Sitronelal Sitronelol Komponen Utama Minyak Sereh Wangi

5

3. Kelarutan dalam Alkohol

Menurut Guenther 2006, kelarutan dalam alkohol adalah kemampuan minyak atsiri larut dalam alkohol. Konsentrasi alkohol yang sering digunakan untuk menentukan kelarutan minyak dalam alkohol adalah : 50-60, 70-80, dan 90. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 1995, minyak sereh wangi diukur kelarutannya dalam alkohol 80. Biasanya pengukuran dilakukan pada suhu 20°C. Tingkat kelarutan yang bersifat empiris dan relative, dipakai di laboratorium Fritzsche Brothers Inc dan dinamakan sebagai berikut : Larut jernih kabur Sedikit berkabut Sedikit Keruh Berkabut Keruh Sedikit Kabur Suram

4. Putaran Optik

Minyak atsiri sebagian besar ditempatkan dalam sinar atau cahaya yang dipolarisasikan, akan mempunyai sifat memutar bidang polaritas ke kanan dextrorotatory dan kiri levorotatory. Sifat optis aktif minyak tersebut diukur dengan alat polarimeter dan nilainya dinyatakan dalam derajat rotasi. Sudut rotasi tergantung dari sifat cairan, panjang tabung yang dilalui sinar, panjang gelombang sinar yang digunakan,dan suhu. Menurut Ketaren 1985, putaran optik minyak atsiri dalam pustaka, ditetapkan pada suhu 20°C.

C. Komponen Utama Minyak Sereh Wangi

1. Sitronelal

Sitronelal merupakan senyawa yang mudah bereaksi karena adanya gugus aldehida dan ikatan rangkap Bedoukian 1987. Menurut Ketaren 1985, persenyawaan sitronelal terdapat pada minyak sereh, Eucaliptuscitriodora, rumput lemon, dan bunga mawar. Pada suhu kamar sitronelal berupa cairan berwarna kekuningan yang mudah menguap, bersifat sedikit larut dalam air, dan dapat larut dalam alkohol maupun ester. Sitronelal mempunyai bau yang menyenangkan dan banyak digunakan untuk parfum dan sabun, serta sebagai bahan dasar untuk pembuatan hidroksi sitronelal dan mentol sintesis. Rumus molekul adalah C 10 H 18 O dan bobot molekulnya adalah 154,25, dengan rumus bangun seperti pada Gambar 1. Sementara, sifat fisik sitronelal menurut Kirk Othmer 1954 diacu dalam Ketaren 1985 dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 1. Rumus bangun sitronelal Bedoukian 1987 6 Tabel 2. Sifat fisik sitronelal Sifat fisik D-Sitronelal L-Sitronelal Titik didih °C 205-206 205- 208 Berat Jenis 0,8470-0,8500 0,8567 Indeks Bias 1,448 1,447 Putaran Optik -12,3 -3,0 Sumber : Kirk Othmer 1954 diacu dalam Ketaren 1985 Senyawa sitronelal dapat membentuk senyawa siklik pada suasana asam, sedangkan pada suasana basa, senyawa sitronelal dapat terpolimerisasi atau resinifikasi dengan cepat Guenther 1991. Reaksi yang mungkin terjadi pada senyawa sitronelal yaitu : polimerisasi, oksidasi, dan siklisasi. Senyawa sitronelal yang dioksidasi akan menghasilkan senyawa asam sitronelal dan yang direduksi akan menghasilkan sitronelol atau dehidro sitronelal. Senyawa sitronelal dapat dibuat secara sintesis dengan mereaksikan asam klorida dengan pinen Bedoukian 1967. Menurut Ketaren 1985, senyawa sitronelal mempunyai bau yang menyenangkan sehingga banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk zat pewangi sabun, obat-obatan, parfum, dan pasta gigi.

2. Sitronelol

Senyawa sitronelol banyak terdapat dalam minyak mawar dan minyak sereh. Senyawa ini pada suhu kamar berupa cairan tidak berwarna dan berbau mawar, bersifat mudah larut dalam alkohol dan eter, namun sedikit larut dalam air Ketaren 1985. Menurut Bedoukian 1967, senyawa sitronelol mempunyai rumus molekul C 10 H 20 O dan bobot molekul 126,56. Rumus bangun sitronelol menurut Anonim 1 2012, ditunjukkan pada Gambar 2. Sementara, sifat fisik sitronelol menurut Kirk Othmer 1954 diacu dalam Ketaren 1985, ditunjukan pada Tabel 3. +-Citronellol left and --citronellol Gambar 2. Rumus bangun sitronelol Anonim 1 2012 Tabel 3. Sifat fisik sitronelol Sifat fisik D-Sitronelol L-Sitronelol Titik didih °C 119-121 225- 226 Berat Jenis 0,866 0,862- 0,869 Indeks Bias 1,456-1,457 1,459-1,463 Putaran Optik +2º7-- 2°8’ - 4º2’ Sumber : Kirk Othmer 1954 diacu dalam Ketaren 1985 Menurut Lapczynski et al. 2008, sifat fisik d-sitronelol yaitu : titik didih 225ºC, bobot jenis 0,86 gml, indeks bias 1,457. D-sitronelol mempunyai titik didih 20ºC pada tekanan 0,0009 mm Hg. Sementara, L-sitronelol mempunyai sifat fisik yaitu : tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat, berbau seperti minyak mawar, indeks bias pada 20ºC 1,4530 –1,4580, dan berat jenis pada 25ºC 0,8520 –0,8570. Selain itu, suhu yang dibutuhkan untuk mendapatkan L-sitronelol pada tekanan 7 vakum 0,01 mmHg adalah 20ºC. Menurut data Thegoodscentcompany 2012, estimasi titik didih sitronelol pada tekanan vakum 0,020000 mmHg atau 0,0266644 mbar adalah 25°C. D dan L-sitronelol adalah bahan wewangian yang digunakan dalam kosmetik dekoratif, wewangian halus, sampo, sabun toilet, dan perlengkapan mandi lainnya, serta dalam produk non kosmetik seperti pembersih rumah tangga dan deterjen Lapczynski et al. 2008. Menurut Singh et al. 2011, sitronelol digunakan sebagai bahan pembuat senyawa-senyawa sintetik feromon ratu lebah, yaitu trans 9-okso-2 dekenoat 9-ODA. Sitronelol komersial diperoleh dengan cara mereduksi sitronelal dari minyak sereh wangi. Sitronelol ini mempunyai harga yang sangat mahal.

3. Geraniol