Sumberdaya Ikan Demersal Kajian teknis dan legalitas jaring arad di perairan utara Kabupaten Subang Jawa Barat

insang gillnets and entangling nets; perangkap traps; pancing hooks and lines . Untuk lebih jelas mengenai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.06MEN 2010 dapat dilihat pada Lampiran 8.

2.5 Sumberdaya Ikan Demersal

Nikijuluw 2002, menyatakan bahwa sumberdaya ikan merupakan salah satu sumberdaya kelautan dan perikanan yang tergolong dalam sumberdaya yang dapat diperbaharui renewable resources, artinya jika sumberdaya ini dimanfaatkan sebagian, sisa ikan yang tertinggal mempunyai kemampuan untuk memperbaharui dirinya dengan berkembangbiak. Tinggi rendahnya kemampuan berkembangbiak ini akan mempengaruhi ketersediaan atau stok sumberdaya ikan. Hal ini memberikan pedoman bahwa stok atau populasi sumberdaya ikan tidak boleh dimanfaatkan secara sembarangan tanpa memperhatikan struktur umur dan rasio kelamin dari populasi ikan yang tersedia. Apabila pemanfaatan secara sembarangan dilakukan, berakibat pada umur dan struktur populasi ikan yang tersisa mempunyai kemampuan memulihkan diri sangat rendah atau lambat, berarti sumberdaya ikan tersebut berada pada kondisi hampir punah. Nikijuluw 2002 menyatakan bahwa ikan tetap bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Jenis ikan tertentu dapat berenang, berpindah atau berimigrasi dari suatu perairan ke perairan lainnya, bahkan hingga melintasi samudera. Ikan lainnya hanya bergerak di perairan tertentu secara cepat atau lambat. Namun dengan sifat ikan yang bergerak ini, upaya menduga atau memperkirakan jumlah ikan atau ukuran stok ikan menjadi pekerjaan yang relatif sulit. Implikasinya adalah pengelolaan sumberdaya ikan menjadi tidak mudah untuk dilakukan. Ikan adalah organisme laut yang terdiri atas ikan fin fish, binatang berkulit keras krustasea seperti udang dan kepiting, moluska seperti cumi dan gurita, binatang air lainnya seperti penyu dan paus, rumput laut, serta lamun laut. Ikan demersal adalah ikan yang umumnya hidup di daerah dekat dan dasar perairan. Ikan demersal umumnya berenang tidak berkelompok soliter. Sumberdaya ikan demersal terbagi dua berdasarkan ukuran, yaitu ikan demersal besar dan ikan demersal kecil. Ikan demersal besar antara lain seperti kelompok kerapu Grouper dan kakap Snaper. Ikan demersal kecil antara lain seperti udang Crustacea, ikan Fin fish dan kerang Molusca. Ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi antara lain adalah kakap merah Lutjanus spp, bawal putih Pampus argentus, manyung Arius thalasinus, layur Trichirius savala , udang windu atau tiger shrimp Penaeus monodon, udang krosok Slonecera spp dan udang dogol Metapenaeus eboracensis Nikijuluw 2002. 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada Bulan Juli sampai dengan Agustus 2010 di Perairan Pantai Utara Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lokasi penelitian dapat dilihat dalam peta di Gambar 5. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. Sumber : Dishidros 1978

3.2 Bahan dan Alat