11,06 dan di tahun 2011 terdapat 215 titik 17,59. Wilayah lainnya yang juga memiliki kemunculan titik panas terbanyak adalah Kabupaten Sintang. Pada tahun 2000 terdapat kemunculan titik panas sebanyak 242 titik atau 24,89 dari jumlah total titik panas yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat selama tahun 2000. Tahun berikutnya yaitu pada tahun 2001, Kabupaten Sintang masih menempati peringkat 1 wilayah dengan kemunculan titik panas paling banyak yaitu sebesar 390 titik 24,11. Pada tahun 2002 ditemukan sebanyak 575 titik 14,22 dan di tahun 2003 sebanyak 364 titik 23,91. Selama tahun 2002 hingga tahun 2007, wilayah ini menempati peringkat kedua dalam kemunculan titik panas. Untuk tahun 2004 terdapat 497 titik 21, tahun 2005 terdapat 306 titik 20,33, tahun 2006 terdapat 1013 titik 15,53, dan tahun 2007 terdapat 24 titik 18,78. Pada tahun 2008 dan tahun 2009, wilayah ini tidak menempati peringkat 3 besar dalam kemunculan titik panas. Pada tahun 2008 terdapat 807 titik 5,61 dan di tahun 2009 terdapat 324 titik 11,06. Di tahun 2011 terdapat 93 titik 7,61. Dari ke 14 wilayah kabupatenkota yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat diketahui bahwa Kota Pontianak dan Kota Singkawang merupakan wilayah dengan kemunculan titik panas terendah. Pada Kota Pontianak hanya ditemukan kemunculan titik panas di tahun 2010 dan tahun 2011 sebanyak tidak lebih dari 2 titik panas. Sementara itu di Kota Singkawang lebih banyak dijumpai adanya kemunculan titik panas tetapi dalam jumlah yang relatif sedikit. Pada tahun 2001 2 titik, tahun 2002 4 titik, tahun 2003 4 titik, tahun 2005 2 titik, tahun 2006 15 titik, tahun 2008 9 titik, tahun 2009 18 titik, tahun 2010 3 titik, tahun 2011 2 titik. Untuk lebih lengkapnya, peta sebaran titik panas Provinsi Kalimantan Barat tahun 2000 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 9 hingga Lampiran 20 30 Kabupaten Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Jumlah Titik Panas Kabupaten Bengkayang 7 20 59 8 63 125 105 13 84 471 130 64 Kabupaten Kapuas Hulu 72 214 181 104 81 64 388 31 228 844 252 209 Kabupaten Kayong Utara 14 12 66 10 71 18 242 15 93 385 40 20 Kabupaten Ketapang 138 240 1699 511 911 148 2325 32 218 1364 195 215 Kabupaten Kubu Raya 175 113 265 154 89 119 575 57 165 696 93 176 Kabupaten Landak 30 100 184 35 69 68 216 4 91 309 86 19 Kabupaten Melawi 31 104 238 121 230 122 330 25 49 302 84 43 Kabupaten Pontianak 13 10 76 7 13 23 78 13 92 273 58 66 Kabupaten Sambas 78 36 43 15 69 308 316 98 194 523 88 186 Kabupaten Sanggau 123 281 472 126 127 126 592 27 247 1008 288 110 Kabupaten Sekadau 49 95 181 63 146 76 326 5 25 291 121 17 Kabupaten Sintang 242 390 575 364 497 306 1013 74 89 807 324 93 Kota Singkawang 2 4 4 2 15 9 18 3 2 Kota Pontianak 1 2 Grand Total 972 1617 4043 1522 2366 1505 6521 394 1584 7291 1763 1222 Tabel 4. Jumlah Titik Panas Masing-masing Wilayah Kabupaten Keterangan Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 30

5.3 Distribusi Spasial Titik Panas Berdasarkan Penggunaan Lahan