30 Di sisi lain, untuk penanganan repositori institusi didukung dan diperkuat
dengan adanya SK Rektor. Repositori IPB kedudukannya diperkuat dengan adanya SK Rektor Nomor 309IT3TI2013. Pada SK dimaksud berisi tentang
Tim yang bertugas. Selain itu SK Rektor Nomor 309IT3TI2013 mengatur tentang jenis karya ilmiah yang wajib diserahkan untuk dijadikan sebagai bagian
dari konten repositori institusi.
SK repositori dan SOP dimaksud mengakibatkan pengelolaan repositori di IPB dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal tersebut didukung oleh
Dini-Kounoudes 2011 yang mengatakan bahwa dalam membangun repositori dibutuhkan kebijakan yang mencakup diantaranya adalah konten, tingkat akses,
standar, dan keberlanjutan. Selain itu Sutedjo 2012, menyatakan dengan adanya surat keputusan rektor SK Rektor maka kegiatan repositori institusi memiliki
kekuatan hukum.
5. Konten Repositori
Indikator konten repositori berdasarkan model di IPB ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Indikator konten repositori institusi di IPB periode Juni 2015
Indikator Konten Keterangan Jumlah Judul
Perpustakaan Pengelola RI memiliki: 1. Disertasi
2904 2. Tesis
9888 3. Skripsi
35409 4. Laporan Penelitian
1190 5. Buku teks
88 6. Buku referensi
179 7. Bukumodul ajar
8. Orasi Ilmiah 55
9. Orasi Guru Besar 10. Pedoman Praktikum
11. Jurnal Ilmiah 2972
12. Artikel jurnal ilmiah 13. Hasil Paten
147 14. Hasil Lomba Karya Tulis Ilmiah
15. Makalah Seminar 49
16. Prosiding 2543
17. Artikel prosiding 307
18. Program Kreativitas Mahasiswa 2122
Berdasarkan data pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa IPB memiliki seluruhnya 18 jenis konten repositori IPB. Hal ini dimungkinkan karena dukungan
dari pimpinan di IPB dalam hal pengumpulan konten repositori dengan penetapan SK rektor terkait pengumpulan konten repositori di IPB. Selain itu seluruh
mahasiswa IPB diwajibkan menyerahkan karya ilmiahnya baik dalam bentuk softcopy
dan hardcopy ke Perpustakaan IPB, untuk kemudian file softcopy karya ilmiah mahasiswa diunggah oleh staf administrator repositori staf Perpustakaan
31 IPB ke sistem informasi repositori IPB dengan alamat
http:repository.ipb.ac.id .
Tampilan repositori IPB dapat dilihat pada Lampiran 5-7. Penyelarasan Manajemen Pengetahuan dengan Strategi Bisnis di IPB
Pada tahap ini dilakukan wawancara terhadap pihak IPB. Berikut hal-hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
1. Mengidentifikasi tujuan dan strategi IPB DIDSI untuk menyelaraskannya dengan sistem manajemen pengetahuan.
Tujuan DIDSI adalah menyiapkan fasilitas jaringan internet dan pengembangan sistem informasi untuk IPB, mengelola sistem informasi IPB,
salah satunya adalah repositori institusi yang dapat diakses melalui link http:repository.ipb.ac.id
. Strategi yang digunakan dalam mengelola repositori institusi adalah
a. Memperkuat pengelolaan repositori institusi dengan adanya SK Rektor mengenai serah simpan karya ilmiah Nomor 0613PL2010, selain itu juga
diperkuat dengan adanya SK Rektor Nomor 309IT3TI2013 terkait Tim yang mengelola repositori institusi peremajaan repositori institusi.
b. Melakukan crash program terkait pengelolaan repositori institusi yang dimulai pada tahun 2011 s.d. dengan 2012. Sehingga pada saat itu yaitu tahun
2011 jumlah karya ilmiah yang diunggah meningkat dari 2457 menjadi 47274 karya ilmiah pada tahun 2012.
c. Melakukan upaya jemput bola ke unit-unit di IPB untuk meningkatkan jumlah karya ilmiah IPB Scientific Repository.
d. Melakukan upaya perbaikan sistem informasi baik dari segi tampilan dan kemudahan dalam melakukan temu kembali karya ilmiah sehingga dapat
meningkatkan jumlah pengunjung web. Berdasarkan hasil analisis terhadap wawancara dimaksud sebelumnya
maka IPB telah memiliki tujuan dan strategi yang selaras dengan manajemen pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari tujuan DIDSI sebagai pengelola sistem
informasi dan strategi yang dilakukan dalam upaya mengelola pengetahuan yang ada di IPB sehingga pengetahuan dimaksud lebih bernilai dan meningkatkan
pengetahuan tidak hanya dalam lingkup siva IPB dan nasional namun telah pula menjadi rujukan bagi mahasiswa-mahasiswa internasional. Becerra dan Sabherwal
2010 adanya manajemen pengetahuan dapat meningkatkan dampak pengetahuan terhadap pencapaian tujuan organisasi dengan biaya yang efektif.
2. Menganalisis ekspansif strategi pendekatan manajemen pengetahuan Hasil analisis terhadap strategi dalam mengelola pengetahuan di IPB
disajikan merujuk pada analisis berdasarkan Tiwana 1990, dimana pada tahapan dimaksud kuesioner diberikan kepada pakar yaitu dosen Ilkom IPB yang pernah
menangani repositori institusi IPB. Hasil kuesioner disajikan pada Lampiran 8. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kuesioner yang diberikan kepada pakar
maka 89 pengetahuan di IPB dikelola dengan pendekatan kodifikasi dan 11 dikelola dengan pendekatan personalisasi. Berdasarkan hasil dimaksud maka
pengelolaan pengetahuan di IPB difokuskan pada kodifikasi yaitu strategi yang difokuskan pada teknologi penyimpanan, pengindeksan, temu kembali, dan
penggunaan kembali pengetahuan yang disimpan. Sedangkan 11 pengelolaannya adalah dengan strategi personalisasi adalah lebih difokuskan