II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Industri
Industri dapat diartikan sebagai sekumpulan perusahaan serupa atau sekelompok produk yang berkaitan erat Lipsey et al.,1997. Dalam bukunya,
Dumairy 1996 menjelaskan bahwa industri memiliki dua arti. Pertama, industri dapat diartikan sebagai himpunan perusahaan sejenis. Dalam konteks ini industri
alas kaki maksudnya himpunan pabrik atau perusahaan alas kaki. Kedua, industri dapat juga diartikan sebagai suatu sektor ekonomi yang didalamnya terdapat
kegiatan produktif yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Menurut Dumairy 1996, sektor industri diyakini sebagai sektor
yang dapat memimpin sektor lain dalam suatu perekonomian menuju kemajuan. Produk industri selalu lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang
lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lainnya. Hal ini disebabkan karena sektor ini memberikan manfaat marjinal kepada pemakainya.
2.2 Pengertian Daya Saing
Porter 1990 menyatakan bahwa daya saing dapat diidentikkan dengan produktivitas, yakni tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang
digunakan. Peningkatan produktivitas ini dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah input fisik modal maupun tenaga kerja, peningkatan kualitas input yang
digunakan, dan peningkatan teknologi total factor productivity. Pengertian daya saing yang dikemukakan oleh Organization for Economic
Co-operation and Development OECD mendefinisikan daya saing sebagai
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa yang berskala internasional melalui mekanisme perdagangan yang adil dan bebas, sekaligus
menjaga dan meningkatkan pendapatan riil masyarakat dalam jangka panjang. Dalam pasar yang semakin mengglobal, keberhasilan pelaku usaha suatu
negara sangat ditentukan oleh daya saing. Daya saing global pada dasarnya berhubungan dengan biaya sehingga yang memenangkan kompetisi adalah negara
yang mampu memasarkan produk dengan harga paling rendah atau berkualitas baik. Biaya berhubungan dengan harga faktor-faktor input seperti nilai tukar,
upah domestik, biaya material, produktivitas, kemampuan untuk memproduksi barang berkualitas, biaya transportasi, biaya komunikasi, kendala perdagangan,
strategi perdagangan, dan kemampuan untuk memenuhi spesifikasi pasar Butir- Butir Pemikiran Perdagangan Indonesia ,2009.
2.3 Konsep Perdagangan Internasional