Citra Satelit Landsat TM Interpretasi Citra

4. Keadaan Air Tanah Faktor air tanah akan terlihat pengaruhnya pada kebakaran lahan gambut. Pada musim kemarau, kondisi air tanah bisa menurun sehingga menyebabkan permukaan air tanah juga menurun sehingga menyebabkan lapisan atas gambut menjadi kering. 5. Kelembapan Nisbi Kelembapan udara yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air bahan bakar, dimana bahan bakar tersebut akan menyerap air dari udara yang lembab tersebut sehingga bahan bakar menjadi sulit untuk terbakar.

2.4.3 Waktu

Dalam hal ini, waktu terkait dengan kondisi cuaca yang menyertainya. Pada waktu siang hari, umumnya kondisi cuaca yang terjadi adalah kelembapan udara yang rendah, suhu udara tinggi dan angin bertiup kencang, sedangkan pada waktu malam hari kondisi cuaca umumnya justru sebaliknya yaitu kelembapan udara tinggi, suhu udara rendah dan angin bertiup lebih kencang. Menurut Hamzah 1985 dalam Triani 1995, faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap luasnya areal yang terbakar adalah masa kemarau yang terlalu panjang. Sebagian besar hujan yang dihasilkan oleh penurunan suhu pada arus udara yang naik pada lereng pegunungan atau oleh adanya perbedaan pemanasan lokal antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Keadaan tersebut masing-masing akan menimbulkan sirkulasi udara untuk mencapai keseimbangan hingga memungkinkan memberikan dampak pola cuaca lokal.

2.5 Citra Satelit Landsat TM

Dalam beberapa hal, Landsat-7 ETM+ memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan citra NOAA AVHRR. Selain memiliki resolusi spasial yang lebih bagus 30 m x 30 m, Citra Landsat TM juga memiliki resolusi spektral yang lebih baik yang mencakup semua gelombang pendek visible light dan infra merah NIR, MIR, dan TIR. Lebar sapuan scanning dari sistem landsat TM sebesar 185 km, yang direkam pada tujuh saluran panjang gelombang dengan rincian; 3 saluran panjang gelombang tampak, 3 saluran panjang gelombang inframerah dekat, dan 1 saluran panjang gelombang termal panas. Karakteristik masing-masing saluran panjang gelombang pada Citra Landsat dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Karakteristik Masing-masing Band pada Citra Landsat TM Band Panjang Gelombang µm Karakteristik 1 0.45-0.52 Penetrasi tubuh air, pemetaan pantai, pembeda vegetasi-tanah dan analisis penggunaan lahan 2 0.52-0.60 Mengukur puncak pantulan hijau vegetasi untuk membedakan vegetasi dan penilaian kesuburan 3 0.63-0.69 Untuk penyerapan klorofil, memperkuat kontras antara kenampakan vegetasi dan bukan vegetasi dan membantu dalam penentuan spesies tumbuhan 4 0.76-0.90 Berguna untuk menentukan tipe vegetasi, dan biomassa vegetasi, dan memperkuat kontras antara tanaman tanah dan tubuh air dan pembeda kelembapan tanah 5 1.55-1.75 Untuk penentuan jenis tanaman, kandungan air vegetasi dan kondisi kelembapan tanah 6 10.4-12.5 Sensitif terhadap gangguan vegetasi, pemisahan kelembapan tanah dan untuk klasifikasi vegetasi serta untuk gejala lain yang berhubungan dengan panas 7 2.08-2.35 Sangat berguna sebagai pembeda tipe mineral dan batuan Sumber : Lillesand dan Kiefer, 1997

2.6 Interpretasi Citra

Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek tersebut Estes dan Simonett, 1975 dalam Sutanto, 1986. Kunci interpretasi citra mempunyai sembilan unsur yaitu ronawarna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, asosiasi. Fungsi dari masing-masing unsur interpretasi citra dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Unsur-unsur dalam Interpretasi Citra Unsur Interpretasi Keterangan Rona Menunjukkan adanya tingkatan keabuan yang teramati pada foto udara hitam putih dan dapat diwujudkan dengan nilai densitas cara logaritmik antara hitam dan putih, dengan berpedoman pada skala keabuan. Warna Warna dapat dipresentasikan terhadap 3 unsur hue, value, chroma, dan mengelompokkannya dalam berbagai kelas. Perbedaan warna pada kertas cetakan atau transparansi lebih mudah dikenali daripada perbedaan rona pada foto udara hitam putih Ukuran Memiliki dua aspek dan biasanya memerlukan sebuah streoskop untuk pengamatan tiga dimensional. Ukuran objek bermanfaat dalam pengenalan objek tertentu seperti pohon tua, dewasa, muda, pohon anakan, dan semak Bentuk Bentuk dan ukuran sering berasosiasi sangat erat. Bentuk menunjuk pada konfigurasi umum suatu objek sebagaimana terekam pada citra penginderaan jauh Tekstur Perbedaan tekstur dapat dikenali pada semua skala foto udara dengan resolusi spasial citra satelit yang semakin satelit. Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra foto udara Bayangan Berasosiasi dengan bentuk dan tinggi objek Pola Merupakan sebuah karakteristik makro yang digunakan untuk mendeskripsikan tata ruang pada citra, termasuk didalamnya pengulangan kenampakan-kenampakan alami. Sering berasosiasi dengan geologi, topografi, tanah, iklim, dan komunitas tanaman Tabel 2 lanjutan. Situs Menjelaskan tentang posisi muka bumi dari citra yang diamati dalam kaitannya dengan kenampakkan disekitarnya atau berkonotasi terhadap gabungan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi karakteristik makro objek Asosiasi Menunjuk suatu komunitas objek yang memiliki keseragaman tertentu atau beberapa objek yang berdekatan secara erat dimana masing-masing membentuk keberadaan yang lainnya Tinggi Unsur pengenalan objek yang paling penting pada foto udara

2.7 Penggunaan Lahan