Titik Panas TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Titik Panas

Titik panas hotspot adalah indikator kebakaran hutan yang mengindikasikan suatu lokasi yang memiliki suhu relatif tinggi dibandingkan suhu disekitarnya. Definisi tersebut tertulis dalam pasal 1 angka 9 Permenhut No.P 12P Menhut-II2009. Titik panas dapat dideteksi dengan satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration yang dilengkapi sensor AVHRR Advanced Very Hight Resulation Radiometer. Sensor AVHRR bekerja berdasarkan pancaran energi thermal dari objek yang diamati dari suatu areal yang bersuhu 42°C. Satelit ini sering digunakan untuk pendeteksian wilayah tersebut karena salah satu sensornya yang dapat membedakan suhu permukaan di darat atau di laut. Kelebihan lain adalah seringnya satelit-satelit tersebut mengunjungi tempat yang sama dua kali sehari siang dan malam, keuntungan lainnya adalah harga yang murah Fire Fight South East Asia, 2002 dalam Wardani, 2004. Sebuah titik panas dapat mencerminkan sebuah areal yang mungkin terbakar sebagian atau seluruhnya karena itu tidak menunjukkan secara pasti seberapa besar areal yang terbakar. Jumlah titik panas dapat sangat bervariasi dari suatu pengukuran selanjutnya tergantung dari waktu pengukuran pada hari itu aktivitas api berkurang pada malam hari dan paling tinggi pada sore hari, cuaca sensor yang digunakan tidak dapat menembus awan dan asap dan organisasi apa yang memberikan data tersebut tidak terdapat standar ambang batas temperatur atau suhu untuk mengidentifikasikan titik panas Fire Fight South East Asia,2002 dalam Wardani, 2004. Titik panas hanya memberikan sedikit informasi apabila tidak didukung oleh analisa dan interpretasi lanjutan. Kelompok titik panas dan atau titik panas yang berjumlah besar dan berlangsung secara terus menerus adalah indikator yang baik untuk kebakaran. Data titik panas bermanfaat apabila dikombinasikan dengan informasi-informasi lainnya. Kesalahan bias atau geografi dari sebuah titik panas dapat sampai sejauh 3 km Fire Fight South East Asia, 2002 dalam Wardani, 2004.

2.2 Peran Satelit NOAA-AVHRR dalam Mengindikasi Kebakaran Hutan