Kinerja Manajemen Strategi Stres Kerja

2. Pendekatan organisasional Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen, sehingga faktor-faktor tersebut dapat diubah. Strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawan dapat dilakukan melalui penyeleksian dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut karyawan akan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan, adanya hubungan interpersonal yang sehat, perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.

2.2. Kinerja

Pengertian kinerja atau prestasi kerja menurut Maier dikutip dari As’ad, 1991 sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Dari batasan tersebut As’ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. “Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activities during a specified time period” Bernardin dan russel, 1993. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu. Penekanan kinerja dititikberatkan pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Pada dasarnya kinerja merupakan hal yang bersifat individual, karena karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan tugasnya. Kinerja bergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis 2007, kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Kinerja dapat bersifat tangible dan intangible, tergantung pada bentuk dan proses pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Bernardin dan Russel 1993 : 1. Quality, yaitu tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. 2. Quantity, yaitu jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan. 3. Timeliness, adalah tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain. 4. Cost-effectiveness, adalah tingkat sejauh mana penggunaan daya organisasi manusia, keuangan, teknologi, material dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi, atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya. 5. Need for supervision, yaitu tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan. 6. Interpersonal Impact, yaitu tingkat sejauh mana karyawanpegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan. Menurut Handoko dikutip dari Thoyib 1998, ada enam metode penilaian kinerja karyawan, yaitu : 1. Lam Rating Scale. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap penting bagi pelaksanaan kerja. 2. Checklist adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan kinerja karyawan. Penilai biasanya atasan langsung. Metode ini bisa memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi hal-hal yang baik. 3. Metode peristiwa kritis critical incident method. Penilaian yang berdasarkan catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja. Catatan-catatan ini disebut peristiwa kritis. Metode ini sangat berguna dalam memberikan umpan balik kepada karyawan dan mengurangi kesalahan. 4. Metode peninjauan lapangan field review method. Seseorang ahli departemen turun ke lapangan dan membantu para penyelia dalam penilaian. Spesialis personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi yang diperoleh. Evaluasi dikirim kepada penyelia. 5. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah pekerja terbatas, penilaian prestasi kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan. Tes bias dilakukan secara tertulis ataupun peragaan keterampilan. Metode evaluasi ini terdiri dari tiga kelompok, yaitu ranking, grading, point allocation method. 6. Method ranking. Penilai membandingkan satu karyawan dengan karyawan lain siapa yang paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek. Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk menentukan faktor-faktor pembanding, subyek kesalahan, sedangkan keuntungannya adalah kemudahan dalam administrasi dan penjelasan

2.3. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan

10 68 125

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

0 47 93

Analisis Pengaruh Faktor-Faktro Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Regional Sales Medan

1 49 92

Analisis Efisiensi Produksi Tanaman Teh (Studi Kasus : PT Pekebunan Nusantara IV Sidamanaik Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

13 116 61

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III.

1 57 75

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Sdm Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv Medan

2 10 128

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Toyota Nasmoco Surakarta).

0 3 16

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 17

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 12

ANALISIS STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH JAMBI

0 0 13