III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah jenis data tahunan, yakni dari Tahun 2000 sampai Tahun 2009, adapun data- data utama yang digunakan adalah
berupa data nilai ekspor komoditi alas kaki khususnya untuk komoditi HS 640319 dan HS 640219 untuk negara Indonesia dan negara Cina ke pasar Amerika
Serikat, serta data-data dari nilai impor komoditi alas kaki negara Amerika Serikat dan nilai impor total umum negara Amerika Serikat.
Adapun data- data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari United Nations Commodity Trade Statistics Division
UN COMTRADE melalui situsnya www.comtrade.un.org, World Integrated Trade Solution WITS, Badan
Pusat Statistik, Departemen Perdagangan, Kementrian Perindustrian dan studi literatur yang di dapat dari buku-buku yang berhubungan dengan industri alas kaki
dan teori mengenai daya saing.
3.2 Metode Analisis Dan Pengolahan Data
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Pendekatan dengan metode kuantitatif yang digunakan pada penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode Constant Market Share Analysis CMSA yaitu suatu model analisis yang membagi pertumbuhan ekspor dalam aspek
pertumbuhan permintaan dunia dan juga aspek daya saing. Revalead Comparatif Advantage
RCA yakni suatu metode yang digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing alas kaki Indonesia yang diekspor ke pasar internasional
khususnya pasar Amerika Serikat. Perhitungan- perhitungan baik RCA maupun CMS tersebut diharapkan dapat menjawab sampai sejauh mana daya saing dan
tingkat spesialisasi komoditi alas kaki Indonesia dan Cina di pasar Amerika Serikat.
3.2.1 Revalead Comparatif Advantage RCA
Metode RCA merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki suatu negara Balasa, 1989. Perhitungan
dengan metode RCA pada penelitian ini antara lain untuk mengetahui bagaimana posisi ekspor dari produk alas kaki Indonesia di pasar Amerika Serikat, adapun
variabel-variabel yang diukur pada perhitungan dengan metode RCA adalah berupa besarnya kinerja nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika serikat
terhadap keseluruhan total nilai ekspor produk dari negara Indonesia ke Amerika Serikat yang kemudian dibandingkan dengan keseluruhan total ekspor semua
negara yang melakukan kegiatan ekspor produk alas kaki ke negara Amerika Serikat terhadap keseluruhan total produk yang di impor oleh Amerika Serikat
dari seluruh negara. Rumusnya adalah sebagai berikut:
RCA= …………………………..……..………………………..3.1
Dimana : X
ij
= Nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat Xit= Nilai total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat
Wj= Nilai ekspor dunia produk alas kaki di Amerika Serikat Wt= Nilai total ekspor produk dunia ke Amerika Serikat.
Metode ini merupakan metode yang berdasarkan pada konsep bahwa perdagangan antar negara sebenarnya menunjukkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh
suatu negara. Hasil perhitungan dari nilai RCA yang lebih dari satu menandakan suatu produk dikatakan memiliki daya saing yang kuat di pasar tujuan, sedangkan
nilai RCA yang kurang dari satu menandakan produk tersebut memiliki daya saing yang lemah. Semakin tinggi nilai RCA suatu produk yang diekspor oleh
suatu negara menunjukkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh negara tersebut semakin tinggi.
Indeks RCA merupakan perbandingan antara nilai RCA sekarang dengan nilai RCA tahun lalu. Rumus indeks RCA adalah sebagai berikut :
IndeksRCA= …………………………………………….……..3.2
RCA
t
= Nilai RCA tahun ke- t RCA
t-1
= Nilai RCA tahun ke t-1 Indeks RCA berkisar antara nol sampai tak hingga. Nilai indeks RCA
sama dengan satu berarti tidak terjadi kenaikan RCA atau kinerja ekspor alas kaki Indonesia di pasar Amerika Serikat tahun sekarang sama dengan tahun lalu.
3.2.2 Constant Market Share CMS
Pada penelitian ini juga menggunakan metode pangsa pasar konstan Constant Market Share yang digunakan untuk mengetahui keunggulan
kompetitif suatu negara. Perhitungan ditujukan untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan kenaikan dan penurunan besarnya nilai ekspor alas kaki
negara Indonesia ke Amerika Serikat jika dilihat dari beberapa komponen faktor yaitu berdasarkan efek komoditas ekspor, efek pertumbuhan impor dan efek daya
saing. Sisi permintaan dari variabel- variabel yang diukur dibagi menjadi efek pangsa makro yang merupakan pertumbuhan impor dan juga efek pangsa mikro
yang merupakan efek komposisi komoditi, selanjutnya dari sisi penawaran yang menerangkan efek persaingan atau efek daya saing Rumusnya adalah sebagai
berikut: X
ij 2
– X
ij 1
=
m
X
ijk 1
+ {
m
i –
m
X
ijk 1
} + {X
ij 2
– X
ij 1
– m
i
X
ijk 1
}……………3.3 1 2 3
Dimana: X
ij 1
= Ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat tahun ke-t-1 X
ij 2
= Ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat tahun ke- t m = Persentase peningkatan impor umum di Amerika Serikat
mi = Persentase peningkatan impor alas kaki di Amerika Serikat 1= Efek pertumbuhan impor, 2= Efek Komposisi, 3= Efek daya saing
Efek pertumbuhan impor menjelaskan besarnya kenaikan atau penurunan ekspor produk suatu negara yang disebabkan pertumbuhan yang lebih cepat dari
impor dunia untuk komoditi tertentu yang dibandingkan dengan impor komoditi lainnya. Nilai yang positif mengindikasikan ekspor suatu negara meningkat
karena adanya peningkatan permintaan terhadap komoditi yang diekspor tersebut. Efek komposisi komoditas menjelaskan besarnya perbandingan antara
besarnya persentase kenaikan permintaan negara tujuan ekspor untuk komoditi tertentu terhadap persentase kenaikan permintaan keseluruhan komoditi total di
negara tujuan ekspor yang kemudian nilai ini di kalikan dengan keseluruhan total ekspor untuk komoditi tertentu pada tahun dasar negara pengekspor. Nilai yang
positif menunjukkan pertumbuhan ekspor untuk negara tertentu sebagian disebabkan oleh pilihan pasar yang benar. Sebaliknya nilai yang negatif
menunjukkan bahwa ekspor suatu negara ditujukan ke negara-negara yang besarnya permintaan tidak secepat pertumbuhan dunia.
Efek daya saing merupakan perhitungan dari perbedaan besarnya pertumbuhan ekspor suatu negara untuk komoditi tertentu menuju negara tujuan
ekspor atau pasar tujuan utama dan tingkat pertumbuhan total impor dari komoditi tersebut. Pertumbuhan ekspor suatu negara dikatakan memiliki daya saing di
negara tujuan ekspor atau pasar tujuan utama apabila ekspor tersebut tumbuh lebih cepat dari impor negara tujuan untuk komoditi tersebut, hal ini secara tidak
langsung menyebabkan pangsa pasar pada negara tujuan utama ekspor meningkat.
IV. GAMBARAN UMUM