Interpersonal impact Tidak Setuju

Rata-rata Need For Supervision

2.05 Tidak Setuju

Hubungan dengan atasan kurang baik 44 58 8 1 1.67 Tidak Setuju Hubungan dengan rekan kerja kurang baik 44 58 9

1.68 Tidak Setuju

Rata-rata Interpersonal Impact

1.68 Tidak Setuju

Rata-rata Keseluruhan Kinerja 2.09 Tidak Setuju

6. Interpersonal impact

Interpersonal impact diartikan sebagai tingkat sejauh mana karyawanpegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan. Pekerjaan tidak akan terlaksana dengan baik apabila tidak ada kerjasama antara karyawan dengan atasan dan antara karyawan dengan rekan kerja mereka. Seluruh individu yang berada dalam perusahaan harus mampu mempertahankan nama baik dan harga diri perusahaan. Ini akan sangat berguna dalam pengembangan bisnis perusahaan. Terjadinya perselisihan dalam pekerjaan, baik itu antara karyawan dengan atasan atau sesama rekan kerja akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Tanggapan karyawan terhadap ketidakharmonisan hubungan antara karyawan dan atasan atau antara karyawan dengan rekan kerja ke dalam kategori tidak setuju Tabel 10. Indikator ini menjelaskan kondisi kinerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa hubungan antar sesama karyawan dan hubungan antara karyawan dengan atasan berjalan dengan baik, karena adanya komunikasi yang baik diantara mereka sehingga menciptakan kerja sama dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Oleh karena itu, karyawan merasakan adanya hubungan yang harmonis dalam bekerja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kinerja karyawan pada bagian sumberdaya manusia, keuangan, produksi, dan pemasaran PT. Perkebunan Nusantara V secara keseluruhan adalah 2,09. Hal ini berarti jawaban rata-rata karyawan berada pada kategori tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan negatif dari faktor-faktor kinerja, atau dengan kata lain, tingkat kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara tergolong tinggi. Berdasarkan 10 pernyataan negatif yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, didapatkan nilai rata- rata terendah berada pada pernyataan nomor 9 sebesar 1,67. Artinya, peningkatan kinerja karyawan tertinggi berada pada poin interpersonal impact sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Tabel 10. Selanjutnya penilaian rata-rata tertimbang kinerja dilakukan pada karyawan yang bekerja di masing-masing bagian Sumberdaya Manusia, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran. Berdasarkan hasil rata-rata pada pernyataan negatif kinerja karyawan, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada setiap bagian masih tinggi, karena pernyataan-pernyataan negatif mengenai faktor kinerja berada pada kategori tidak setuju Tabel 11. Tabel 11. Rata-rata Tertimbang Penilaian Karyawan terhadap Stres Kerja Faktor-faktor Kinerja Penilaian Karyawan SDM Keuangan Produksi Pemasaran RRT Ket RRT Ket RRT Ket RRT Ket Quality 2,44 TS 1,93 TS 2,27 TS 2,2 TS Quantity 2,4 TS 2,11 TS 1,96 TS 1,76 STS Timeliness 2,1 TS 1,88 STS 2,35 TS 2 TS Cost-effectiveness 2,5 TS 2,32 TS 3,16 KS 2,5 TS Need for Supervision 2 TS 1,94 TS 2,22 TS 2,04 TS Interpersonal Impact 1,62 STS 1,6 STS 1,88 STS 1,67 STS Rata-rata Kinerja 2,18 TS 1,96 TS 2,3 TS 2,03 TS Keterangan: RRT = Rata-rata Tertimbang KS = Kurang Setuju STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju Dari hasil tersebut juga diketahui nilai rata-rata pernyataan negatif tentang interpersonal impact disetiap bagian Sumberdaya Manusia, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran mendapat kategori sangat tidak setuju. Kondisi ini menjelaskan bahwa dalam bekerja, karyawan selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama serta menjaga nama baik perusahaan. Oleh karena itu, suasana kekeluargaan tersebut memberikan ketenangan dan semangat dalam bekerja untuk hasil yang terbaik.

4.5. Analisis Hubungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan

10 68 125

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

0 47 93

Analisis Pengaruh Faktor-Faktro Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Regional Sales Medan

1 49 92

Analisis Efisiensi Produksi Tanaman Teh (Studi Kasus : PT Pekebunan Nusantara IV Sidamanaik Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

13 116 61

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III.

1 57 75

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Sdm Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv Medan

2 10 128

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Toyota Nasmoco Surakarta).

0 3 16

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 17

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 12

ANALISIS STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH JAMBI

0 0 13