Letak Geografis, Topografis dan Luas Wilayah

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis, Topografis dan Luas Wilayah

Secara geografis Kabupaten Subang terletak di sebelah utara Provinsi Jawa Barat dan terletak pada 107 31’ – 107 54’ BT dan 6 11’ – 6 34’ LS. Secara administrasi, batas wilayah Kabupaten Subang diantaranya sebelah Utara adalah Laut Jawa, sebelah selatan adalah Kabupaten Bandung, sebelah Timur adalah Kabupaten Indramayu dan Sumedang, dan sebelah barat Kabupaten Purwakarta dan Karawang. Luas wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 ha atau 5,39 dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat dengan ketinggian 0 –1.500 meter di atas permukaan laut. Wilayah administratif Kabupaten Subang terbagi atas 22 kecamatan, 243 desa dan 8 kelurahan. Empat kecamatan diantaranya terletak di wilayah pesisir, sedangkan kecamatan lainnya berada di daerah pegunungan atau daratan tinggi. Secara umum Kabupaten Subang beriklim tropis dengan curah hujan rata- rata per tahun 2.048 mm dan rata-rata hari hujannya sebanyak 87 hari. Disamping itu, rata-rata curah hujan umumnya terjadi pada awal tahun yaitu bulan Januari hingga April dengan jumlah 365 mm dan 426 mm. Iklim yang demikian sangat mendukung kondisi lahan yang subur dan banyaknya sungai-sungai yang pada gilirannya mempengaruhi secara signifikan besaran luas penggunaan lahan. Lahan di Kabupaten Subang sebagian besar digunakan untuk melakukan kegiatan di sektor pertanian. Gambaran empat kecamatan di wilayah pesisir laut yang terletak di sepanjang pantai utara adalah sebagai berikut: 1 Kecamatan Pusakanegara Luas wilayah Kecamatan Pusakanegara adalah 68,40 km 2 terdiri atas 11 desa. Hanya satu desa yang berada di wilayah pesisir, yaitu Desa Patimban. 2 Kecamatan Pamanukan Luas wilayah Kecamatan Pamanukan adalah 80,89 km 2 , terdiri atas 14 desa. Hanya satu desa yang berada di wilayah pesisir, yaitu Desa Sukamaju. 3 Kecamatan Legonkulon Luas wilayah Kecamatan Legonkulon adalah 98,47 km 2 , terdiri atas 10 desa. Di wilayah kecamatan ini terdapat lima desa yang berada di wilayah pesisir, yaitu Desa Anggasari, Tegalurung, Mayangan, Legon Wetan dan Pengarengan. 4 Kecamatan Blanakan Luas wilayah Kecamatan Blanakan mencapai 85,81 km 2 . Kecamatan ini terbagi menjadi sembilan desa. Kecamatan Blanakan memiliki tujuh desa yang merupakan desa pesisir yaitu Desa Cilamaya Hilir, Rawameneng, Jayamukti, Blanakan, Langensari, Muara, dan Tanjung Tiga. Desa Blanakan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Blanakan. Secara geografis Desa Blanakan terletak pada 107 30’ – 107 53’ Bujur Timur dan 6 10’ – 6 22’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 980.463 ha. Secara Geografis, Desa Blanakan terletak di bagian paling utara dari Jawa Barat, antara 6˚10’-6˚22’ Lintang Selatan dan 107˚30’-107˚53’ Bujur Timur. Desa Blanakan terletak sekitar 46,03 km dari ibukota Kabupaten Subang, dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil selama 1 jam 30 menit. Jarak ke ibu kota provinsi - Bandung - 90 km dan jarak ke ibukota negara - DKI - Jakarta 210 km. Secara administrasi batas wilayah Desa Blanakan di sebelah utara adalah Laut Jawa dan Kecamatan Blanakan. Di sebelah selatan adalah Desa Ciasem Baru dan Kecamatan Ciasem, di sebelah timur adalah Desa Langensari dan di sebelah barat adalah Desa Jayamukti. Secara umum Blanakan beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun sekitar 2.300 mm dan rata-rata jumlah bulan hujan adalah 4 bulan, dengan suhu rata-rata harian sebesar 29 C. Sebagai daerah pesisir, bentang wilayah untuk Desa Blanakan digolongkan ke dalam zona tiga dengan ketinggian 2,5 m. Letak Blanakan berada pada posisi yang memberikan keuntungan terhadap sektor perikanan, khususnya sub sektor perikanan tangkap. Salah satu contoh keuntungan dari letak strategis desa Blanakan untuk perikanan tangkap adalah memudahkan dalam memasarkan hasil tangkapan, baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luar kota bahkan luar provinsi. 4.2 Unit Penangkapan Ikan 4.2.1 Alat tangkap