5.1.2 Kapal penangkapan ikan
Kapal yang digunakan dalam pengoperasian alat tangkap jaring arad di perairan utara Blanakan Subang terbuat dari kayu bungur Lagerstroemia
speciosa . Dimensi kapal adalah panjang berkisar antara 10 - 12 meter, lebar 3,0 -
3,5 meter dan dalam 1,5 – 1,8 meter. Ukuran kapal yang mendarat di PPI
Blanakan cenderung sama. Kapal jaring arad digerakkan dengan menggunakan motor tempel berkekuatan antara 20-24 PK. Kapal yang mengoperasikan
“jaring arad pinggir
” dengan trip satu hari menggunakan satu buah mesin, sedangkan kapal
“jaring arad tengah” yang beroperasi selama 2-4 hari menggunakan dua buah mesin yang dipasang berdampingan di bagian buritan kapal. Bahan bakar
yang digunakan adalah solar. Solar dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau oleh nelayan, yaitu Rp 4.500,- per liternya. Kebutuhan BBM tiap
kapal berbeda-beda. Kapal jaring arad pinggir biasanya membutuhkan solar sebanyak 15-20 liter per trip, sedangkan untuk kapal jaring arad tengah
membutuhkan solar sebanyak 100
– 200 liter per tripnya. Kapal jaring arad
pinggir di PPI Blanakan dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Kapal jaring arad di Blanakan, Subang. 5.1.3 Nelayan
Nelayan yang mengoperasikan jaring arad pinggir berjumlah dua orang, sedangkan jaring arad tengah dioperasikan oleh 3-4 orang. Pembagian tugas
didasarkan pada kemampuan individu dan status kepemilikan kapal dan alat tangkapnya. Pembagian tugas tersebut adalah satu orang bertindak sebagai juru
mudi kapal, dua orang ABK dan satu orang juru masak. Nelayan jaring arad di PPI Blanakan adalah penduduk asli dan pendatang dari luar Subang seperti
Indramayu, Cirebon dan Karawang. Nelayan ini menjadikan usaha penangkapan ikan sebagai pekerjaan utama. Pemilik kapal sebagian besar adalah orang asli
Blanakan. Pembagian hasil tangkapan tiap trip adalah 50 untuk pemilik arad dan 50 untuk ABK.
5.2 Metode Pengoperasian Jaring Arad