13 pemrograman yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi adalah Java,
ASP, dan PHP. c. Perangkat Jaringan
Jaringan network merupakan unit telekomunikasi yang terdiri atas media, aliran data data flow, topologi, dan aturan, keamanan serta zona telekomunikasi
yang diperlukan untuk mengakses informasi yang tersimpan dalam server untuk mempermudah dan mempercepat pada pengguna memperoleh informasi Maksum
dan Darmawiredja 2007.
Untuk mengoptimalkan layanan pengaksesan repositori institusi secara terbuka maka perpustakaan membutuhkan LAN local area network. Sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi maka LAN ini sudah dapat digantikan dengan Wi-Fi.
3. Metadata dan Konten Repositori
a. Metadata Metadata adalah data terstruktur tentang data. Menurut Pendit 2007
metadata adalah terstruktur, ditandai dengan kode agar dapat diproses komputer, mendeskripsikan ciri-ciri satuan-satuan pembawa informasi, membantu
identifikasi, penemuan, penilaian, dan pengolahan satuan pembawa informasi tersebut.
Menurut Crow 2002 karena repositori menyediakan akses yang luas pada komunitas, maka pengguna di luar universitas harus dapat menemukan dan
melakukan temu kembali informasi dari repositori. Oleh karena itu sistem pada repositori institusi harus dapat mendukung interoperabilitas dalam rangka
memberikan akses melalui beberapa mesin pencari dan alat-alat temu kembali informasi yang lainnya. Sebuah institusi tidak selalu perlu mengimplementasikan
pencarian dan pengindeksan fungsional untuk memenuhi permintaan, ini dapat dengan sederhana memperbaiki dan mengekspos metadata, yang memungkinkan
layanan lain memanen dan mencari konten.
ANBL 2007 menyatakan penciptaan metadata akan memfasilitasi temu kembali informasi dari koleksi repositori institusi. Sekarang mungkin untuk
menerapkan skema metadata yang berbeda untuk berbagai jenis isi yang ada dalam repositori, hal yang penting adalah konsistensi pada aplikasi. Hal ini sama
pentingnya bahwa mesin pencari metada pemanen mampu memulihkan isi repositori. Metadata diciptakan untuk membangun utilitas semantik yang mampu
beroperasi dan memulihkan informasi yang ada dalam jaringan.
Menurut Pendit 2007 Dublin Core adalah metadata yang sesuai untuk web resources
. Dublin Core memiliki 15 unsur dasar yaitu: title, creator, subject, description, publisher, contributor, date, type, format, identifier, source,
language, relation, coverage, dan rights.
b. Konten Mustafa 2014 menyatakan konten repositori dapat terdiri dari, disertasi
dan tesis, jurnal online, buku elektronik, publikasi orasi ilmiah dan naskah mahasiswa. Pendit et.al 2007 menyatakan secara garis besar ada empat
sumberdaya informasi yaitu:
14 a. Bahan dan sumber full text, termasuk jurnal elektronik, koleksi digital yang
bersifat terbuka open access, buku elektronik, surat kabar elektronik, dan tesis serta disertasi digital.
b. Sumber daya metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk katalog, indeks dan abstrak, atau sumber daya yang menyediakan informasi tentang
informasi lainnya. c. Bahan-bahan multimedia digital.
d. Situs Internet.
Konten repositori menurut Crow 2002 tergantung pada tujuan yang
ditetapkan oleh masing-masing institusi, repositori institusional dapat berupa produk hasil kerja mahasiswa, dosen, peneliti, dan staf seperti portofolio
elektronik mahasiswa, bahan ajar, laporan tahunan lembaga, rekaman video, foto, program komputer, dan karya seni, grey literature, disertasi dan tesis dalam
bentuk elektronik, makalah konferensi dan monograf.
Repositori digital memungkinkan lembaga dan departemen meningkatkan nilai mereka. Koleksi repositori institusi beragam untuk setiap institusi, ANBL
2007 membagi koleksi repositori menjadi 3 bagian yaitu: 1. Scientific output terdiri dari semua karya ilmiah, artistik, keluaran dari
pengajaran dan manajemen, dokumen yang dapat diakses secara terbuka, dokumen yang akan atau telah diterbitkan secara formal, property institusi
didalamnya termasuk game atau gambar, software, foster, jurnal institusi, paten, materi kongres, audio visual, karya ilmiah yang belum atau sudah
diterbitkan pada jurnal.
2. Institutional andor managing output terdiri dari: jurnal yang berisi informasi mengenai institusi yang dipublikasikan oleh institusi, peraturan dan tata tertib,
dokumen arsip, tulisan, poster, dokumen kerja, dan laporan teknis. 3. Learning Objects terdiri dari pedoman belajar dan latihan, bahan audio visual,
catatan kelas, simulator, fulltext bibliography, slide presentasi di kelas, online test
, panduan laboratorium, dan blog. Sementara itu terkait konten repositori institusi dapat juga ditegaskan
dengan adanya surat keputusan rektor seperti yang dilakukan pada Institut Sepuluh November. Sutedjo 2014 menyebutkan bahwa yang menjadi bagian
dari repositori institusi pada Institut Teknologi Sepuluh November adalah Tugas Akhir, Tesis, Disertasi, Buku Teks, BukuModul Ajar, Laporan Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat, Prosiding WorkshopLokakaryaSeminar dan sejenisnya, Orasi Ilmiah, Buku Pedoman Praktikum, Jurnal Ilmiah, Hasil Paten,
dan Hasil Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa Juara I,II dan III di tingkat institutregionalnasionalinternasional.
4.
AturanSOP
Dini-Kounoudes 2011 menyatakan dalam membangun repositori ada berbagai kebijakan yang harus diputuskan. Kebijakan harus mencakup lingkup
repositori, konten, tingkat akses, hak-hak hukum, standar, keberlanjutan. Kebijakan dapat berupa Surat keputusan SK dan prosedur operasional baku
POBSOP.
Standard Operational Procedure SOP diperlukan saat akan membangun
repositori institusi. Mustafa 2014 menyatakan dalam membangun repositori institusi aturan dan SOP harus ada. Menurut Hasan 2012, SOP atau peraturan