Infrastruktur Studi Kelayakan Pengembangan Repositori Institusi: Studi Kasus Institut Teknologi Del
27 Dengan demikian infrastruktur IT yang tersedia untuk repositori IPB
seluruhnya dapat terpenuhi, bobot yang diperoleh sebesar 100. Ketersediaan infrastruktur di IPB karena adanya dukungan dari pimpinan IPB dengan
menyediakan anggaran untuk penyediaan fasilitas pengembangan repositori IPB. Sebagai contoh tersedianya fasilitas server untuk repositori sebanyak 1 buah
dengan spesifikasi merk HP, RAM 32 Gigabyte, dan harddisk 1 Tera. Dengan kapasitas server yang cukup besar dimaksud maka penyimpanan publikasi
institusi dalam bentuk digital akan dapat dilakukan dengan baik. Hal ini didukung oleh pendapat Purwasi dan Sensuse 2014 infrastruktur manajemen pengetahuan,
termasuk di dalamnya infrastruktur TI merupakan faktor pemungkin bagi terlaksananya manajemen pengetahuan sekaligus mendukung strategi manajemen
pengetahuan yang telah dirumuskan. 2.
Sumber Daya Manusia SDM
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem informasi berdasarkan standar Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang
Mikroelektronika PPAUME, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII diantaranya terdiri dari administrator jaringan dan web developer,
sementara itu berdasarkan dokumen yang dikeluarkan Sherpa dibutuhkan staf repositori yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang repositori.
Uraian mengenai sumber daya dapat dilihat pada bagian di bawah ini, yaitu: a. Administrator Jaringan Network Administator
Berdasarkan standar tenaga IT menurut PPAUME dan APJI Indonesia untuk administrator jaringan memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Network Administrator, memiliki kompetensi : a. Dapat menghubungkan perangkat keras ANTA: ICAITS014B.
b. Dapat melakukan administrasi dan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network ANTA: ICAITS120A
c. Dapat melakukan administrasi perangkat network ANTA: ICAITS121A
d. Memahami Routing e. Mampu mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya
ANTA: ICAITS122A f. Dapat Mengelola network security ANTA: ICAITS123A
g. Dapat Mengelola network security ANTA: h. Dapat melakukan monitoring dan administrasi network security
ANTA: ICAITS124A 2. System Administrator memiliki kompetensi:
a. Mampu menghubungkan perangkat keras ANTA: ICAITS014B b. Mampu melakukan instalasi Microsoft Windows.
c. Mampu melakukan instalasi Linux. d. Mampu memasang dan mengkonfigurasi mail server, ftp server,
web server .
e. Memahami routing Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terkait staf administrator
jaringan DIDSI IPB yang menangani repositori institusi memenuhi seluruh kompetensi standar dalam melakukan penanganan terhadap jaringan yang
diperlukan dalam pengembangan repositori. Namun demikian staf administrator
28 dimaksud belum memiliki sertifikasi ANTA yang terkait dengan kompetensi
sebagai staf administrator jaringan. Hal ini disebabkan karena sertifikat ANTA belum dijadikan persyaratan dalam hal perekrutan dan pengembangan staf di
DIDSI. 2. Web Developer
Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Web Developer DIDSI dan juga berdasarkan standar PPAUME dan APJII berikut adalah kompetensi untuk staf
web developer yang menangani pengembangan repositori institusi di IPB.
1. Web DeveloperProgrammer memiliki kompetensi: a. Mampu membuat halaman web dengan multimedia ANTA:
ICPMM65dA b. Mampu
menggunakan bahasa
pemrograman JavaPHP
Programming. 2. Database Administrator DBA, memiliki kompetensi:
Mampu melakukan monitoring dan administrasi sebuah database ANTA: ICAITS125A
3. Web Designer a. Mampu menangkap digital image ANTA: ICPMM21cA.
b. Mampu membuat halaman web dengan multimedia ANTA: ICPMM65dA
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di DIDSI, staf web developer di IPB telah memenuhi seluruh kompetensi yang dipersyaratkan bagi staf IT,
namun demikian sama dengan network administrator, web developer tidak tersertifikasi ANTA. Berdasarkan hasil wawancara sertifikasi dimaksud tidak
dipertimbangkan untuk menjadi web developer, namun yang paling utama adalah kemampuannya. Sehingga sertifikasi ANTA tidak menjadi persyaratan utama bagi
web developer
yang mengembangkan repositori institusi di IPB. c. Pengelola Repositori
Berdasarkan hasil wawancara dengan staf DIDSI, pengelola repositori di IPB memiliki kompetensi berikut:
Pengelola Repositori terdiri dari: 1. Memiliki Repositori Manajer.
a. Mampu mengelola SDM b. Mampu menjadi penghubung dengan berbagai departemen dalam
upaya mengumpulkan koleksi repositori institusi. c. Mampu mengelola pelatihan terhadap pengguna sistem informasi
repositori institusi 2. Memiliki Administrator
a. Mampu mengoperasikan komputer. b. Mampu melakukan proses scanning, editing dan uploading dokumen
digital. c. Mampu membuat metadata dan melakukan upload metadata
repositori institusi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa IPB
memiliki pengelola repositori, baik manajer maupun staf administrator dan seluruhnya memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan repositori
institusi di IPB. Hal inilah yang menyebabkan pengelolaan repositori di IPB dapat
29 berlanjut dan senantiasa melakukan perbaruan terhadap konten. Hal ini sesuai
dengan pendapat Crow 2002 dalam pengelolaan repositori institusi dibutuhkan staf yang dapat mengontrol, menyetujui, mengakses, dan memperbarui konten
digital yang berasal dari berbagai komunitas kelembagaan dan kelompok kepentingan termasuk departemen, perpustakaan, pusat penelitian dan
laboratorium serta penulis individu.