3.2.     Tempat  dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara V pada bulan September sampai Oktober 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1.  Populasi
Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  seluruh  karyawan  PT. Perkebunan Nusantara V pada divisi Pemasaran, Produksi, Keuangan, dan
Sumber daya manusia, serta memiliki  pengalaman  bekerja lebih dari satu tahun. Populasi karyawan pada masing-masing bagian Tabel 1.
Tabel 1. Populasi Karyawan No
Bagian Jumlah Responden
1 Sumberdaya Manusia
55 2
Keuangan 70
3 Produksi
55 4
Pemasaran 20
Jumlah Responden 200
3.2.1. Sampel
Jumlah  sampel  yang  akan  diteliti  terdiri  dari  200  orang  karyawan PT.  Perkebunan  Nusantara  V,  artinya  pengambilan  sampel  menggunakan
seluruh  populasi  yang  ada  sensus.  Selain  itu,  sampel  adalah  karyawan yang  memiliki  kriteria  telah  bekerja  lebih  dari  1  tahun  judgmental
sampling,  yang  kemudian  akan  dikelompokkan  kedalam  bagian Sumberdaya  Manusia,  Keuangan,  Produksi,  dan  Pemasaran  sratified
sampling.
3.4.    Metode Penelitian 3.4.1.  Sumber data
Sumber  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data primer  dan  data  sekunder.  Data  primer  adalah  data  yang  diperoleh
langsung  dari  lapangan  melalui  wawancara  dan  pengisian  kuesioner  oleh responden.  Data  sekunder  adalah  data  yang  diperoleh,  dikumpulkan  dan
diolah  oleh  pihak  lain,  baik  sudah  dalam  bentuk  publikasi,  seperti  data
yang diperoleh dari situs-situs internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
3.4.2.  Metode Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  cara  penyebaran kuesioner  kepada  setiap  responden  guna  mendapatkan  respon  positif
terhadap  stres  kerja  yang  terjadi  diperusahaan  yang  dapat  mempengaruhi kinerja  karyawan  yang  dihubungkan  dengan  variabel  independen  stres
kerja dan variabel dependen kinerja. Metode pengumpulan data dengan interview tidak dapat dilakukan karena peneliti tidak diberi wewenang atau
izin dari pihak perusahaan, sehingga penyebaran kuesioner dilakukan oleh bagian direksi sendiri kepada responden yang dituju.
3.5.    Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1.  Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji  validitas  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkat  kevalidan  dari instrumen  kuesioner  yang  digunakan  dalam  pengumpulan  data.  Uji
validitas  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  item-item  yang  tersaji  dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan tentang yang akan diteliti.
Uji  validitas  diperoleh  dengan  cara  mengkorelasi  setiap  skor indikator dengan total skor indikator variabel. Hasil korelasi dibandingkan
dengan  nilai  kritis  pada  taraf  siginifikan  0,05.  Suatu  instrumen  dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya
validitas  instrumen  menunjukkan  sejauh  mana  data  yang  terkumpul  tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Menurut  Sugiyono  2003,  cara  yang  digunakan  untuk  menguji validitas  adalah  dengan  analisa  menggunakan  item.  Setiap  nilai  yang  ada
pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan  untuk  suatu  variabel  dengan  menggunakan  rumus  korelasi
Product Moment. Syarat minimum dianggap valid apabila nilai r hitung dari  nilai  r  tabel.  Perhitungan  korelasi  Product  Moment  dihitung  dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto 2002:
………………………...1 Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Banyaknya sampel
X = Skor tiap item Y = Skor total variabel
Uji  reabilitas  bertujuan  untuk  menguji  sejauh  mana  alat  pengukur kuesioner  dapat  dipercaya  atau  diandalkan.
Uji  reliabilitas  dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya dan
mempunyai  hasil  yang  konsisten  apabila  digunakan  berkali-kali  pada waktu  yang  berbeda.  Menurut  Arikunto  2002  menyatakan  bahwa  untuk
uji  reliabilitas  digunakan  Teknik  Alpha  Cronbach.  Suatu  instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6
atau lebih. Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha Arikunto, 2002 sebagai berikut:
……………………………………………2
Dimana:
N N
x x
 
 
2 2
 r
11
= reliabilitas instrumen k     = banyaknya butir pertanyan
2
b
 = jumlah varians butir
2
t
  = jumlah varian total
3.5.2.  Rata-Rata Tertimbang
Rata-rata  tertimbang  digunakan  untuk  mengelompokkan    jawaban responden  terhadap  masing-masing  kriteria  skala  1-5,  dimana  skala
tersebut memiliki bobot masing-masing sebagai berikut: Bobot nilai = 5
Sangat setuju Bobot nilai = 4
Setuju Bobot nilai = 3
Kurang setuju
 
 
 
  
 
 
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY n
r
 
 
 
 
 
 
 
 
2 2
11
b 1
1 k
k r
Bobot nilai = 2 Tidak setuju
Bobot nilai = 1 Sangat tidak setuju
Kemudian  jumlah  responden  dikelompokkan  di  dalam  setiap  kriteria dikalikan dengan bobotnya, lalu hasil perkalian di dalam setiap kriteria di
jumlahkan  dan dibagi jumlah respondennya, sehingga didapat suatu  nilai rata-rata tertimbang yang berada pada skala 1-5. Rumus sebagai berikut:
X
i
1 2
3 4
5 F
i
f
1
f
2
f
3
f
4
f
5
� =
����
� �=�
��
� �=�
……………………………………………………...3 Keterangan : X
i
= skor butir ke-i f
i
= frekuensi skor ke-i Dari  hasil  nilai  rata-rata  tertimbang  kemudian  ditentukan  rentang
skala tiap komponen dengan menggunakan rumus rentang skala 1-5: RS =
−1
……………………………………………………………..4
Keterangan : m = jumlah alternatif  jawaban tiap pertanyaan Setelah  dilakukan  perhitungan,  skala  penilaian  menggunakan
rentang  skala  5-15  =  0,8,  sehingga  didapat  rentang  1,0-1,8  untuk kategori “sangat tidak setuju”, 1,9-2,6 untuk kategori “tidak setuju”, 2,7-
3,4  untuk  kategori  “kurang  setuju”,  3,5-4,2  untuk  kategori  “setuju”,  dan
4,3- 5,0  untuk  kategori  “sangat  setuju”.  Nilai  rata-rata  tertimbang  yang
telah  didapat  menunjukkan  persepsi  karyawan  terhadap  faktor  penyebab stres kerja dan faktor-faktor kinerja karyawan.
3.5.3.   Tabulasi Silang dan Uji Chi-square
Tabulasi silang
adalah teknik
yang digunakan
untuk membandingkan  dan  melihat  tingkat  atau  hubungan  yang  terjadi  antara
dua  variabel  atau  lebih,  sedangkan  uji  Chi-square  dilakukan  untuk menentukan  apakah  hubungan  antar  dua  variabel  signifikan  atau  tidak
secara  statistik.  Uji  Chi-square  X
2
hanya  digunakan  untuk  data  diskrit, dan hanya mengevaluasi kemungkinan ada hubungan beberapa faktor dari
nilai  pengamatan  yang  disebabkan  oleh  faktor  coba-coba  atau  sampling error Djarwanto, 2003.
Pada  penelitian  ini,  uji  Chi-square  digunakan  untuk  melihat keeratan  hubungan  antara  karakteristik  karyawan  jenis  kelamin,  umur,
pendidikan,  lama  kerja,  dan  jabatan  dengan  stres  kerja  dan  kinerja karyawan. Rumus Chi-square sebagai berikut Sugiyono, 2003 :
X
2
=
� −�
2
� c
j=0 r
i=0
…………………………………………5 Dimana:
X
2
= Chi-square
O
ij =
Nilai observasi dari baris ke-i dan kolom ke-j
Eij =
Nilai yang diharapkan dari baris ke-i dan kolom ke-j Hipotesis yang digunakan adalah:
H =
kedua variabel tidak memiliki hubungan H
1
= kedua variabel memiliki hubungan
H ditolak  jika  X
2
lebih  besar  dari  critical  value.  Critical  value diperoleh  dari  tabel  distribusi  Chi-square.
Tingkat  signifikansi  α  yang digunakan adalah sebesar 5. Kesimpulan hipotesis dapat dilihat juga dari
nilai  P  value  peluang  nyata  lebih  besar  dari  X
2
.  H ditolak  jika  nilai  P
value kurang dari α = 5.
3.5.4.  Korelasi Rank Spearman