Sumber Daya Manusia SDM

36 hanya 1 yang bersertifikasi Cisco CCNA. Sumber daya dimaksud belum dikhususkan untuk menangani repositori institusi namun lebih kepada untuk menangani jaringan di ITD secara umum. b. Web Developer Hasil wawancara terkait kondisi SDM web developer di ITD dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil wawancara mengenai kondisi SDM web developer Indikator SDM Tersedia √ Tidak tersedia x 1. Web DeveloperProgrammer memiliki kompetensi: a. Mampu membuat halaman web dengan multimedia ANTA: ICPMM65dA √ b. Mampu menggunakan bahasa pemrograman JavaPHP Programming. √ 2. Database Administrator DBA, memiliki kompetensi: Mampu melakukan monitoring dan administrasi sebuah database ANTA: ICAITS125A √ 3. Web Designer a. Mampu menangkap digital image ANTA: ICPMM21cA. √ b. Mampu membuat halaman web dengan multimedia ANTA: ICPMM65dA √ Berdasarkan hasil wawancara yang ditunjukkan pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa SDM web developer di ITD memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan repositori institusi. Hal ini dapat dilihat bahwa 100 memenuhi kompetensi yang dibutuhkan. Namun demikian SDM dimaksud tidak tersertifikasi ANTA karena memang sertifikasi ANTA bukan merupakan salah satu persyaratan untuk dapat diterima menjadi staf web developer di ITD. Jumlah programmer di ITD sebanyak 6 orang dengan tingkat pendidikan sebagai berikut 1 orang lulusan D3 TI, 1 orang lulusan D3 TK, 2 orang lulusan D3 SI, 1 orang lulusan D4 TI, 1 orang lulusan S2 TI, 1 orang lulusan S2 Ilmu Komputer. Jumlah programmer yang disebutkan sebelumnya bekerja untuk menangani seluruh web yang ada di ITD dan belum dikhususkan untuk membangun web repositori institusi. c. Pengelola Repositori Data terkait hasil wawancara SDM pengelola repositori di ITD dapat dilihat pada Tabel 8. 37 Tabel 8 Hasil wawancara mengenai kondisi SDM pengelola repositori Indikator Tersedia √ Tidak tersedia x Pengelola Repositori terdiri dari: 1. Memiliki Repositori Manajer. a. Mampu mengelola SDM x b. Mampu menjadi penghubung dengan berbagai departemen dalam upaya mengumpulkan koleksi repositori institusi. x c. Mampu mengelola pelatihan terhadap pengguna sistem informasi repositori institusi x 2. Memiliki Administrator x a. Mampu mengoperasikan komputer. x b. Mampu melakukan proses scanning, editing dan uploading dokumen digital. x c. Mampu membuat metadata dan melakukan upload metadata repositori institusi. x Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 8, maka ITD belum memiliki manajer repositori dan juga administrator repositori. Hal ini terjadi karena repositori institusi belum dikelola di ITD dan keputusan yang terkait dengan pengelolaan repositori juga belum ada.

3. Anggaran

Kondisi anggaran di ITD khusus terkait pengembangan repositori institusi dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil wawancara mengenai kondisi anggaran Indikator Anggaran Tersedia √ Tidak tersedia x PerpustakaanPengelola RI memiliki pendanaan investasi, yaitu a. Perangkat keras x b. Perangkat lunak x c. Perangkat jaringan x PerpustakaanPengelola RI memiliki pendanaan operasional yaitu: a. Digitalisasi dokumen x Berdasarkan data hasil wawancara pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa ITD belum memiliki anggaran untuk pengembangan repositori institusi. Walaupun ITD telah memiliki anggaran untuk pengadaan perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat jaringan namun belum dikhususkan untuk pengembangan repositori institusi. Di sisi lain Anggaran untuk SDM ataupun digitalisasi tidak ada, kecuali jika institusi di luar ITD meminta bantuan maka akan dikenai biaya. Sementara 38 untuk sistem di ITD yang akan dibangun disesuaikan dengan program kerja dan kebutuhan internal ITD.

4. AturanSOP

Kondisi aturanSOP di ITD berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil wawancara mengenai kondisi AturanSOP Indikator AturanSOP Tersedia √ Tidak tersedia x PerpustakaanPengelola RI Memiliki 1. SOP pengelolaan konten website x 2. SOP pengelolaan karya ilmiah x 3. SOP digitalisasi bahan pustaka x 4. SOP pemeliharaan jaringan x 5. SK Serah Simpan Publikasi Institusi √ 6. SK Pembentukan Tim Repositori Institusi x Berdasarkan hasil wawancara pada Tabel 10 ditunjukkan bahwa ITD belum memiliki SOP dan SK pembentukan Tim repositori institusi yang mendukung pengembangan repositori institusi. Berdasarkan persentase ketersediaan diperoleh angka 17 untuk persentase aturanSOP. Terkait dengan SK serah simpan publikasi masih dikhususkan hanya untuk mendapatkan reward saja dan publikasi dosen. Surat keputusan Nomor 001IT DelLPPMSKIII2015 mengatur tentang “Pedoman Pelaksanaan Publikasi Karya Ilmiah dan Pemberian Insentif di Ling kungan Institut Teknologi Del”. Pada SK dimaksud penyerahan karya ilmiah wajib dilakukan oleh dosen jika ingin mendapatkan reward. Hal ini merupakan sebuah keunggulan di mana 100 dosen menyerahkan publikasinya ke LPPM. Namun demikian SK dimaksud belum mengatur serah simpan seluruh publikasi yang dihasilkan oleh sivitas ITD. Terkait publikasi institusi berupa dokumen tugas akhir mahasiswa, saat ini ditangani langsung oleh panitia tugas akhir. Panitia tugas akhir menyerahkan dokumen tugas akhir dalam bentuk hardcopy kepada pihak Perpustakaan ITD, sementara softcopy disimpan pada folder yang disediakan oleh panitia tugas akhir TA. Namun demikian berdasarkan hasil wawancara dengan panitia TA, pada masa yang akan datang seluruh softcopy tugas akhir mahasiswa akan diserahkan ke Perpustakaan ITD. Sementara itu SOP yang tersedia adalah SOP yang tertuang dalam dokumen standard operational procedure SDI sumber daya informasi Politeknik Informatika Del. Pada SOP dimaksud tertuang diantaranya mengenai layanan pembuatan sistem informasi, penggunaan hak akses, dan standar perangkat lunak dan perangkat keras. Aturan dan SOP yang terkait dengan upaya pengembangan repositori institusi sangat penting. Hal dimaksud sejalan dengan pendapat Hasugian 2013 yang menyatakan bahwa untuk mengembangkan repositori institusi diperlukan kebijakan administratif dan teknis yang dapat mendorong baik peningkatan konten maupun kinerja sistem.