7
badan bayi atau anak kecil melalui makanan yang kontak dengan botol bayi dari bahan PC. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan Eropa terhadap kandungan BPA, sekitar 0,2 µgkg berat
badan ditemukan pada bayi yang masih disusui, 2,3 µgkg berat badan pada bayi yang diberi susu formula dalam botol non-PC, sedangkan pada bayi yang diberi susu formula dalam botol PC
ditemukan sebesar 11 µgkg dan pada orang dewasa hanya 1,5 µgkg berat badan. Pengujian terhadap paparan BPA dilakukan melalui populasi umum dengan mengukur kandungan BPA dalam urin.
2.2. ASI Air Susu Ibu
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi bayi. ASI merupakan cairan putih yang
dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. Menurut Yamina 2005, usia cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu adalah setelah enam bulan karena
usus bayi usia belum siap mencerna makanan selain air susu ibu. Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI murni tanpa tambahan lain seperti cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun
makanan tambahan seperti bubur susu. Menurut hasil penelitian, pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi enam bulan membuat bayi mendapat nutrisi terbaiknya sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan kecerdasan bayi, serta dapat meningkatkan jalinan kasih bonding antara ibu dan bayi. ASI kaya akan sari makanan yang mempercepat proses pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan
sistem syaraf. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI akan terhindar dari penyakit karena ASI mengandung zat-zat kekebalan tubuh. Meskipun kaya zat gizi, ASI sangat mudah dicerna
oleh sistem pencernaan bayi yang masih rentan Khamzah, 2012. ASI merupakan makanan yang telah dirancang khusus untuk bayi. Bagaimanapun kondisi bayi
ketika lahir, maka kandungan gizi ASI ibunya akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi tersebut. Pada bayi yang lahir secara prematur, ASI ibunya akan mengandung lebih banyak lemak, protein, natrium,
klorida, dan zat besi. Menurut hasil penelitian, bayi yang diberi ASI memiliki kemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung karena ASI mengandung protein adinopectin yang tinggi. Kadar
adinopectin yang tinggi dalam darah dapat menurunkan resiko serangan jantung Khamzah, 2012. ASI yang diproduksi ibu setelah persalinan, mengandung kolostrum. Kolostrum berbentuk cairan
berwarna bening hingga jingga yang lengket dan kental. Kolostrum hanya keluar selama beberapa hari setelah persalinan. Hingga hari kelima setelah persalinan, kolostrum masih aman disimpan selama 12-
24 jam setiap kali perah dalam suhu ruang kurang dari 25
o
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Menurut Roesli 2005, sampai waktu tertentu dan dengan
penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi. ASI tahan disimpan dalam suhu ruang sampai enam jam. Jika disimpan di termos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di
kulkas ketahanannya meningkat hingga dua minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan.
Sedangkan pada frezeer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI dapat mencapai enam bulan.
C. Setelah lewat masa produksi kolostrum, ASI matang yang akan diproduksi. Kolostrum mengandung 15 protein yang terdiri dari laktalbumin,
laktaglobulin, dan kasein yang semuanya bermanfaat untuk membantu percernaan bayi. Kolostrum juga mengandung berbagai zat antibodi yang memberikan kekebalan terhadap berbagai penyakit
Fazriyati, 2010.
Dalam menyimpan ASI perah, faktor perubahan suhu maupun tempat penyimpanan perlu diperhatikan. Hal ini menentukan batas waktu ASI yang masih layak dikonsumsi oleh bayi. Fazriyati
8
2010 menjelaskan bahwa ASI beku yang sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu di dalam freezer sebaiknya dicairkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Batas maksimal penyimpanan ASI
beku dalam suhu ruangan adalah empat jam. ASI beku yang sudah dicairkan sebaiknya langsung diminum. Jika terdapat sisa ASI yang tidak habis dikonsumsi selama empat jam, jangan masukan
kembali ASI tersebut ke dalam tempat penyimpanan karena nutrisi yang terkandung didalamnya telah rusak. Semakin lama disimpan di dalam suhu dingin, zat antibodi di dalam ASI akan mengalami
kerusakan. ASI juga tidak bersifat homogen, sehingga apabila disimpan, ASI akan mengalami proses pemisahan dimana lemak yang terkandung dalam ASI akan naik ke atas dan membentuk lapisan krim.
Oleh karena itu, sebaiknya ASI dikonsumsi sesuai dengan hari dan tanggal yang paling lama disimpan terlebih dahulu.
2.3. Purposive Sampling