32
Tabel 4.14. Nilai P hasil pengujian hubungan antara usia dan berat badan anak terhadap frekuensi anak minum air
Tabel 4.15. Nilai P hasil pengujian hubungan antara usia dan berat badan anak terhadap frekuensi anak minum ASI
4.1.11. Sebaran volume botol susu polikarbonat yang digunakan
Survei juga dilakukan untuk mengetahui volume botol yang paling banyak digunakan oleh responden untuk menyimpan air dan ASI. Volume botol dibagi menjadi tiga kelompok antara lain,
botol dengan volume kecil, yaitu 60 mL, botol dengan volume sedang, yaitu 120 mL, dan botol dengan volume besar, yaitu 240 mL. Dari hasil survei, diketahui bahwa volume botol yang paling
banyak digunakan responden untuk menyimpan air adalah botol dengan volume 120 mL sebanyak 45 anak, selanjutnya adalah botol dengan volume 60 mL. Untuk responden yang menyimpan ASI dalam
botol susu polikarbonat, botol susu yang paling banyak digunakan adalah botol dengan volume 60 mL. Data sebaran volume botol susu polikarbonat yang digunakan untuk menyimpan air dan ASI
dapat dilihat pada Tabel 4.16. Usia bulan Berat Badan kg Frekuensi kali
Usia bulan
Koefisien korelasi 1.000
0.710 0.181
Nilai P .
0.000 0.086
Jumlah 91
91 91
Berat Badan kg
Koefisien korelasi 0.710
1.000 0.329
Nilai P 0.000
. 0.001
Jumlah 91
91 91
Frekuensi kali
Koefisien korelasi 0.181
0.329 1.000
Nilai P 0.086
0.001 .
Jumlah 91
91 91
Usia bulan Berat Badan kg
Frekuensi kali Usia bulan Koefisien Korelasi
1.000 0.753
-0.197
Nilai P .
.000 0.097
Jumlah 72
72 72
Berat Badan kg
Koefisien Korelasi 0.753
1.000 -0.137
Nilai P
0.000
.
0.251
Jumlah 72
72 72
Frekuensi kali
Koefisien Korelasi
-0.197
-0.137 1.000
Nilai P 0.097
0.251 .
Jumlah 72
72 72
33
Tabel 4.16. Volume botol susu polikarbonat yang digunakan Volume botol
susu ml Bayi yang
mengkonsumsi air dalam botol PC
orang Persentase bayi
yang mengkonsumsi air
dalam PC Bayi yang
mengkonsumsi ASI dalam botol
PC orang Persentase bayi
yang mengkonsumsi ASI
dalam PC 60
41 45
45 62,5
120
45 50
24 33,5
240 5
5 3
4 Total responden
91 100
72 100
Volume botol susu yang digunakan anak untuk mengkonsumsi air paling banyak adalah volume 120 ml atau botol sedang sebesar 50. Penggunaan botol sedang banyak digunakan untuk
anak dengan usia diatas 6 bulan karena volume botol sedang dianggap pas untuk memenuhi kebutuhan minum anak. Berbeda dengan botol penampung air, 62,5 responden menyimpan ASI
pada botol susu dengan volume kecil atau 60 ml. Hal ini dikarenakan anak yang mengkonsumsi ASI biasanya pada usia di bawah 6 bulan. Volume botol kecil atau 60 ml sudah mencukupi kebutuhan
minum bayi. Selain itu, penggunaan volume botol yang kecil untuk menyimpan ASI adalah agar ASI yang diminum bisa langsung dihabiskan. ASI yang tersisa dalam satu botol tidak dapat diminum lagi
untuk periode minum berikutnya karena memiliki kemungkinan besar terkontaminasi bakteri. Untuk itu, ASI perah sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit atau cukup untuk sekali minum anak, yaitu
60 ml. Semakin besar volume botol susu yang digunakan anak untuk minum, artinya semakin banyak volume minuman yang masuk dalam tubuh anak. Apabila diasumsikan bahwa BPA terpapar kedalam
pangan yang dikemas oleh botol polikarbonat, artinya, semakin besar volume pangan yang tertelan oleh anak, maka akan semakin banyak juga kandungan BPA yang masuk ke dalam tubuh anak.
Kandungan BPA dalam plastik polikarbonat juga disesuaikan dengan besarnya volume botol susu yang akan dibuat. Semakin besar volume botol susu yang dibuat, maka membutuhkan semakin banyak
BPA juga sebagai bahan penguat plastiknya. Untuk mengetahui keterkaitan hubungan antara usia dan berat badan anak terhadap
penggunaan volume botol susu, dilakukan perhitungan secara statistik dengan menggunakan metode Pearson. Dari hasil perhitungan korelasi, diketahui usia dan berat badan anak menghasilkan nilai
korelasi lebih kecil dari nilai toleransi, yang berarti kedua variabel tersebut berhubungan sangat erat satu sama lain. Selanjutnya, pada perhitungan korelasi antara usia anak dan volume botol yang
digunakan untuk minum, menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,094 dan 0,021. Kedua nilai tersebut lebih kecil daripada nilai toleransi yang ditetapkan. Artinya, usia anak memiliki keterkaitan terhadap
volume botol susu polikarbonat yang digunakan anak. Terdapat keterkaitan yang positif dari ketiga variabel tersebut, artinya semakin tua usia anak berhubungan dengan semakin beratnya berat badan
anak, serta semakin besarnya volume yang digunakan anak untuk minum. Usia anak yang semakin besar tentunya membutuhkan asupan gizi yang juga banyak. Untuk itu, anak membutuhkan porsi
minum yang besar juga. Data korelasi antara usia dan berat badan anak terhadap volume botol susu yang digunakan anak untuk minum air dan ASI dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan Tabel 4.18.
34
Tabel 4.17. Nilai P hasil pengujian hubungan antara usia dan berat badan anak terhadap volume botol susu yang digunakan anak untuk minum air
Usia bulan Berat badan kg Frekuensi kali Usia bulan
Koefisien Korelasi 1.000
0.710 0.181
Nilai P .
0.000 0.086
Jumlah 91
91 91
Berat badan kg
Koefisien Korelasi 0.710
1.000 0.329
Nilai P 0.000
. .001
Jumlah 91
91 91
Frekuensi kali Koefisien Korelasi 0.181
0.329 1.000
Nilai P 0.086
0.001 .
Jumlah 91
91 91
Tabel 4.18. Nilai P hasil pengujian hubungan antara usia dan berat badan anak terhadap volume botol susu yang digunakan anak untuk minum ASI
Usia bulan Berat badan kg Frekuensi kali Usia bulan
Koefisien Korelasi 1.000
0.753 -0.197
Nilai P .
0.000 0.097
Jumlah 72
72 72
Berat badan kg
Koefisien Korelasi 0.753
1.000 -0.137
Nilai P 0.000
. 0.251
Jumlah 72
72 72
Frekuensi kali Koefisien Korelasi -0.197
-0.137 1.000
Nilai P 0.097
0.251 .
Jumlah 72
72 72
4.1.12. Sebaran responden berdasarkan lama waktu kontak