5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Unit Penangkapan Jaring Arad
Unit penangkapan jaring arad terdiri atas alat tangkap jaring arad, kapal dan nelayan yang mengoperasikannya. Berikut adalah uraian mengenai unit
penangkapan jaring arad.
5.1.1 Alat tangkap jaring arad
Alat tangkap jaring arad Gambar 13 yang dioperasikan di perairan utara Blanakan Subang, terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sayap wing, badan body
dan kantong cod end. Ukuran panjang jaring arad umumnya sama, berkisar 20- 25 meter. Bahan jaring seluruhnya terbuat dari polyethilene PE. Konstruksi
jaring arad dilengkapi dengan tali ris atas dan tali ris bawah, pelampung, pemberat, palang kayu, papan otter serta tali selambar. Deskripsi alat tangkap
jaring arad lebih lengkap Tabel 4 sebagai berikut: 1
Sayap wing Sayap merupakan perpanjangan badan jaring menuju otter board. Sayap
jaring arad terdiri dari sayap kanan dan sayap kiri, masing-masing terdiri atas sayap atas upper wing dan sayap bawah lower wing. Kedua sayap
membentuk mulut jaring yang terdiri atas mulut atas dan mulut bawah. Mulut atas diikatkan pada tali ris atas head rope sebagai tempat pelampung.
Mulut bawah diikatkan tali ris bawah ground rope yang diberi pemberat. Bahan penyusun sayap jaring arad adalah jaring polyethilene PE dengan
ukuran mata jaring 2 inch pada bagian sayap dekat tali selambar dan 1,5 inch pada bagian sayap dekat badan jaring.
2 Badan jaring body
Badan jaring adalah bagian tengah jaring arad yang terbesar, berfungsi untuk mengurung ikan sasaran tangkap yang telah digiring oleh sayap. Di bagian
sudut depan kiri dan kanan berhubungan dengan sayap kanan dan sayap kiri, sedangkan bagian belakang badan berhubungan langsung dengan bagian
kantong. Lebar badan jaring arad rata-rata berkisar antara 5-8 meter. Badan jaring arad seluruhnya terbuat dari jaring polyethilene PE dengan ukuran
Gambar 13 Konstruksi jaring arad di Blanakan, Kabupaten Subang. 36
mata jaring 1,5 inch pada bagian dekat dengan sayap dan 1,25 inch pada bagian dekat kantong.
3 Kantong cod end
Kantong berfungsi sebagai tempat berkumpulnya hasil tangkapan, sehingga setelah kantong diikat maka ikan hasil tangkapan yang berada dalam kantong
tidak dapat melarikan diri. Bahan kantong jaring arad seluruhnya terbuat dari jaring polyethilene PE dengan ukuran mata 1-1,25 inch.
4 Tali ris atas head rope dan tali ris bawah ground rope
Tali ris atas dan tali ris bawah berada di ujung sayap kiri sampai sayap kanan. Keduanya berfungsi untuk membuka mulut jaring secara vertikal. Tali ris
bawah lebih panjang daripada tali ris atas, sehingga posisi bibir bawah di ujung badan jaring lebih ke belakang. Pada tali ris bawah dilengkapi dengan
rantai pengejut tickler chain, berfungsi sebagai pengejut ikan atau udang saat alat tangkap ini dioperasikan, sehingga dapat dituntun ke dalam cod-end.
5 Pelampung float dan pemberat sinker
Pelampung dan pemberat Gambar 14 berfungsi agar mulut jaring dapat terbuka secara vertikal. Pemberat terbuat dari timah atau tembaga dan
pelampung umumnya terbuat dari polyvinil chlorida PVC. Jumlah pelampung yang digunakan pada jaring arad di Blanakan adalah 50 buah.
Pelampung digunakan untuk membantu membuka mulut jaring ke arah atas. Pada jaring arad terdapat dua jenis pelampung, yaitu pelampung bulat dan
pelampung silinder. Pelampung bulat berbahan dasar plastik, berjumlah satu buah diletakkan pada bagian atas tengah mulut jaring. Pelampung silinder
terbuat dari bahan karet busa vinyl ponge soft berwarna putih, diletakkan di sepanjang sayap bagian atas. Pemberat jaring arad terdiri atas pemberat yang
terbuat dari timah dan batu. Pemberat timah berjumlah 70-80 buah dengan berat masing-masing 80 gram, diletakkan di sepanjang sayap bagian bawah.
Pemberat batu berjumlah empat buah diletakkan di kiri dan kanan ujung sayap dengan berat masing-masing 0,5 kilogram.
Gambar 14 Pelampung dan pemberat jaring arad. 6
Tali selambar warp Tali selambar warp digunakan untuk menarik jaring arad yang
menghubungkan antara papan otter board dengan penggulung yang berada di atas kapal. Panjang tali selambar yang dipakai pada jaring arad di Blanakan
Subang adalah 40 meter. 7
Papan otter board siwakan Papan otter board atau siwakan Gambar 15 merupakan papan yang
berfungsi untuk membuka kedua sayap jaring agar terbuka sempurna ke kanan dan ke kiri. Ukuran papan otter 50 cm x 40 cm x 2 cm dan diberi
pemberat besi cor 5 kg. Penggunaan papan otter dimaksudkan untuk menggantikan fungsi beam atau gawang.
Gambar 15 Papan otter board Siwakan. 8
Palang kayu Palang kayu berfungsi sebagai perentang sayap agar selalu terbuka selebar
rentang panjang palang. Panjang palang kayu yang digunakan pada jaring arad adalah 6 meter.
9 Bridle line atau bridle warp
Bridle line atau bridle warp merupakan tali yang menghubungkan otter board
dengan sayap, sehingga mulut jaring dapat terbuka dan menggiring ikan atau udang masuk ke dalam kantong melalui badan jaring.
Tabel 4 Spesifikasi alat tangkap jaring arad di PPI Blanakan
Komponen Alat Tangkap Keterangan
Sayap wing Bahan : PE multifilament
Mesh size : 2 inch pada bagian sayap dekat tali kendali dan 1,5 inch pada bagian sayap dekat
badan jaring Panjang : 14 meter
Badan body Bahan : PE multifilament
Mesh size : 1,5 inch pada bagian badan dekat sayap dan 1,25 inch pada bagian badan dekat
kantong Panjang : 8 meter
Kantong codend Bahan : PE multifilament
Mesh size : 1 inch Panjang : 5 meter
Otter board Bahan : triplek
Dimensi : 50 x 40 x 2 cm Berat : 10 kg
Pelampung 1.
Jenis I : terbuat dari bahan karet busa terletak di sepanjang tali ris atas berjumlah
50 buah 2.
Jenis II : terbuat dari bahan plastik terletak pada tali ris atas berjumlah 1 buah
Pemberat Bahan:
1. Timah yang terletak di sepanjang tali ris
bawah dengan berat total 6 kg 2.
Batu berjumlah 4 buah dengan berat 0,5 kg Tali selambar
Bahan : PE multifilament Panjang : 40 meter
Diameter : 16 mm Tali ris atas
Bahan : PE multifilament Panjang : 15 meter
Diameter : 6 mm Tali ris bawah
Bahan : PE multifilament Panjang : 17 meter
Diameter : 5 mm Danleno
Palang kayu Bahan : kayu
Ukuran : 6 meter Bridle line
Bahan : PE multifilament Panjang : 2 meter
Diameter : 16 mm
Sumber : Data primer 2010.
5.1.2 Kapal penangkapan ikan