diterima
Rata-rata Balas Jasa 2.42
Tidak Setuju
Pekerjaan akan terganggu jika ada masalah keluarga
5 56
28 19
3 2.52
Tidak Setuju Pekerjaan bukan jaminan
kebahagiaan keluarga 29
34 32
15 1
2.29 Tidak Setuju
Rata-rata Masalah Keluarga 2.41
Tidak Setuju Rata-rata keseluruhan Stres
Kerja 2.65
Tidak Setuju
5. Balas jasa
Karyawan dalam melakukan pekerjaan tentunya membutuhkan adanya balas jasa berupa gaji sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
mereka lakukan. Balas jasa merupakan salah satu faktor kepuasan kerja karyawan. Ketidakcocokan balas jasa dengan kerja keras karyawan akan
berdampak pada kurangnya pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari, sehingga karyawan akan mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Akibatnya, konsentrasi mereka dalam bekerja akan terganggu. Hal ini akan menimbulkan tekanan yang menyebabkan stres kerja karyawan.
Tanggapan karyawan terhadap kurangnya balas jasa yang mereka terima ke dalam kategori tidak setuju Tabel 8.
Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa balas jasa yang mereka terima dapat
memenuhi kebutuhan dan berdampak pada peningkatan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu, karyawan merasa balas jasa yang diberikan
perusahaan sebanding dengan kerja keras mereka.
6. Masalah keluarga
Keluarga adalah salah satu alasan bagi karyawan untuk bekerja. Untuk itu, apabila terdapat masalah dalam keluarga, berakibat
terganggunya konsentrasi karyawan dalam bekerja karena kemungkinan masalah tersebut akan terbawa dalam pikiran karyawan saat bekerja. Hal
ini dikhawatirkan dapat memberikan tekanan yang menyebabkan stres kerja karyawan. Tanggapan karyawan terhadap terganggunya pekerjaan
karena masalah keluarga dan pekerjaan bukan jaminan kebahagiaan keluarga ke dalam kategori tidak setuju Tabel 8.
Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa karyawan mampu membagi antara masalah
keluarga dan pekerjaan karena pekerjaan adalah salah satu jaminan kebahagiaan keluarganya. Oleh karena itu, pekerjaan karyawan tidak
terganggu dengan adanya masalah dalam keluarganya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata stres
kerja karyawan pada bagian Sumberdaya manusia, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara V secara keseluruhan adalah
2,65. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban rata-rata karyawan berada pada kategori tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan yang mengacu pada
stres kerja, atau dengan kata lain, tingkat stres kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara V tergolong rendah. Berdasarkan 17 pernyataan
mengenai stres kerja yang berasal dari faktor penyebab stres kerja, didapatkan nilai rata-rata terendah berada pada pernyataan nomor 11 yaitu
sebesar 1,80, artinya stres kerja terendah karyawan terdapat pada poin konflik yang terjadi yang berarti terjalin keharmonisan hubungan dengan
rekan kerja dalam bekerja Tabel 8. Untuk nilai rata-rata tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 7 yaitu sebesar 4,13, artinya stres kerja tertinggi
terjadi akibat tuntutan dalam menyelesaikan pekerjaan harus tepat pada waktu yang ditentukan.
Kemudian penilaian rata-rata tertimbang dilakukan pada karyawan yang bekerja pada empat bagian Sumberdaya Manusia, Keuangan,
Produksi, dan Pemasaran. Hasilnya, berdasarkan nilai rata-rata tertimbang pada masing-masing bagian tersebut, rata-rata tingkat stres kerja karyawan
berada pada kategori tidak setuju Tabel 9. Artinya, tingkat stres karyawan Sumberdaya Manusia, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran
rendah. Tingkat stres terendah rata-rata terdapat pada poin konflik, yang mengindikasikan bahwa terjalin kerja sama dan keharmonisan hubungan
antara karyawan dan atasan atau sesama rekan kerja pada setiap bagian, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
Tabel 9. Rata-rata Tertimbang Penilaian Karyawan terhadap Stres Kerja
Faktor-faktor Stres Kerja
Penilaian Karyawan SDM
Keuangan Produksi
Pemasaran
RRT Ket
RRT Ket
RRT Ket
RRT Ket
Beban kerja 3,04
KS 3,22
KS 3,22
KS 3,53
S Tekanan dan Sikap Pimpinan
2,63 TS
2,19 TS
2,32 TS
2,58 TS
Waktu dan Peralatan Kerja 3,42
KS 3,43
S 3,43
S 3,46
KS Konflik
2,01 TS
1,75 STS
2,02 TS
1,9 TS
Balas Jasa 2,50
TS 2,50
TS 2,49
TS 2,3
TS Masalah Keluarga
2,52 TS
2,79 KS
2,27 TS
2,27 TS
Rata-rata Stres Kerja 2,69
TS 2,65
TS 2,29
TS 2,67
TS
Keterangan: RRT = Rata-rata Tertimbang
KS = Kurang Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
Rata-rata tingkat stres karyawan tertinggi yang dirasakan oleh karyawan pada masing-masing bagian terdapat pada nilai rata-rata
tertimbang pada variabel beban kerja dan waktu dan peralatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan merasa tertekan karena banyaknya
pekerjaan yang diberikan dan dituntut harus diselesaikan dengan tepat waktu. Faktor tersebut menyebabkan karyawan menjadi stres, sehingga
hasil yang mereka capai kurang maksimal dari standar yang ditentukan perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, peran pihak manajerial sangat
penting untuk bisa melihat batas kemampuan karyawannya, agar tidak memberikan pekerjaan yang berlebihan. Selain itu, hal ini juga dapat
memberikan waktu istirahat yang cukup bagi karyawan untuk kemudian melakukan pekerjaan selanjutnya.
4.4.2. Faktor-faktor Kinerja Karyawan