Sebaran responden berdasarkan berat badan anak

28 susu polikarbonat dengan persentase sebesar 42, selanjutnya adalah rentang usia 7-12 bulan sebesar 30. Hal ini menunjukkan bahwa rentang usia 7-12 bulan merupakan rentang usia yang rawan kontaminasi BPA dari botol susu polikarbonat. Pada rentang usia 7-12 bulan, kemampuan motorik anak sedang berkembang pesat dimana anak pada usia tersebut telah dapat duduk, mengangkat kepala, memiliki banyak kosa kata yang bisa diucapkan, dan sudah dapat memegang botol minumnya sendiri Khamzah, 2012. Karena berkembangnya kemampuan motorik anak sehingga anak sudah dapat memegang botol minumnya sendiri, ada kemungkinan anak akan melempar botol minumnya setelah selesai diminum. Untuk menghindari bahaya dari pecahnya botol susu anak, maka orang tua cenderung memilih botol susu polikarbonat yang tidak riskan pecah karena mengandung bahan tambahan penguat plastik berupa BPA. Hal ini menyebabkan anak dengan rentang usia 7-12 bulan memiliki resiko terpapar BPA dari botol susu polikarbonat. Anak dengan rentang usia kurang dari enam bulan juga merupakan titik rawan terkontaminasi BPA melalui ASI yang disimpan dalam botol susu polikarbonat. Hal ini disebabkan konsumsi ASI memang sangat dibutuhkan pada usia kurang dari enam bulan. Menurut Khamzah 2012, Bayi yang diberi ASI selama enam bulan memiliki daya perlindungan yang lebih tinggi terhadap penyakit. Untuk memenuhi kebutuhan ASI ekslusif pada bayi tersebut, maka orang tua menyiapkan stok cadangan ASI perah apabila suatu ketika dihadapkan pada kondisi tidak dapat menyusui anak secara langsung. Penyimpanan ASI perah sebaiknya menggunakan botol kaca. Akan tetapi karena harga botol susu polikarbonat yang lebih terjangkau dan penyebarannya yang lebih luas, maka pemilihan botol susu polikarbonat untuk menyimpan ASI perah masih sangat marak. Dengan kondisi seperti ini, maka rentang usia anak kurang dari enam bulan memiliki kemungkinan terpapar BPA dari polikarbonat. Semakin sering anak mengkonsumsi pangan dari botol susu polikarbonat, maka semakin besar juga kemungkinannya untuk terkontaminasi BPA.

4.1.9. Sebaran responden berdasarkan berat badan anak

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi. Pada masa bayi, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi. Sediaoetama 1996 menjelaskan bahwa parameter untuk mengukur kemajuan pertumbuhan yang biasa dipergunakan ialah berat dan tinggi badan. Pola pertumbuhan anak biasanya diukur secara periodik. Fase pertumbuhan anak tidak berbentuk kurva garis lurus, melainkan terdiri dari beberapa fase tumbuh dengan kecepata tinggi dan diselingi fase tumbuh dengan kecepatan yang lambat. Menurut Khomsan 2001, pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor gizi. Kondisi kurang gizi anak pada awalnya mempengaruhi berat badan anak. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir yang rendah BBLR kurang dari 2,5 kg memiliki kemungkinan pengecilan otak yang dapat mempengaruhi kecerdasannya. Pada survei ini, berat badan anak dikelompokkan menjadi lima kelompok antara lain, rentang berat kurang dari 3 kg, 4-6 kg, 7-9 kg, 10-12 kg, dan berat diatas13 kg. Hasil survei pada 91 responden, menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi air dari botol minum polikarbonat sebanyak delapan orang yang memiliki rentang berat badan 4-6 kg, sebanyak 32 orang yang memiliki rentang berat badan 7-9 kg, sebanyak 35 orang yang memiliki rentang berat badan 10-12 kg dan sebanyak 16 orang yang memiliki rentang berat badan di atas 13 kg. Survei yang sama dilakukan pada 72 responden yang menyimpan ASI dalam botol susu polikarbonat. Hasil survei menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi ASI dari botol susu polikarbonat sebanyak 20 orang yang memiliki rentang berat badan 4-6 kg, sebanyak 25 orang yang memiliki rentang berat badan 7-9 kg, sebanyak 19 orang yang memiliki rentang berat badan 10-12 kg dan sebanyak delapan orang yang memiliki rentang berat badan di atas 13 kg. Data ini dapat dilihat pada Tabel 4.12. 29 Tabel 4.12. Berat badan anak yang menggunakan botol susu polikarbonat Berat badan anak kg Bayi yang mengkonsumsi air dalam botol PC orang Persentase bayi yang mengkonsumsi air dalam PC Bayi yang mengkonsumsi ASI dalam botol PC orang Persentase bayi yang mengkonsumsi ASI dalam PC 4 – 6 8 9 20 28 7 – 9 32 35 25 35 10 – 12 35 38 19 26 Di atas 13 16 18 8 11 Total 91 100 72 100 Rata-rata 10 kg 8,5 kg Dari data tersebut, dapat diketahui persentase rentang berat badan anak yang mengkonsumsi air dalam botol susu polikarbonat antara lain, rentang berat badan anak 4-6 kg sebesar 9, rentang berat badan 7-9 kg sebesar 35, rentang berat badan 10-12 kg sebesar 38 dan rentang berat badan diatas 13 kg sebesar 18. Persentase tersebut memberi gambaran bahwa rentang berat badan anak 10-12 kg yang paling banyak mengkonsumsi air dari botol susu polikarbonat, selanjutnya adalah rentang berat badan 7-9 kg sebesar 35. Pada survei terhadap responden yang menyimpan ASI dalam botol susu polikarbonat, didapat persentase rentang berat badan anak yang mengkonsumsi ASI dari botol susu polikarbonat antara lain, rentang berat badan anak 4-6 kg sebesar 28, rentang berat badan 7-9 kg sebesar 35, rentang berat badan 10-12 kg sebesar 26 dan rentang berat badan diatas 13 kg sebesar 11. Persentase tersebut memberi gambaran bahwa rentang berat badan anak 7-9 kg yang paling banyak mengkonsumsi ASI dari botol susu polikarbonat, selanjutnya adalah rentang berat badan 10- 12 kg sebesar 26. Sebaran rentang berat badan anak yang mengkonsumsi air dan ASI dari botol susu polikarbonat dapat dilihat pada Gambar 4.10. Gambar 4.10. Sebaran berat badan konsumsi air dan ASI dari botol susu polikarbonat Secara keseluruhan, dari responden yang disurvei di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Bogor menunjukkan bahwa anak dengan rentang berat badan 10-12 kg yang paling banyak mengkonsumsi air dari botol susu polikarbonat dengan persentase sebesar 38, selanjutnya adalah anak dengan rentang berat badan 7-9 kg sebesar 35, sedangkan rentang berat badan anak yang paling banyak mengkonsumsi ASI dari botol susu polikarbonat adalah 7-9 kg dengan persentase sebesar 35, selanjutnya adalah rentang berat badan 30 10-12 kg sebesar 26. Hal ini menunjukkan bahwa rentang berat badan 7-9 kg dan 10-12 kg merupakan rentang berat badan anak yang rawan kontaminasi BPA dari botol susu polikarbonat. Menurut Khamzah 2012, rentang berat badan 7-12 kg adalah rata-rata berat badan normal bayi yang berusia 7-12 bulan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa pada rentang usia 7-12 bulan, kemampuan motorik anak sedang berkembang pesat. Perkembangan ditandai dengan semakin besarnya konsumsi pangan yang dibutuhkan oleh anak. Semakin besar konsumsi anak terhadap pangan yang disimpan dalam botol susu polikarbonat, maka akan semakin besar juga resiko anak terkontaminasi paparan BPA dari botol susu polikarbonat.

4.1.10. Sebaran responden berdasarkan frekuensi minum anak

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Ibu Memilih Pemberian Susu Formula Pada Bayi 0-6 Bulan di Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 39 68

Kajian Paparan Bisfenol-A (BPA) Dari Botol Susu Polikarbonat Pada Bayi. Studi Kasus : Wilayah DKI Jakarta

1 5 178

STERILISATOR BOTOL SUSU BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER

14 59 111

Pengaruh paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam botol plastik jenis polikarbonat yang ditetapkan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik.

2 10 165

Pengaruh paparan sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam air yang berasal dari botol polikarbonat dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan metode pengayaan.

0 0 141

Pengaruh paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam botol plastik jenis polikarbonat yang ditetapkan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik

1 2 163

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN ASI DAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MP – ASI ) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI DI PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG 2008 - UDiNus Repository

0 0 2

PDF ini Perbedaan Kadar Lisozim dalam Air Susu Ibu (ASI) pada Bayi Sehat dan Bayi Sakit yang Mendapat ASI Eksklusif | Irwandi | Sari Pediatri 4 PB

0 0 6

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Air Susu Ibu (ASI) 1. Air Susu Ibu (ASI) - BAB II pdf

0 0 28

Pengaruh paparan sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam air yang berasal dari botol polikarbonat dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan metode pengayaan - USD Repository

0 0 139