67 4.2.
Peraturan Rektor Institut Pertanian Bogor Nomor: 06I3PL2010 tentang Serah-Simpan Karya Ilmiah di Lingkungan Institut Pertanian Bogor
1.
Ketentuan Umum
1.1. Kriteria dokumen ilmiah yang dapat digitalisasi.
1.1.1. Dokumen merupakan tulisan karya ilmiah yang disusun atau dibuat oleh dosen, staf, mahasiswa Institut pada saat karya ilmiah tersebut
dipublikasikan. 1.1.2. Jenis karya ilmiah dapat berupa skripsi, disertasi dan tesis atau selain
sikripsi, disertasi dan tesis jurnal, prosiding, artikel, orasi ilmiah, laporan penelitian dan presentasi artikel ilmiah.
1.1.3. Dokumen merupakan dokumen milik Institut yang dipulbilasikan di Institut.
1.1.4. Dokumen bukan berupa buku komersial atau belum dipublikasikan. 1.2.
Ketentuan penamaan dan pengelompokan dokumen ilmiah. 1.2.1. Penamaan dokumen ilmiah skripsi, disertasi dan tesis.
1.2.1.1. Penamaan skripsi
yaitu: [huruf
fakultas ][dua
digit tahun
kelulusan ][tiga huruf inisial pengarang] contoh: A11abc.
1.2.1.2. Penamaan disertasi dan tesis yaitu: [empat digit tahun kelulusan][tiga huruf inisial pengarang
] contoh: 2011abc. 1.2.1.3. Pengelompokan pada media penyimpanan lokal adalah berdasarkan
fakultas yang ada di lingkungan Institut. 1.2.1.4. Pengelompokan skripsi, disertasi dan tesis pada repository adalah
berdasarkan depertemen yang ada di lingkungan Institut. 1.2.2. Penamaan dan pengelompokan dokumen ilmiah selain skripsi, disertasi
dan tesis 1.2.2.1. File ilmiah diberi nama berdasarkan judul artikel, inisial nama
pengarang dan tahun terbit. 1.2.2.2. Artikel yang tercantum dalam sebuah buku dikumpulkan dalam satu
folder yang dinamai sama dengan sebagian atau seluruh bagian judul buku tersebut
1.3. Ketentuan pemotongan dokumen ilmiah menjadi beberapa bagian 1.3.1. Dokumen ilmiah skripsi, disertasi dan tesis
1.3.1.1. Dokumen ilmiah dipotong menjadi beberapa bagian berdasarkan sub judul utama yang tercantum didalamnya.
1.3.1.2. Pembagian tersebut yaitu: 1.3.1.2.1. Cover: berisi halaman cover, halaman sampul, sampai halaman
pengesahan 1.3.1.2.2. Abstrak: berisi abstrak dan atau ringkasan dalam satu atau dua
bahasa.
68 1.3.1.2.3. Bagian per BAB, chapter, atau bentuk sub judul utama lainnya. Contoh:
BAB I. Pendahuluan, BAB II. Metode Pembahasan, hingga BAB xx. Kesimpulan 1.3.1.2.4. Daftar Pustaka: beisi referensi dokumen ilmiah
1.3.1.2.5. Lampiran: hasil dari penelitian 1.3.1.2.6. Full text: dokumen ilmiah secara utuh tetap diikut sertakan
1.3.2. Dokumen ilmiah selain skripsi, disertasi dan tesis 1.3.2.1. Doklumen ilmiah dipotong menjadi dua bagian yaitu abstrak dan full text
1.4. Ketentuan pembubuhan metadata 1.4.1. Metadata adalah pembubuhan identitas dokumen ilmiah
1.4.2. Data yang dibubuhkan adalah nama pengarang, judul, subjek, dan kata kunci
1.4.3. Isi data disesuaikan dengan data dokumen ilmiah asli. Namun apabila data tidak lengkap, dilengkapi dengan membubuhkan nama Institut, yaitu IPB Bogor
Agricultural University
1.5. Ketentuan pembubuhan watermark hak cipta milik Institut 1.5.1. Watermark adalah gambar yang berisi logo institut, dan ketentuan hak cipta
milik IPB 1.5.2. Selanjutnya format watermark dibuat dan disiapkan oleh pihak DKSI
1.5.3. Watermark dibubuhkan diletakan di bagian kiri file, ukuran gambar dengan file 100 atau fit to screen dan opacity 80 atau lebih dari 60 disesuaikan
ketajaman teks pada dokumen ilmiah tersebut. 1.6. Dokumen yang telah siap kemudian diungah berdasarkan jenis dokumen
ilmiah tersebut. 2. PROSEDUR
2.1. Bagan Alir Prosedur
2.1.1. Prosedur pemindaian dokumen ilmiah 2.1.2. Prosedur pengunggahan dokumen ilmiah
2.2. Rincian Prosedur pemindaian dokumen ilmiah
2.2.1. Tahap penerimaan dokumen ilmiah 2.2.1.1. Dokumen ilmiah diterima dari unit kerja, dosen, pusat penelitian, atau
kantordirektorat di lingkungan Institut. 2.2.1.2. Dokumen dapat diserahkan langsung pihak unit kerja, dosen, pusat
penelitian, atau kantordirektorat di lingkungan Institut, atau dijemput oleh pihak DKSI
2.2.2. Tahap pencatan dokumen ilmiah masuk 2.2.2.1. Dokumen yang masuk dicatat dalam buku catatan penerimaan dokumen
ilmiah. 2.2.2.2. Data yang dicatat yaitu: tanggal masuk, unit kerjadeptfak yang
mengirim, jenis karya ilmiah, tanda tangan penerima, tandatangan pengirim, tempat penyimpanan data, dan alamat situs tempat penyimpanan daring.
2.2.2.3. Pengirim dokumen di berikan surat tanda terima dokumen ilmiah, yang berisi: nama pengirim, unit kerjadeptfak, jenis karya ilmiah, format data yang di
kirim softcopy atau hardcopy, tanggal diterima. 2.2.3. Tahap pengecekan dokumen ilmiah
2.2.3.1. Dokumen yang masuk dicek, apakah berupa karya ilmiah dan hak publikasi milik Institut? Jika iya, maka dokumen dapat dipindai. Namun, jika
tidak, dokumen akan dikembalikan atau dalam flowchart selesai diproses.
69 2.2.3.2. Jika dokumen adalah benar hak publikasi milik Institut, maka dilakukan
pengecekan ulang, apakah dokumen ilmiah tersebut adalah dokumen yang belum diunggah di media penyimpanan daring? Apabila dokumen ilmiah tersebut sudah
tersimpan di media penyimpanan daring dalam hal ini http:repository.ipb.ac.id maka dokumen ilmiah tidak akan dipindai, dan selesai diproses. Namun apabila
belum, dokumen akan diteruskan pada tahap pemindaian dokumrn ilmiah. 2.2.4. Tahap pemindaian dokumen ilmiah
2.2.4.1. Pemindaian dilakukan dengan menggunakan software Adobe Acrobat. 2.2.4.2. Pada tahap create file pilih alat pemindaian yang telah tersedia, dan pilih
format dokumen. 2.2.4.3. Format dokumen adalah image atau gambar, bukan dalam bentuk teks
atau OCR. Hal ini bertujuan agar dokumen elektronik tetap sama dengan dokumen asli.
2.2.4.4. Pengaturan warna dan ukuran kertas disesuaikan dengan kondisi fisik dokumen ilmiah yang akan dipindai.
2.2.5. Tahap penyimpanan dokumen ilmiah setelah dikakukan pemindaian 2.2.5.1. File hasil pemindaian dokumen ilmiah diberi nama sesuai dengan
ketentuan umum poin 5.2. 2.2.5.2. Dokumen ilmiah yang telah dipindai tersebut lalu dikelompokan
berdasarkan jenis karya ilmiah dalam satu folder. 2.3. Rincian pengunggahan dokumen ilmiah
2.3.1. Tahap pengelompokan dokumen ilmiah 2.3.1.1. Pengelompokan dokumen dilakukan pengecekan ulang, sehingga
pengelompokan pada folder-folder yang telah dibuat di poin 6.2.5.2 adalah sama dengan koleksi di media penyimpanan daring.
2.3.2. Tahap pengecekan ulang di media penyimpanan daring 2.3.2.1. Dokumen ilmiah dicek kembali, apakah sudah diunggah sebelumnya atau
belum? Jika sudah, dokumen selesai diproses. 2.3.2.2. Tahap ini dilakukan untuk menghindari dokumen diunggah lebih dari satu
kali oleh pelaksana berbeda. 2.3.3. Tahap konversi file pemindaian dari bentuk image ke bentuk teks
2.3.3.1. Dokumen yang dipindai dikonversi ke dalam bentuk teks, dapat di ketik ulang atau di konversi dengan menggunakan software tertentu dengan
mengutamaan kesamaan isi dokumen ilmiah asli 2.3.3.2. Hasil konversi adalah abstrak atau ringkasan dari dokumen ilmiah
2.3.3.3. Format file hasil konversi adalah .doc atau .pdf 2.3.4. Tahap pemotongan dan pembubuhan metadata dan watermark
2.3.4.1. Dokumen ilmiah skripsi, disertasi dan tesis dipilah dan dipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan ketentuan poin 1.3
2.3.4.2. Dokumen yang sudah menjadi beberapa bagian dibubuhkan metadata dan watermark sesuai dengan ketentuan poin 1.4
2.3.5. Tahap pengunggahan dokumen ilmiah 2.3.5.1. Dokumen diunggah ke media penyimpanan daring di alamat situs:
http:repository.ipb.ac.id 2.3.5.2. Format file yang diunggah adalah .doc, .ppt, .pdf, ps, atau format lain
yang dibutuhkan